tirto.id - Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, selesai menjalani pemeriksaan oleh penyidik Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri. Dia menjalani pemeriksaan selama delapan jam terkait dengan sosok berinisial T yang disebutnya sebagai pengendali tindak pidana perdagangan orang (TPPO) WNI ke Kamboja.
Benny tidak berkata banyak saat keluar dari Gedung Bareskrim. Dia mengaku hendak buru-buru karena ada acara partai.
Dia hanya menyatakan dicecar 64 pertanyaan oleh penyidik. Kendati demikian, dia enggan menjelaskan mengenai sosok T tersebut.
"64 (pertanyaan). Materi nanti ke penyidik. Terkait materi diserahkan kepada penyidik," kata Benny di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (5//8/2024).
Menurut Benny, dirinya sudah menjelaskan semua kepada penyidik. Sehingga, menjadi wewenang penyidik untuk menjelaskan mengenai sosok T itu.
Di sisi lain, Benny malah merespons sambil tertawa atas banyaknya pertanyaan mengenai siapa sosok T tersebut.
“Ah masa si bikin gaduh?” ucap dia.
Sementara itu, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Raharjo Puro, menjelaskan berdasarkan dua kali pemeriksaan kepada Benny tidak pernah ada penjelasan siapa sosok T. Bahkan, pada pemeriksaan hari ini, Benny mengubah pernyataannya dari pemeriksaan pertama.
"Pada awal mulanya kemarin menyampaikan dari salah seorang ataupun korban pekerja migran yang dari Kamboja, sekarang diralat bahwa info itu didapat dari saudara Joko Purwanto yang kebetulan yang bersangkutan adalah Kepala BP2MI Serang yang sudah meninggal," kata Djuhandani di Gedung Bareskrim Polri.
Djuhandani menerangkan, Benny bahkan mengaku bahwa dirinya tidak menjelaskan secara gamblang siapa T kepada presiden, kapolri, bahkan Menkpolhukam saat itu sebagaimana pernyataannya pertama.
Benny, kata Djuhandani, bahkan mengaku akan meminta maaf kepada media karena pada pemeriksaan pertama sudah menyebut penjelasan siapa T telah diberikan kepada penyidik.
"Tadi saya tanyakan kembali apakah yang dimaksud, yang bersangkutan menjelaskan kami tidak tahu dan kami minta maaf. Karena tidak pernah diberitahukan kepada penyidik siapa itu insial T dan tadi yang bersangkutan kami akan mohon maaf langsung kepada media," ujar dia.
Selanjutnya, kata Djuhandani, penyidik merasa cukup atas pemeriksaan Benny. Tim penyidik pun akan melakukan evaluasi untuk memastikan apakah penelusuran sosok T masih akan dilakukan meskipun pihak yang menyebutkan pertama mengaku tidak tahu siapa orang tersebut.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Bayu Septianto