tirto.id - Tunku Mahkota Johor (TMJ) Ismail Idris Ibni Sultan Ibrahim mengecam FIFA usai ditolaknya banding Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) terkait skandal dokumen palsu 7 pemain naturalisasi. Ia merasa FIFA tidak adil dalam memberikan sanksi.
Pemilik klub Johor Darul Ta'zim (JDT) ini menganggap FIFA keliru dalam menerapkan hukum terkait skandal pemain naturalisasi oleh FAM. Bahkan, TMJ menuding keputusan FIFA itu beraroma politis.
Menurut Putra Mahkota Johor yang pernah jadi Presiden FAM (2017-2018) itu, Pasal 22 Kode Disiplin FIFA menyatakan bahwa sanksi hanya dapat dijatuhkan kepada mereka yang memalsukan atau menggunakan dokumen palsu.
Hal tersebut menjadi tidak relevan apabila sanksi diberlakukan untuk para pemain. TMJ menganggap ada permainan politik dalam pengambilan keputusan penolakan banding dari FAM.
“Dengan kata lain, sanksi dijatuhkan tanpa dasar hukum yang jelas dan terkesan 'bermotif politik' alih-alih hal lain,” kata TMJ melalui akun resminya di media sosial X, Selasa (4/11/2025).
TMJ menyatakan tetap akan mendukung perjuangan para pemain sampai akhir. Kini kasusnya dibawa ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) oleh FAM.
“Saya memilih untuk berdiri dan mendukung perjuangan para pemain dengan segala cara hingga akhir, yang kini akan berada di tangan CAS,” imbuh TMJ.
Sebelumnya, Komite Banding FIFA resmi menolak banding dari FAM dan 7 pemain naturalisasinya atas kasus pemalsuan dokumen, Senin (3/11/2025). Komite Banding memberlakukan kembali sanksi yang telah ditetapkan Komisi Disiplin FIFA sebelumnya.
FAM didenda CHF350.000 (sekitar Rp7,2 miliar), sedangkan tujuh pemain naturalisasi didenda masing-masing CHF2.000 (sekitar Rp41,2 juta). Selain itu, mereka dilarang terlibat dalam semua kegiatan terkait sepak bola selama 12 bulan.
Para pemain naturalisasi yang terkena sanksi yaitu Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Javier Machuca, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
JDT Kehilangan Tiga Pemain Naturalisasi
JDT merasa kehilangan tiga pemainnya karena terlibat dalam skandal naturalisasi. Mereka adalah Joao Figueiredo, Hector Hevel, dan Jon Irazabal yang menjadi bagian dari pemain kunci klub.
Imbas dari skandal pemalsuan dokumen itu yakni ketiga pemain tersebut terkena skors dari kegiatan yang berkaitan dengan sepak bola selama 12 bulan. Hal ini membuat JDT tidak bisa menurunkannya dalam laga.
Manajer JDT, Xisco Munos, menyatakan pada pekan lalu jika dirinya merindukan mereka. Para pemain ini telah membantu Xisco dalam membangun tim lebih solid.
"Aku sangat merindukan mereka, setiap hari, dan aku bahagia jika mereka bersama kita," kata Xisco dikutip Stadium Astro dari akun media sosial jurnalis Astro Arena, Zulhelmi Zainal Azam, Rabu (29/10/2025).
Kendati demikian, Xisco mengatakan harus memiliki rencana lain untuk membangun skuad besar yang ditanganinya. Ia senang jika para pemain naturalisasinya kembali tetapi keputusan FIFA mesti dipatuhi.
Editor: Iswara N Raditya
Masuk tirto.id


































