Menuju konten utama

Benarkah Menkeu Sri Mulyani Mundur? Cek Fakta atau Hoaks

Beredar kabar Sri Mulyani mundur. Cek fakta dan penjelasan dari Komdigi terkait isu tersebut. 

Benarkah Menkeu Sri Mulyani Mundur? Cek Fakta atau Hoaks
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor LPS, Jakarta, Senin (28/7/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/nz

tirto.id - Di tengah demonstrasi massa di berbagai wilayah di Indonesia, sebuah video yang menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mundur dari Kabinet Merah Putih tersebar luas di media sosial. Bagaimana faktanya, apakah itu adalah hoaks?

Video tersebut awalnya menyebar di media sosial Facebook dengan narasi bahwa Sri Mulyani "Mengundurkan diri Dari Kabinet". Dalam video tersebut, terdapat teks berbunyi.

"Apakah mungkin Ada kaitannya Dengan pernyataan kemarin yang viral..Beliau menyatakan "Kalau Guru adalah beban Negara"," bunyi teks-nya.

Potongan video tersebut juga menunjukkan Sri Mulyani yang menyatakan permohonan maaf, walaupun tidak ada informasi tentang konteks permohonan maaf tersebut.

"Tapi saya ingin menyampaikan juga permohonan maaf secara pribadi, secara tulus. Manusia adalah tempatnya salah dan lupa," tutur Sri Mulyani dalam video itu.

"Berharap semua kontribusi dan dedikasi ini telah bisa menyumbang untuk membangun Indonesia. Makasih kepada semua," tambahnya.

Unggahan video itu juga dilengkapi takarir atau caption berbunyi: Mengejutkan menteri keuangan Sri mulyani mengundurkan diri,benarkah.. #fyp #beritaviral #srimulyani.

Lantas, apakah video yang beredar sejak 26 Agustus 2025 itu adalah fakta, atau justru hoaks belaka?

Fakta atau Hoaks Menkeu Sri Mulyani Mundur?

Melansir laman Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), isu Sri Mulyani mundur dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan adalah hoaks alias berita palsu.

Sementara itu, permohonan maaf Sri Mulyani yang tampak pada video tersebut sebenarnya merupakan potongan dari video lain, yakni dokumentasi pidato penutup dalam rapat Pembicaraan Tingkat I RUU APBN 2025 bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR pada 17 September 2024.

Oleh si pembuat video, Sri Mulyani yang menyampaikan permohonan maaf dipotong sedemikian rupa sehingga tampak mendukung narasi yang ditempelkannya, yakni bahwa eks Direktur Bank Dunia itu mundur dari jabatannya sebagai menteri.

Pada Minggu (31/8), Sri Mulyani juga menepis isu dirinya mengundurkan diri lewat unggahan media sosial Instagram. Dalam unggahan itu, ia tampak menghadiri rapat kabinet yang dipimpin Prabowo Subianto.

"Minggu sore (31/8/2025) di Istana Negara, saya menghadiri Rapat Kabinet Indonesia Maju dipimpin oleh Presiden Prabowo bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka," tulis Sri Mulyani melalui akun pribadinya itu.

Sementara itu, sebelum diisukan mundur dari Kabinet Merah Putih, Sri Mulyani juga menjadi korban hoaks terkait pernyataan "guru adalah beban negara".

Sebelum ini, sebuah video yang menunjukkan Sri Mulyani menyatakan bahwa guru adalah beban negara viral di internet. Namun, setelah ditelusuri, potongan video tersebut merupakan hasil rekayasa AI.

Rekayasa yang dikenal sebagai deepfake tersebut merupakan metode merekayasa foto/video seseorang agar seolah-olah mengucapkan atau melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan. Metode ini kini dimungkinkan lewat berkembangnya teknologi AI.

Dalam kasus Sri Mulyani tersebut, si pembuat hoaks menggunakan AI untuk merekayasa potongan video Menteri Keuangan itu dalam sebuah forum, lalu mengubah gerak bibir dan menciptakan suara mirip dirinya yang mengatakan “guru adalah beban negara”.

Padahal, setelah ditelusuri, Sri Mulyani tak pernah menyatakan pernyataan itu dalam forum apapun.

Baca juga artikel terkait HOAKS atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan