tirto.id - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Persero Tbk menyampaikan, pihaknya tidak menemukan adanya ancaman ransomware terhadap sistem perbankan pelat merah itu. Hal ini disampaikan Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI, Arga M. Nugraha, dalam merespons isu yang beredar mengenai serangan Ransomware terhadap BRI.
Menurut Arga, temuan tersebut merupakan hasil dari kegiatan asesmen yang dilakukan secara mendalam oleh pihaknya. Asesmen lebih lanjut juga menunjukkan bahwa data yang dipublikasikan bukanlah data keluaran dari sistem BRI.
“BRI menegaskan kembali bahwa seluruh layanan dan sistem perbankan BRI berjalan dengan normal tanpa gangguan dan kami senantiasa memastikan keamanan data nasabah terjaga,” ujar Arga dalam keterangan resminya sebagaimana dikutip dari akun Instagram resmi Bank BRI, Jumat (20/12/2024).
Arga juga mengapresiasi kepada nasabah yang menaruh kepercayaan mereka untuk tetap bertransaksi melalui layanan perbankan BRI.
“BRI menyampaikan terima kasih atas kepercayaan dan kesetiaan nasabah untuk tetap bertransaksi melalui berbagai layanan perbankan kami,” kata Arga.
Sebelumnya, lewat akun TikTok “merdekasiber” pada Rabu (18/12/2024), BRI disebut menjadi korban serangan ransomware Bashe. Kejadian tersebut dikabarkan terjadi pada 18 Desember 2024 pukul 07.00 WIB. Informasi itu dikatakan bersumber dari laporan FalconFeeds.io melalui platform X.
Namun demikian, akun X FalconFeeds.io menyatakan kalau mereka tidak dapat memastikan soal kebasahan serangan ini.
Penulis: Nabila Ramadhanty
Editor: Abdul Aziz