Menuju konten utama

Jurnalis yang Gugur di Gaza Lebih Banyak dari Perang Dunia II

Angka kematian jurnalis di Gaza akibat serangan Israel melebihi yang terjadi di Perang Dunia I dan II, Perang Vietnam, serta Perang Afghanistan.

Jurnalis yang Gugur di Gaza Lebih Banyak dari Perang Dunia II
Anas al-Sharif dari Al-Jazeera berbicara dalam sebuah wawancara dengan AFP di Kota Gaza pada 1 Agustus 2024. (Photo by various sources / AFP)

tirto.id - Jumlah jurnalis yang meninggal dunia akibat serangan Israel di Gaza terhitung sejak Oktober 2023 tercatat 240 orang. Angka ini melebihi jumlah jurnalis yang gugur saat bertugas di Perang Dunia II pada 1939-1945.

Korban terbaru adalah Khaled Mohammed Al-Madhoun, juru kamera Palestine TV. Sebelumnya, pada 11 Agustus 2025, Al Jazeera melaporkan kematian beberapa stafnya, termasuk reporter Anas Al-Sharif, usai tenda jurnalis di Gaza diserang Israel.

Dikutip dari BBC News, tak lama setelah serangan itu, Pasukan Pertahanan Israel atau IDF mengonfirmasi bahwa mereka memang telah menyerang Anas al-Sharif. IDF menuduh al-Sharif berkaitan erat dengan Hamas.

IDF juga menuding al-Sharif menyamar sebagai jurnalis, dan "bertanggung jawab atas serangan roket terhadap warga sipil Israel dan pasukan IDF".

Managing Editor Aljazeera, Mohamed Moawad, mengatakan bahwa al-Sharif adalah seorang jurnalis terakreditasi yang merupakan satu-satunya suara bagi dunia untuk mengetahui apa yang terjadi di Jalur Gaza.

Sepanjang perang, Israel tidak mengizinkan jurnalis internasional masuk ke Gaza untuk melaporkan secara bebas. Oleh karena itu, banyak media mengandalkan wartawan lokal di Gaza untuk liputan.

Berapa Jumlah Jurnalis yang Gugur di Gaza Akibat Serangan Israel?

Menurut otoritas di Palestina, seperti dikutip dari Antara, angka 240 orang jurnalis yang gugur di Gaza telah melampaui peristiwa serupa yang terjadi di Perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Vietnam, dan Perang Afghanistan.

Disebutkan dalam laporan itu, angka kematian jurnalis di Perang Dunia I dan II adalah 68 orang, kemudian di Perang Vietnam tercatat 63 orang, sementara di Perang Afghanistan terdapat 127 orang jurnalis yang gugur.

Pada 11 Agustus 2025 lalu, Sekjen PBB Antonio Guterres melalui juru bicaranya, Stephane Dujarric, mengutuk kejadian mematikan di Gaza yang telah menelan korban nyawa dari kalangan jurnalis.

Untuk itu, Sekjen PBB menyerukan penyelidikan yang independen dan imparsial terhadap kejadian-kejadian tersebut. Dujarric menyebutkan, sebanyak 242 jurnalis Palestina tewas di Gaza sejak perang dimulai.

Sekjen PBB menegaskan bahwa jurnalis dan pekerja media harus dihormati dan dilindungi serta diizinkan untuk menjalankan pekerjaannya tanpa intimidasi atau bahaya.

Baca juga artikel terkait INTERNASIONAL atau tulisan lainnya dari Iswara N Raditya

tirto.id - Flash News
Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Yantina Debora