tirto.id - Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap bahwa 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur layanan siap mendistribusikan makanan bergizi gratis (MBG) mulai besok, Senin (6/1/2025).
"Iya sudah (siap semua)," kata Kepala Biro Humas BGN, Lalu Muhammad Iwan, saat dikonfirmasi reporter Tirto, Minggu (5/1/2025).
Apabila dirinci, di Jawa Tengah ada 40 titik, Jawa Timur 32 titik, Jawa Barat 58 titik, Aceh 6 titik , Bali 1 titik, masing-masing 3 titik di Banten dan DI Yogyakarta, 5 titik lokasi di DKI Jakarta, 1 titik di Gorontalo, 2 di Kalimantan Selatan, masing-masing 1 di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara, 8 kecamatan di Kepulauan Riau.
Kemudian, 4 titik di Lampung, masing-masing 2 di Maluku dan Maluku Utara, 1 titik di Nusa Tenggara Timur, 2 di Papua Barat, 1 di Papua Selatan, 3 titik di Riau, masing-masing 1 titik di Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara, 8 di Sulawesi Selatan, 2 titik di Sulawesi Tenggara, dan masing-masing 1 di Sumatera Barat dan Sumatera Utara.
Salah satu SPPG, yakni SPPG Pulo Gebang, pun memastikan bahwa distribusi MBG siap dilakukan besok. Kepala SPPG Pulo Gebang, Ahmad Irfansyah, menerangkan bahwa pihaknya akan mendistribusikan 3.496 MBG per harinya.
"Terdiri dari 337 balita, 100 ibu hamil dan menyusui, dan 3.059 anak sekolah," tutur Irfan saat dihubungi reporter Tirto.
Irfan menuturkan, terdapat 13 titik yang akan dijadikan lokasi pendistribusian MBG untuk sekolah. Sedangkan untuk balita, ibu hamil dan ibu menyusui akan didistribusikan ke tujuh posyandu.
"Nanti dibantu kader posyandu mendistribusikan ke penerimanya," ucap Irfan.
Sebelumnya diberitakan, Kepala BGN, Dadan HIndayana, menuturkan, porsi program MBG sejak hampir 8 bulan lalu telah dilakukan uji coba di beberapa daerah di seluruh Indonesia. Dengan uji coba itu, dia berharap bisa mendapatkan formulasi terbaik untuk Program MBG.
"Dan kita ingin meng-copy paste apa yang sudah kita buat ke seluruh Indonesia sehingga kita akan mendapatkan semua terkait dengan apakah kelebihan, kekurangan termasuk struktur menu di masing-masing daerah. Nah itu akan kita dapatkan jika kita lakukan secara serempak di seluruh Indonesia. Karena nanti mungkin saja yang kita tetapkan adalah standar gizinya, standar komposisi menunya, komposisi kandungannya," ujar Dadan.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Andrian Pratama Taher