Menuju konten utama

Bentuk Holding, Danantara Siap Kelola Rp170 T Dividen BUMN

Holding Operasional Danantara bertugas untuk menginvestasikan dividen yang dihasilkan perusahaan-perusahaan pelat merah.

Bentuk Holding, Danantara Siap Kelola Rp170 T Dividen BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir bersiap mengikuti rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/5/2025). Rapat terbatas tersebut membahas Koperasi Desa Merah Putih. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.

tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan telah menunjuk salah satu BUMN yang bergerak di bidang investasi untuk menjadi Holding Investasi. Nantinya, Holding Investasi akan fokus mengembangkan aset-aset BUMN yang ada di bawah Danantara.

"Saya sudah tanda tangan (Surat Keputusan/SK pembetukan Holding Investasi). Nanti proses, mudah-mudahan 1-2 minggu jadi," kata dia, dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, di Komplek Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2025).

Dengan terbentuknya Holding Investasi ini, Holding Operasional Danantara bertugas untuk menginvestasikan dividen yang dihasilkan perusahaan-perusahaan pelat merah kepada holding anyar tersebut.

Wakil Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, menyampaikan setidaknya dividen senilai Rp170 triliun akan dikucurkan untuk Holding Investasi, ini sesuai mandat Presiden Prabowo Subianto kepadanya.

"Saya punya komitmen dengan Presiden bahwa saya harus mengeluarkan, memberikan dividen Rp170 triliun setiap tahun untuk diinvestasikan oleh Mas Pandu di Danantara Investment Management," jelasnya, dalam acara Outlook Ekonomi DPR di Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025).

Dengan ini, jelas bahwa Danantara tidak akan menggunakan dana simpanan nasabah alias dana pihak ketiga (DPK) dari bank-bank BUMN untuk melakukan investasi. Pun, biaya tetap BUMN-BUMN untuk meningkatkan keuntungan (leverage aset) juga tidak akan disentuh untuk investasi.

Dony berkomitmen, Danantara tidak akan mengubah rencana yang telah dimiliki masing-masing perusahaan pelat merah untuk meningkatkan aset Danantara. Sebab, dengan sejak awal telah dilakukan pemisahan pengelolaan aset sebagai investasi, akan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari.

"Kita memisahkan dari awal. Seperti tadi pertanyaan, apakah nanti risikonya akan menyeret-nyeret BUMN? Itu sudah jelas tidak. BUMN memiliki satu super holding sendiri namanya Danantara Asset Management," tegas Dony.

Baca juga artikel terkait ERICK THOHIR atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Insider
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Dwi Aditya Putra