Menuju konten utama

BGN akan Evaluasi Pembangunan SPPG Mangkrak yang Dianggap Fiktif

Menurut Sony Sanjaya, tudingan SPPG fiktif muncul karena adanya sejumlah proses pembangunan fisik yang tak berjalan lancar.

BGN akan Evaluasi Pembangunan SPPG Mangkrak yang Dianggap Fiktif
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Sony Sonjaya. ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri

tirto.id - Badan Gizi Nasional (BGN) akhirnya angkat bicara mengenai adanya dugaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) fiktif selama program itu berjalan. Dipastikan, SPPG fiktif itu pun tidak ada dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Wakil Kepala BGN, Sony Sonjaya, menjelaskan bahwa isu ini muncul karena adanya lokasi-lokasi yang sudah dipasangi spanduk bertuliskan bakal dibangun SPPG. Kendati demikian, dia mengklaim bahwa pembangunan fisiknya memang tak kunjung berjalan.

"Sampai saat ini sangat yakin tidak ada SPPG fiktif. Adapun berita SPPG fiktif muncul karena warga menemukan titik-titik lokasi dipasang banner atau spanduk (tertulis) ‘Di sini akan dibangun SPPG’," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (22/9/2025).

Lebih lanjut dia mengungkapkan, titik lokasi dengan spanduk seperti itu telah didaftarkan oleh pihak-pihak tertentu di dalam portal mitra.bgn.go.id. Namun, memang pembangunannya mangkrak hingga hitungan bulan.

“Hal tersebut tentu saja menghambat Program MBG, karena menghambat calon-calon mitra yang serius membangun, karena dalam sistem lokasi tersebut terlihat penuh," tutur Sony.

Dia menegaskan bahwa sistem verifikasi SPPG berlangsung ketat dan harus melalui 10 tahapan. Prosedurnya harus dilakukan penyelenggara mulai dari pendaftaran, pembangunan, survei lapangan, penentuan kelayakan, hingga pembuatan akun virtual sebelum dana MBG dapat dicairkan.

Sony menambahkan, sistem pencairan anggaran sendiri dilakukan dengan sangat ketat. Dia menyampaikan, pendanaan hanya bisa digunakan jika diusulkan yayasan dan disetujui Kepala SPPG, sesuai kebutuhan dan harga pasar yang berlaku.

"Dengan demikian, bila ada bangunan SPPG namun tidak ada Kepala SPPG, tidak ada PIC yayasan maka tidak akan ada virtual account. Tidak ada virtual account maka tidak ada anggaran yang dikirimkan. Oleh karena itu, tidak akan ada SPPG fiktif," ungkap dia.

Sebagai langkah korektif, kata Sony, BGN melakukan reset terhadap usulan yang tidak menunjukkan progres lebih dari 20 hari, membuka kanal komplain melalui WhatsApp dengan verifikasi bukti, serta menggelar pertemuan dengan calon mitra di 16 kota untuk memastikan keseriusan pembangunan.

Selain itu, melakukan reset (rollback) terhadap usulan-usulan yang sudah dalam status proses persiapan.

“Namun, lebih dari 20 hari tidak ada laporan progres pembangunan SPPG, status usulan dikembalikan ke status verifikasi pengajuan," ucap Sony.

Baca juga artikel terkait MAKAN BERGIZI GRATIS atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash News
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Bayu Septianto