Menuju konten utama

Bahlil Izinkan 22.000 Sumur Rakyat Sumsel, Produksi 66.000 Bph

Setiap sumur milik rakyat itu rata-rata memproduksi 2-3 barel minyak per hari.

Bahlil Izinkan 22.000 Sumur Rakyat Sumsel, Produksi 66.000 Bph
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Senin (20/10/2025). tirto.id/Nanda Aria Putra

tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, mengungkapkan pemerintah telah melegalkan 22.000 sumur minyak rakyat yang tersebar di sejumlah kabupaten di Sumatera Selatan (Sumsel).

Legalisasi ini bertujuan melindungi masyarakat dan meningkatkan produksi minyak nasional.

Kebijakan tersebut diambil setelah Bahlil melakukan kunjungan kerja ke Sumsel, termasuk ke Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Ia mengaku terkejut melihat banyaknya sumur minyak yang berada di pekarangan rumah warga.

“Alhamdulillah kemarin saya melakukan kunjungan kerja ke Sumsel untuk mengecek kondisi sumur-sumur masyarakat. Saya datang ke Kabupaten Musi Banyuasin, Muba, melihat di sana ada sekitar 22 ribu sumur. Dan saya juga cukup kaget karena di belakang-belakang rumah masyarakat itu ternyata sumur mereka sudah ada,” ujar Bahlil di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, Senin (20/10/2025).

Dia menjelaskan, setiap sumur milik rakyat itu rata-rata memproduksi 2-3 barel minyak per hari. Dengan total 22.000 sumur, produksinya dapat mencapai sekitar 44.000 hingga 66.000 barel per hari.

Legalitas sumur rakyat, kata dia, menjadi langkah strategis untuk membangun ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan menghilangkan kekhawatiran warga dari pihak-pihak tertentu.

“Dan ini adalah sebuah potensi besar untuk pendapatan masyarakat karena membangun ekonomi lokal, menciptakan lapangan pekerjaan, dan kemudian kita melegalkan sumur-sumur mereka yang sudah selama ini punya mereka supaya mereka tidak lagi ada rasa ketakutan dari pihak-pihak tertentu,” ujarnya.

Ia menekankan, langkah ini merupakan perintah langsung Presiden Prabowo untuk mewujudkan keadilan sosial dan redistribusi sumber daya alam.

Di sisi lain, Bahlil menyoroti kondisi lifting minyak Indonesia yang pernah mencapai 1,5-1,6 juta barel per hari pada periode 1996-1997. Saat ini, lifting minyak nasional berada di angka 619.000 barel per hari per Oktober 2025.

“Rata-rata dari Januari sampai bulan Oktober sudah mencapai 605.000 sampai 607.000 barel per day. Jadi sudah melampaui target dari APBN di 2025,” tuturnya.

Baca juga artikel terkait SUMUR MINYAK atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana