Menuju konten utama
Parenting

Bagaimana Cara Meningkatkan IQ di Usia Remaja?

Bagaimana cara meningkatkan iq di usia remaja dan berapa iq rata-rata remaja? Simak selengkapnya pada artikel di bawah ini.

Bagaimana Cara Meningkatkan IQ di Usia Remaja?
Ilustrasi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Cara meningkatkan IQ di usia remaja di antaranya memainkan game teka-teka, rutin berolahraga, mengurangi penggunaan gadget, hingga memenuhi kebutuhan nutrisi.

Simak terus artikel di bawah ini untuk mengetahui apa itu IQ dan bagaimana cara mengetahui IQ seseorang, khususnya pada usia remaja.

Apa yang Dimaksud IQ?

Intelligence quotients (IQ) atau kecerdasan intelektual merupakan ukuran kapasitas penalaran seseorang. Lebih lanjut mengenai definisi IQ sendiri, belum ada kesepakatan dari para ahli.

Pada 1921 silam, pernah diadakan simposium tentang IQ yang dilaporkan dalam Journal of Educational Psychology, namun dari 12 orang psikologi yang diminta memberikan pandangan, seluruhnya memiliki definisi yang berbeda terkait IQ.

Purwanto dalam jurnal Intelegensi: Konsep dan Pengukuran (2020) menuliskan bahwa IQ dapat didefinisikan dengan berbagai cara, di antaranya:

  1. Kemampuan berpikir abstrak;
  2. Kemampuan mempertimbangkan, memahami, dan menalar;
  3. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungan;
  4. Kemampuan total individu untuk bertindak dengan sengaja dan secara rasional dalam lingkungan.
IQ dalam sejarahnya diperkenalkan seorang ahli psikologi bersama William Stern pada 1912 di Jerman.

Namun, berdasarkan penjelasan Desmita dalam buku Psikologi Perkembangan (2006), istilah IQ secara resmi baru digunakan setelah seorang psikolog bernama Lewis Madison memperkenalkannya di Universitas Stanford Amerika pada 1916 silam.

IQ Rata-rata Remaja

IQ dapat menjadi tolak ukur kesuksesan akademik seorang remaja. Kendati para ahli mengingatkan bahwa IQ tidak menjamin kesuksesan hidup mereka.

Di samping itu, kemampuan intelektual seseorang dapat berubah mengikuti gaya hidup yang dijalani.

Tingkatan IQ di setiap wilayah hingga negara berbeda-beda mengikuti tingkat kemiskinan, asupan nutrisi, tingkat stres, faktor lingkungan, hingga seberapa jauh seseorang familiar dengan soal tes IQ.

Berdasarkan data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), jumlah rata-rata skor IQ anak Indonesia termasuk golongan remaja pada 2022 mencapai angka 78,49.

Skor rata-rata anak Indonesia tersebut menempati urutan 130 dari 199 negara di dunia.

Tingkat rata-rata IQ anak Indonesia lebih rendah dibandingkan beberapa negara seperti Laos 80,99; Filipina 81,64; Brunei Darussalam 87,58; Malaysia 87,58; Thailand 88,87; Vietnam 89,53; dan Myanmar 91,18.

Secara sederhana, dibutuhkan pembangunan sumber daya manusia yang lebih keras di Indonesia untuk meningkatkan IQnya.

Tes IQ Remaja

Cara mengetahui tingkat kecerdasan intelektual remaja adalah melalui tes IQ.

Berbeda dengan tes pembelajaran dalam satuan pendidikan, tes IQ dirancang untuk mengukur kecerdasan yang terkristalisasi dan cair.

Dilansir laman VeryWell Mind, kecerdasan mengkristal adalah pengetahuan serta keterampilan yang diperoleh seseorang sepanjang hidup yang telah dijalani.

Kecerdasan jenis ini cenderung meningkat seiring bertambahnya usia sekaligus melakukan banyak pembelajaran serta pengalaman.

Di sisi lain, kecerdasan cair ialah kemampuan untuk bernalar, memecahkan masalah, serta memahami informasi abstrak.

Berbeda dengan kecerdasan mengkristal, kecerdasan cair justru menurun sebab dianggap independen dari pembelajaran.

Tes IQ remaja biasanya dikelola sebuah lembaga psikologi berlisensi. Kemudian dalam pelaksanaannya, tes IQ memiliki jenis beragam kendati sebagian besar melibatkan serangkaian subtes yang dirancang untuk mengukur kemampuan matematika, bahasa, ingatan, keterampilan penalaran, dan kecepatan pemrosesan informasi.

Di akhir, seluruh subtes digabungkan untuk menghasilkan skor IQ, yang dikategorikan sesuai tingkatan.

Berikut ini contoh kategori tingkatan IQ yang digunakan di Indonesia:

  • <69: Intellectual Disability (sangat rendah).
  • 70 - 79: Borderline (batas fungsi intelektual).
  • 80 - 89: Low Average (rata-rata rendah).
  • 90 - 109: Average (rata-rata).
  • 110 - 119: High Average (rata-rata tinggi).
  • 120 - 129: Superior (di atas rata-rata).
  • >130: Very Superior (cerdas).

Cara Meningkatkan IQ Remaja

Penilaian hasil tes IQ seringkali dijadikan acuan menilai kemampuan mental seseorang terutama bagi kalangan remaja.

Orang tua dalam hal ini dapat membantu anak meningkatkan IQ sehingga berguna dalam kehidupan mereka. Situs Medicine Net menuliskan beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan IQ remaja:

  1. Mengenalkan musik kepada remaja agar mereka aktif berpartisipasi dan bukan hanya sebagai pendengar pasif.
  2. Ajarkan remaja cara memainkan alat musik untuk meningkatkan penalaran spasial dan keterampilan matematika.
  3. Ajarkan olahraga baru sehingga merangsang otak remaja melepaskan endorfin.
  4. Ajak remaja berlatih perhitungan matematika sehingga meningkatkan fungsi otak dan IQ secara signifikan.
  5. Ajarkan menarik napas-dalam dalam sehingga remaja dapat menjernihkan ide serta mengurangi ketegangan dan meningkatkan perhatian.
  6. Ajarkanlah permainan otak kepada remaja untuk mencegah mereka sering bermain gadget.
  7. Ciptakan hubungan yang erat dengan anak agar orangtua bisa masuk lebih dalam tentang hal-hal baik yang disukai anaknya, lalu pujilah usahanya.
  8. Menyusui bayi hingga waktu yang dianjurkan secara medis.
  9. Tingkatkan asupan lemak makanan sehat dari usia bayi hingga remaja.
  10. Beri makanan bergizi secara teratur.
  11. Olahraga setiap hari.
  12. Tantang daya ingat remaja melalui permainan atau suatu pengetahuan.
  13. Biarkan mereka memecahkan masalah dan melakukannya dengan cara yang sulit.
  14. Tidur yang cukup.
  15. Beri kepercayaan pada anak.
  16. Sarankan anak remaja Anda untuk suka membaca yang tujuannya dapat meningkatkan kecerdasan verbal dan linguistik.
  17. Ajarkan bahasa baru kepada anak.
  18. Ajak anak main video game edukatif untuk mendorong pemikiran strategis, inovasi, dan kolaborasi.
  19. Orangtua dapat mengajak remajanya merasakan pengalaman kehidupan nyata di lingkungan sekitar, seperti membantu kegiatan bersih-bersih, ikut memasak di dapur, hingga mau bergotong royong di lingkungan bersama warga.
  20. Ajarkanlah permainan yang sederhana dan kuno.
  21. Ajak remaja melakukan petualangan sehingga mereka terdidik berpikir kreatif serta mampu menyelesaikan masalah.
  22. Biarkan remaja berkreasi.
  23. Jangan menjadi orang tua yang selalu memberi jalan kemudahan kepada anak terutama dalam mencapai keinginan mereka.

Baca juga artikel terkait NEW TIMELESS atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Gaya hidup
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno