Menuju konten utama

FAM Lanjut ke Pengadilan Arbitrase Usai Banding Ditolak FIFA?

FIFA resmi menolak banding FAM atas skandal pemain naturalisasi dan mendapatkan sanksi. Apakah FAM akan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga?

FAM Lanjut ke Pengadilan Arbitrase Usai Banding Ditolak FIFA?
Ilustrasi FIFA. foto/istockphoto

tirto.id - Komite Banding FIFA resmi menolak banding dari Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain naturalisasinya atas kasus pemalsuan serta perekayasaan dokumen, Senin (3/11/2025). Federasi dan para pemain mendapatkan sanksi, mulai dari denda hingga larangan bermain.

Komisi Banding FIFA menilai keberatan yang diajukan kedua pihak bertentangan dengan keputusan Komite Disiplin FIFA. Mereka telah melanggar Pasal 22 FIFA Disciplinary Code (FDC) tentang pemalsuan dan rekayasa.

Dikutip dari Inside FIFA, Komisi Banding telah menganalisis semua pengajuan banding dan melakukan sidang. Komite Banding lantas memutuskan menolak banding dan mengonfirmasi seluruh sanksi yang diberikan untuk FAM dan ketujuh pemain.

Sanksi FIFA untuk FAM dan Pemain Naturalisasi Malaysia

Sanksi oleh Komite Banding mengonfirmasi hukuman yang diberikan Komite Disiplin FIFA kepada FAM dan tujuh pemain naturaliasi Malaysia pada akhir September 2025. FAM mendapatkan sanksi berupa denda CHF350.000 (sekitar Rp7,2 miliar) yang dibayarkan kepada FIFA.

Sanksi denda juga berikan kepada tujuh pemain naturalisasi yaitu Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Javier Machuca, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. Mereka masing-masing dikenakan denda sebesar CHF2.000 (sekitar Rp41,2 juta) dan diganjar pula dengan larangan terlibat dalam semua kegiatan terkait sepak bola selama 12 bulan.



FAM dan ketujuh pemain naturalisasi ini telah diberitahu mengenai keputusan yang dijatuhkan Komisi Banding FIFA. Mereka mempunyai waktu selama 10 hari untuk meminta keputusan yang disertai alasannya.

Selain itu, kedua pihak tersebut juga bisa mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga jika menginginkannya. Mereka diberikan waktu 21 hari sejak terbitnya pemberitahuan dari FIFA untuk pengajuannya.

Kasus pemalsuan dan rekayasa dokumentasi pemain naturalisasi Malaysia mencuat setelah FIFA menerima keluhan terkait kelayakan pemain Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui dan Hector Alejandro Hevel Serrano usai laga antara Malaysia vs Vietnam di babak ketiga kualifikasi Piala Asia AFC 2027 pada 10 Juni 2025.

Komite Disiplin FIFA kemudian menindaklanjuti laporan tersebut. Dalam laporannya, FIFA menemukan kejanggalan mengenai asal-usul leluhur dari para pemain naturalisasi tersebut. Sampai akhirnya, ditemukan pelanggaran terhadap Pasal 22 FIFA Disciplinary Code dan diberikan sanksi bagi FAM mau pun pemainnya itu.



FAM lantas mengajukan banding ke FIFA atas sanksi yang diberikan Komite Disiplin. Saat itu FAM yakin dokumen yang diajukan dalam banding lebih terorganisasi dan lengkap. Pihaknya juga melibatkan pengacara yang berasal dari luar negeri.

Namun, upaya FAM ini kandas setelah Komite Banding FIFA menolak banding. Komite Banding kembali memberlakukan sanksi yang ditetapkan Komite Disiplin sebelumnya.

FAM Segera Banding ke CAS

Sementara itu, FAM melalui laman resminya menyatakan telah menerima keputusan banding dari FIFA. FAM berencana akan meminta rincian lengkap dan alasan tertulis atas penolakan banding itu.

FAM mengaku cukup terkejut dengan hasil tersebut. Pihaknya akan mengambil langkah untuk mengajukan banding ke CAS.

"FAM akan terus memperjuangkan hak-hak para pemain dan kepentingan sepak bola Malaysia di tingkat internasional," kata Penjabat Presiden FAM, Datuk Wira Mohd Yusoff Haji Mahadi, dalam pernyataannya.

Di sisi lain, Federasi Sepak Bola Asia (AFC) telah meminta FAM segera menyesaikan urusan pemain naturalisasi sebelum 31 Maret 2026. Kejelasan hukum terkait hal itu diperlukan sebelum digelarkan pengundian Piala Asia 2027.

“Untuk pengundian Piala Asia 2027, kami perlu tahu tim mana yang sah lolos dari grup Malaysia. Karena itu, kami berharap semuanya selesai sebelum 31 Maret 2026,” kata Sekretaris Jenderal AFC, Datuk Seri Windsor Paul John, dikutip dari Antara dari New Straits Times, Jumat (31/10/2025).

Baca juga artikel terkait TIMNAS MALAYSIA atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Sepakbola
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Iswara N Raditya