Menuju konten utama

Bahlil Sebut Sosmed Kadang Tak Jelas, Banyak Ternak Akun Robot

Bahlil menekankan pentingnya kegiatan seperti pengajian yang dilakukan Al Hidayah sebagai ruang belajar dan bersilaturahmi daripada bermain media sosial.

Bahlil Sebut Sosmed Kadang Tak Jelas, Banyak Ternak Akun Robot
Bahlil Lahadalia saat ditemui usai acara tasyakuran HUT ke-61 Partai Golkar di kawasan Slipi, Jakarta Barat pada Senin (20/10/2025). tirto.id/Rahma

tirto.id - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengingatkan agar setiap individu lebih berhati-hati dalam menyikapi informasi di media sosial. Menurutnya, banyak konten yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Mulanya, Bahlil mengapresiasi kinerja Pengajian Al-Hidayah sebab dinilainya banyak memberikan manfaat. Dia kemudian membandingkan hal tersebut dengan bermain media sosial dengan tujuan tak jelas.

“Karena itu Golkar sangat mengapresiasi kerja-kerja daripada Al-Hidayah. Pengajian ini penting daripada sosmed duduk bicara mulai cerita isi sosmed yang kadang-kadang tidak jelas,” kata Bahlil dalam sambutannya di acara Muktamar IX Pengajian Al-Hidayah, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat pada Selasa (21/10/2025).

Menurut Bahlil, banyak akun media sosial yang tak diketahui kepemilikannya, bahkan banyak akun yang dioperasikan oleh robot sehingga isi pesannya sering kali tidak bisa dipertanggungjawabkan.

“Sosmed ini Bapak Ibu semua hanya yang tukang bikin sosmed dan Tuhan yang tahu kebenarannya. Bahkan, ini saya kasih tahu, ini terkait dengan tema digitalisasi, sosmed sekarang itu pakai robot. Jadi, jangan percaya juga. Jangan percaya. Itu sudah pakai robot, sudah pakai industri,” katanya.

“Kalau kata Bendahara Umum Golkar itu namanya ternak akun via robot. Jadi jangan kita terkecoh, Bapak Ibu semua,” tutur Bahlil.

Bahlil menekankan pentingnya kegiatan seperti pengajian yang dilakukan Al Hidayah sebagai ruang belajar dan bersilaturahmi yang lebih bermanfaat dibandingkan dengan bermain media sosial, termasuk informasi yang tak benar dibawa sebagai bahan pengajian.

“Jangan sampai isi sosmed yang tidak benar dijadikan sebagai bahan pengajian. Ini yang kita harus hindari. Nah, kaitannya dengan itu, kami sangat mendukung apa yang dilakukan oleh Al Hidayah,” tuturnya.

Sejalan dengan hal itu, Ketua Umum Al-Hidayah, Hetifah Sjaifudian, menyebut bahwa pengajian yang diketuainya telah meraih sejumlah capaian yang mengarah kepada penguatan atau konsolidasi organisasi.

“Jadi dari mulai kita di internal DPP melakukan rapat-rapat, pleno maupun juga rapimnas dan akhirnya juga sampai kepada muktamar demikian juga di daerah-daerah, jadi penguatan organisasi,” kata Hetifah.

Hetifah menyebut kekuatan organisasi dimaksudkan untuk melayani umat dan sumber informasi bagi masyarakat. Terlebih, dengan program-program yang membantu masyarakat.

“Selain itu, tentu saja kegiatan dakwah. Jadi semua akan didasarkan kepada tentu saja amal ibadah kita ya sebagai muslimah, kita mengabdi kepada masyarakat tapi juga kita turut mensukseskan program-program strategis dari pemerintah,” katanya.

Baca juga artikel terkait SOSIAL MEDIA atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Flash News
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher