Menuju konten utama

Berapa Lama ODHA Dapat Bertahan Hidup dan Apakah Bisa Sembuh?

Berapa lama ODHA dapat bertahan hidup dan apakah pasien HIV/AIDS bisa sembuh? Simak penjelasannya dalam artikel di bawah ini.

Berapa Lama ODHA Dapat Bertahan Hidup dan Apakah Bisa Sembuh?
Berapa Lama ODHA Dapat Bertahan Hidup dan Apakah Bisa Sembuh?/Relawan dari sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) saat melakukan edukasi tentang HIV/AIDS kepada pegawai Pemerintah Kota Sorong di Sorong, Papua Barat, Kamis (1/12). ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/foc/16.

tirto.id - ODHA singkatan dari Orang Dengan HIV/AIDS, merujuk pada individu yang telah positif terinfeksi HIV/AIDS. Istilah ODHA diterima di Indonesia sebagai cara untuk mengidentifikasi mereka yang didiagnosa mengidap HIV/AIDS.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah tahap akhir dari infeksi HIV, di mana tubuh kehilangan kemampuan melawan infeksi.

Terapi pengobatan HIV pada ODHA memerlukan penggunaan Antiretroviral (ARV) seumur hidup untuk mengendalikan virus dalam tubuh. Lantas, apakah HIV bisa sembuh?

Meskipun pengobatan dapat menurunkan kadar virus, ODHA tetap membawa virus sepanjang hidupnya, menjadikan HIV/AIDS tidak dapat disembuhkan.

Ketidaksembuhan ODHA disebabkan oleh sifat persisten virus HIV yang menetap dalam tubuh penderitanya. Virus HIV merusak sistem kekebalan tubuh dengan menyerang sel-sel CD4, yang penting dalam pertahanan kekebalan.

Terapi ARV membantu mengendalikan replikasi virus dan memperlambat perkembangan HIV ke AIDS, tetapi tidak dapat sepenuhnya menghilangkan virus. Kemampuan HIV untuk mengintegrasikan materi genetiknya ke dalam sel target membuatnya sulit dihapus sepenuhnya.

Meskipun ARV menjaga tingkat virus HIV agar rendah, tetapi tidak dapat menghilangkan virus sepenuhnya.

Penting untuk dicatat bahwa, meskipun tidak dapat disembuhkan, terapi ARV yang efektif memungkinkan ODHA menjalani hidup yang lebih lama dan sehat dengan tingkat virus yang terkendali.

Berapa Lama ODHA Bisa Bertahan Hidup?

Tidak ada angka pasti untuk menentukan berapa lama seseorang dengan HIV/AIDS (ODHA) dapat bertahan hidup. Lalu, berapa lama Odha bisa bertahan hidup?

Dalam kasus infeksi HIV yang tidak diobati, tingkat kematian secara keseluruhan mencapai lebih dari 90%, dengan waktu rata-rata dari infeksi hingga kematian sekitar delapan hingga sepuluh tahun.

Faktor-faktor seperti genetika, kesehatan mental, penyalahgunaan obat atau alkohol, superinfeksi dengan varian HIV lain, nutrisi, usia atau kondisi kesehatan secara menyeluruh memengaruhi kelangsungan hidup ODHA.

Telah dijelaskan bahwa tanpa pengobatan Antiretroviral (ARV), harapan hidup ODHA dapat berada dalam rentang 8 hingga 10 tahun setelah terinfeksi. Namun, dengan penerapan terapi ARV yang tepat, banyak orang dengan HIV dapat menikmati hidup yang lebih panjang dan sehat.

Dikutip dari situs healthline dalam artikel Facts About HIV: Life Expectancy and Long-Term Outlook (2023), dituliskan bahwa suatu penelitian mencatat peningkatan signifikan dalam harapan hidup ODHA yang menerima pengobatan ARV sejak tahun 1996.

Pada tahun tersebut, harapan hidup total bagi individu berusia 20 tahun dengan HIV mencapai 39 tahun. Pada tahun 2011, harapan hidup total meningkat menjadi sekitar 70 tahun.

Walaupun demikian, penting untuk diingat bahwa angka-angka ini hanya merujuk pada estimasi rata-rata, dan setiap ODHA mungkin mengalami perjalanan penyakit yang berbeda.

Apakah Odha Harus Dirawat Inap di Rumah Sakit?

Keputusan mengenai perawatan inap untuk Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di rumah sakit bergantung pada kondisi kesehatan dan kebutuhan perawatan medis yang khusus.

Pada umumnya, pasien HIV AID tidak harus dirawat inap, kecuali jika kondisinya memerlukan perawatan intensif atau penanganan medis yang tidak dapat diberikan melalui rawat jalan.

Lebih lanjut dijelaskan dalam buku Panduan Perawatan Orang Dengan HIV AIDS Untuk Keluarga dan Masyarakat (2017) oleh Kemenkes, beberapa kondisi yang dapat menunjukkan perlunya perawatan inap melibatkan penurunan kesadaran, ketergantungan pada perawatan dan bantuan orang lain.

Selain itu, rawat inap juga diperlukan bisa terdapat kebutuhan alat khusus atau adanya ancaman terhadap diri sendiri atau orang lain.

Rumah merupakan tempat yang ideal untuk merawat pasien HIV AIDS atau ODHA, karena dukungan dari keluarga dan orang-orang terdekat dapat memberikan kekuatan dan semangat pada ODHA untuk tetap optimis, aktif, serta produktif.

Langkah-langkah dalam memberikan dukungan melibatkan pemahaman terhadap reaksi ODHA dan keluarga terhadap pengungkapan status HIV. Penting untuk memberikan ketenangan, menyampaikan informasi yang benar tentang HIV dan pengobatannya, serta memberikan dukungan moral dan spiritual.

Jika ODHA sudah menjalani pengobatan ARV, dukungan terus diberikan dengan memberikan pemahaman akan manfaat ARV, menjadi Pendamping Minum Obat (PMO) yang baik, serta memberikan dorongan agar ODHA dapat mandiri dalam pengobatannya.

Jika timbul efek samping yang sulit ditangani, segera rujuk ke fasilitas layanan kesehatan yang memiliki pengalaman dalam merawat ODHA.

Penting juga untuk selalu memantau kondisi ODHA selama pengobatan ARV, termasuk mengatasi efek samping obat dengan berkonsultasi kepada dokter jika diperlukan.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno