tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, mengatakan, konsumsi liquefied petroleum gas (LPG/elpiji) pada tahun depan bakal mencapai 10 juta ton. Tingginya angka konsumsi elpiji itu salah satunya disebabkan kebutuhan pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, yang diresmikan hari ini, Kamis (6/11/2025).
Sebab, menurut Bahlil, operasional PT LCI saja membutuhkan elpiji sebanyak 1,2 juta ton per tahun.
"Kita baru habis resmikan di Cilegon itu, kita membutuhkan elpiji kurang lebih sekitar 1,2 juta ton per tahun, maka konsumsi kita nanti ke depan, di 2026, itu sudah mencapai hampir 10 juta ton elpiji," ucapnya usai menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2025).
Bahlil menyatakan pemerintah perlu mendirikan industri produk elpiji dalam negeri dalam waktu dekat. Langkah tersebut merupakan salah satu upaya percepatan hilirisasi program pemerintah.
Bahlil mengaku mendapatkan tugas baru dari Prabowo, yakni percepatan pembangunan kilang minyak. Salah satu kilang minyak yang akan diresmikan adalah refinery development master plan (RDMP) terletak di Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Kita harus segera membangun industri-industri dalam negeri. Selain itu, kita akan membangun kilang minyak kita. Kita tahu bahwa 10 November besok kita akan resmikan [RDMP], tapi sisanya yang lain akan berjalan," tuturnya.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id







































