Menuju konten utama

Benarkah KGPA Tedjowulan vs Putra Mahkota Berebut Takhta Solo?

Tedjowulan klaim sebagai Plt Raja Solo, sedangkan putra mahkota Hamangkunegoro berikrar bersedia menjadi Pakubuwana XIV. Benarkah ada perebutan takhta?

Benarkah KGPA Tedjowulan vs Putra Mahkota Berebut Takhta Solo?
Putra mahkota Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat KGPAA Hamengkunegoro atau akrab disapa Gusti Purboyo memproklamirkan diri sebagai Paku Buwono (PB) XIV jelang pemberangkatan jenazah PB XIII ke Makan Raja-Raja Mataram di Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Rabu (4/11/2025). (Aris Wasita)

tirto.id - Silang pendapat terjadi di Keraton Kasunanan Surakarta (Solo) ihwal sosok penerus takhta selepas pemakaman raja Sri Susuhunan Pakubuwana XIII pada Rabu (5/11/2025).

Putra mahkota, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamangkunegoro, sudah menyatakan ikrar kesanggupannya menjadi Pakubuwana XIV. Di lain pihak, Mahamenteri, Kanjeng Gusti Panembahan Agung (KGPA) Tedjowulan, menyatakan bahwa belum ada penunjukkan raja baru.

Sebelumnya, ikrar Hamengkunegoro tersebut diucapkan Hamangkunegoro jelang pemberangkatan jenazah Pakubuwana XIII ke Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu.

Sementara, Tedjowulan pada Rabu menegaskan, pihak kerabat Keraton Solo belum menunjuk siapa yang akan menjadi raja selanjutnya. Oleh pihaknya dijelaskan, Tedjowulan untuk sementara waktu menjabat sebagai pelaksana tugas (Plt) Raja Solo selama masa transisi. Lantas, benarkah Tedjowulan dan putra mahkota berebut takhta Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat?

Benarkah Tedjowulan-Hamangkunegoro Berebut Tahkta & Siapa PB XIV?

Ikrar Hamangkunegoro bersedia menjadi Sunan Pakubuwana XIV didukung kakaknya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbai, yang juga merupakan anak tertua dari Raja Solo sebelumnya. Timoer mengatakan, ikrar Hamangkunegoro tersebut tidak menyalahi paugeran atau aturan adat Keraton Solo.

“Apa yang dilakukan Adipati Anom, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro adalah sesuai dengan adat Kasunanan. Dulu juga pernah terjadi di era para leluhur raja sebelumnya. Sumpah di hadapan jenazah ayahanda adalah simbol kesetiaan, bukan pelanggaran adat. Justru inilah cara kita menjaga kontinuitas kepemimpinan di keraton,” kata GKR Timoer dikutip dari ANTARA, Rabu (5/11/2025).

Timoer menyatakan, Keraton Solo tak akan mengalami kekosongan takhta sepeninggal Sunan Pakubuwana XIII. Kata dia, kemudi pemerintahan Keraton Solo berada di bawah tangan raja yang baru.

“Segala prosesi adat dan tanggung jawab pemerintahan keraton tetap berjalan sebagaimana mestinya, di bawah pimpinan raja baru, Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakoe Boewono XIV,” tutur anak tertua Pakubuwana XIII ini.

Sementara, pihak Mahameneri Keraton Solo KGPA Tedjowulan menegaskan bahwa transisi kepemimpinan Keraton Solo berada di tangannya. Dijelaskan pihaknya melalui juru bicara Kanjeng Pangeran Arya (KPA) Bambang Ary Pradotonagoro pada Rabu, Tedjowulan sementara waktu akan menjabat sebagai ad interim alias Plt Raja Solo hingga Pakubuwana XIV dinobatkan.

Sebagai Plt Raja Solo, Tedjowulan akan menjalankan tugas-tugas menyangkut pengelolaan Keraton Kasunanan serta berkoordinasi dengan pemerintah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Tedjowulan sendiri mendasari hal tersebut dengan Surat Keputusan Mendagri Nomor 430-2933 Tahun 2017 tentang Penetapan Status dan Pengelolaan Keraton Kasunanan Surakarta. Salah satunya disebutkan, PB XIII menjalankan tugas didampingi Mahamenteri.

“Dari itu maka saya menyediakan diri lewat SK Mendagri untuk berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah, utamanya Pak Wali [Kota Solo],” kata Tedjowulan dikutip dari ANTARA, Rabu (5/11/2025).

“Boleh saja semua orang ngomong seperti itu [soal menyebutkan sosok calon raja baru], tetapi dasar yang digunakan dari Kemendagri kan ada, intinya apa. Monggo [silakan] saja, tapi saya selaku yang tertua di situ,” tutur Tedjowulan yang juga adik dari Pakubuwana XIII.

Namun, pihak Tedjowulan menegaskan bahwa menjadi Plt Raja Solo bukan berarti ia juga akan menggantikan Pakubuwana XIII. Ditegaskan pihaknya, jabatan Plt Raja Solo tersebut hanya berlangsung sampai raja baru yang bergelar Pakubuwana XIV dinobatkan secara resmi. Sejauh ini, pihaknya belum menyebut siapa yang akan menjadi Pakubuwana XIV tersebut.

Yang jelas, Tedjowulan nantinya akan mengumpulkan kerabat keraton dari 2 trah raja, yakni keluarga Pakubuwana XII dan Pakubuwana XIII, untuk membahas suksesi Keraton Solo. Pembicaraan itu akan dilakukan setidaknya setelah masa berkabung usai.

“Atas dasar Keputusan Menteri Dalam Negeri, saya sebagai Mahamenteri Keraton Surakarta, dengan surutnya (meninggalnya) PB XIII diharapkan nanti saya mengumpulkan semua putra-putri PB XII dan putra-putri PB XIII untuk menata bersama-sama agar tidak terjadi friksi yang tidak baik,” ucap dia.

“Untuk saat ini belum, kami fokus mendoakan dulu. Perlu 40 hari,” tambah Tedjowulan.

Baca juga artikel terkait PAKUBUWANA XIII atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Iswara N Raditya