Menuju konten utama

Bagaimana Hubungan Antara Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi?

Hubungan antara tindakan, motif, dan prinsip ekonomi, saling mempengaruhi satu sama lain. Berikut penjelasan lengkap beserta contohnya.

Bagaimana Hubungan Antara Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi?
Pengunjung melihat kuliner yang dijajakan pada Pasar Kangen 2023 bertajuk Gandeng Gendong di halaman Taman Budaya Yogyakarta, Senin (31/7/2023). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/tom.

tirto.id - Tindakan ekonomi yang dilakukan seseorang atau kelompok dipengaruhi oleh motif dan prinsip ekonomi.

Sebagai misal, seorang pengusaha pakaian ingin produknya laku keras sehingga memperoleh keuntungan dalam jumlah besar. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, ia menjual jenis pakaian yang sedang tren di masyarakat pada saat tertentu.

Semua yang dilakukan pengusaha pakaian sebagaimana ilustrasi di atas disebut sebagai tindakan ekonomi.

Sementara itu, upaya memproduksi atau menjual jenis pakaian yang sedang tren disebut sebagai prinsip ekonomi. Alasan di balik upaya tersebut—keinginan untuk memperoleh keuntungan besar—disebut sebagai motif ekonomi.

Lantas, bagaimana hubungan antara tindakan, motif, dan prinsip ekonomi?

Untuk memahami hubungan tindakan, motif, dan prinsip ekonomi, kita bisa mulai dari pembahasan pengertian dan contoh.

Pengertian Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi, Beserta Contohnya

Pengertian tindakan ekonomi adalah setiap usaha yang dilakukan individu atau kelompok untuk mencapai kemakmuran pada tingkat tertentu. Dalam tindakan ekonomi, berbagai upaya yang dilakukan individu atau kelompok didasarkan pada skala prioritas sebab sarana pemenuhan bersifat terbatas. Maka dari itu, diperlukan pemilihan secara tepat sesuai kebutuhan dalam tindakan ekonomi.

Tindakan ekonomi dikelompokkan menjadi dua yakni tindakan ekonomi rasional dan irasional. Di sisi lain, individu atau kelompok dalam tindakan ekonomi dapat dilakukan oleh konsumen, penjual, dan produsen. Berikut ini contoh tindakan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

  • Ali membeli celana jadi di Toko Pakaian A karena harganya lebih murah daripada membeli kain polos kemudian menjahitnya sendiri.
  • Rudi lebih memilih membeli makan daripada rokok karena makan adalah kebutuhan primernya.
  • Pedagang beras menjual beras yang lebih berkualitas karena itu yang paling diinginkan konsumen.
  • Seorang pedagang membeli barang ke tengkulak dengan harga lebih rendah agar penjualannya menghasilkan keuntungan lebih besar.
  • Produsen menghasilkan suatu barang yang banyak diminati masyarakat sehingga produknya mudah dipasarkan dan memberikan keuntungan besar.
  • Produsen menggunakan mesin-mesin dengan suku cadang yang mudah didapatkan dan murah harganya.
Dalam melakukan tindakan ekonomi, individu atau kelompok dipengaruhi oleh dua hal yakni motif dan prinsip ekonomi. Penjelasan mengenai motif dan prinsip ekonomi beserta contohnya dapat disimak berikut ini:

1. Motif ekonomi

Motif ekonomi merupakan keinginan, alasan, atau motivasi, yang membuat seseorang terdorong melakukan suatu tindakan ekonomi sebagaimana contoh di atas. Motif ekonomi muncul di masyarakat karena beberapa hal di antaranya sebagai berikut:

  • Meningkatkan taraf ekonomi/kekayaan pribadi
  • Mendapat penghargaan
  • Mendapat pujian
  • Menaikkan status sosial
  • Mendapatkan kekuasaan
  • Berpartisipasi dalam kegiatan sosial
  • Menyejahterakan masyarakat.
Contoh motif ekonomi dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

  • Seorang petani bekerja dengan tekun untuk mendapatkan panen besar
  • Seorang pengusaha menjual barang tren sehingga banyak dibeli konsumen
  • Seorang pengusaha mempromosikan dagangannya di sosial media untuk menjangkau pasar lebih luas
  • Seorang ayah bekerja keras supaya mampu mengangkat ekonomi keluarganya.

2. Prinsip ekonomi

Prinsip ekonomi adalah pedoman yang mendasari pemilihan alternatif tertentu dalam tindakan ekonomi. Dalam Modul Ekonomi (2020) terbitan Kemendikbud, prinsip ekonomi didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh hasil maksimal dengan pengorbanan secukupnya, atau mendapatkan hasil tertentu dengan effort seminimal mungkin.

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi prinsip ekonomi yakni pertimbangan untung-rugi, tindakan rasional, tindakan ekonomis, dan upaya menyusun skala prioritas. Contoh prinsip ekonomi dalam kehidupan sehari-hari meliputi:

  • Pemanfaatan waktu yang tepat (tidak menyia-nyiakan waktu)
  • Hidup hemat atau tidak boros
  • Menerapkan cara kerja yang efektif
  • Membuat skala prioritas kegiatan maupun kebutuhan

Hubungan Antara Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi

Dari penjelasan di atas, perbedaan tindakan, motif, dan prinsip ekonomi, terletak pada aspek umum seperti, fungsi, serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Kendati demikian, tindakan, motif, dan prinsip ekonomi saling terhubung satu sama lain.

Seseorang menerapkan tindakan ekonomi karena dipengaruhi oleh motif ekonomi. Misalnya, Budi ingin membeli sepatu merek A karena sepatu itu sedang tren sehingga ia akan mendapat pujian dari teman-temannya. Alasan itulah yang disebut sebagai motif ekonomi.

Akan tetapi, Budi mesti mempertimbangkan hal lain seperti membeli sepatu yang diinginkannya itu. Pertimbangan yang dimaksud di sini bisa berupa harga, pengorbanan, biaya transportasi menuju toko sepatu itu, dan lain sebagainya. Pertimbangan rasional ini disebut sebagai prinsip ekonomi.

Contoh lain yang bisa membantu pemahaman terkait hubungan antara tindakan, motif, dan prinsip ekonomi, dapat dilihat dari fenomena yang ada di masyarakat.

Misalnya, Kaesang merupakan seorang pengusaha pakaian yang menginginkan penjualannya mendapatkan keuntungan besar. Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Kaesang melakukan pengiklanan melalui televisi sehingga produknya dikenal masyarakat luas.

Dari contoh soal di atas, motif ekonomi Kaesang adalah keuntungan besar. Prinsip ekonomi yang digunakan Kaesang ialah pengiklanan melalui televisi. Sementara itu, semua perilaku yang dilakukan Kaesang selama proses produksi hingga penjualan tersebut disebut sebagai tindakan ekonomi.

Baca juga artikel terkait ILMU EKONOMI atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin