Menuju konten utama

6 Cara Melatih dan Mengoptimalkan Otak Kanan dan Kiri Anak

Otak kiri bertanggung jawab untuk mengendalikan sisi kanan tubuh, dan merupakan sisi otak yang lebih akademis dan logis. Sementara, otak kanan bertanggung jawab untuk mengendalikan sisi kiri tubuh dan menjadi sisi otak untuk tugas-tugas artistik dan kreatif.

6 Cara Melatih dan Mengoptimalkan Otak Kanan dan Kiri Anak
Ilustrasi Belajar sambil piknik. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Otak anak berkembang pesat sejak lahir hingga mencapai usia tiga tahun. Pekembangan tersebut kemudian memengaruhi seluruh area pertumbuhan anak. Dilansir dari laman Help Me Grow, ada empat bidang utama perkembangan yaitu motorik (fisik), bahasa dan komunikasi, sosial dan emosional, dan kognitif.

Otak terdiri dari tiga bagian utama yaitu otak besar, otak kecil, dan batang otak. Di dalam otak besar atau dikenal dengan istilah cerebrum, terbagi menjadi dua bagian lagi: otak kanan dan otak kiri. Keduanya memiliki fungsinya masing-masing.

Otak kiri bertanggung jawab untuk mengendalikan sisi kanan tubuh, dan merupakan sisi otak yang lebih akademis dan logis. Sementara, otak kanan bertanggung jawab untuk mengendalikan sisi kiri tubuh dan menjadi sisi otak untuk tugas-tugas artistik dan kreatif.

Laman Brain Made Simple menuliskan bagian otak kiri berfungsi pada tugas-tugas pemikiran analitik, logis, kebahasaan, matematika dan ilmu pengetahuan alam, tulisan, keahlian dalam menulis, dan kontrol atas tangan kanan.

Otak kanan berfungsi pada kesadaran seni, kreativitas, imajinasi, intuisi, wawasan, pemikiran menyeluruh atau holistik, minat pada musik, penggambaran 3-D, dan kontrol atas tangan kiri.

Tiga tahun pertama kehidupan seorang anak sangat penting untuk pembelajaran dan pengembangan mengingat otak berkembang pesat pada usia-usia ini. Banyak orang tua bertanya bagaimana mereka dapat membantu otak anak mereka berkembang.

Cara terbaik adalah secara aktif melibatkan anak Anda melalui kegiatan sehari-hari seperti bermain, membaca dan berada di sampingnya ketika anak merasa stres.

Selain itu, laman Sahabat Keluarga Kemendikbud menuliskan beberapa tips untuk membantu para orang tua dalam optimalisasi kerja otak kanan dan kiri anak antara lain,

1. Meningkatkan daya ingat dan logika berpikir

Anda dapat membiasakan anak untuk selalu mengulang membaca pelajaran paling tidak 3 kali agar kuat tertanam di benaknya.

Coba juga mengajak anak bermain tebak-tebakan, maka anak akan terdorong untuk mengingat kembali apa yang barusan dibacanya.

Atau sesekali orangtua yang membaca dan anak mendengarnya, kemudian tanya anak kembali beberapa hal yang diingatnya. Bahkan main tebak-tebakan ini bisa dilakukan tiap waktu, sambil makan malam, sambil menonton TV, dalam perjalanan mengantarnya sekolah misalnya.

2. Alat peraga dan optimisasi panca indera

Alat peraga merupakan alat bantu yang sangat bagus untuk membuat ingatan anak-anak yang kuat serta mudah mencerna daya analogi-logikanya berjalan. Misalnya menerangkan pembagian, gunakan kerikil atau biji-bijian sehingga anak mudah memecahkan pembagian tersebut. Contohnya 20 biji jika dibagi 2 maka sama rata setiap bagian.

Dengan semakin banyak alat bantu yang bisa disentuh, dilihat, dibaui dan didengarnya maka akan semakin kuat memori anak. Jadi optimalkanlah panca inderanya untuk menciptakan kesan yang kuat pada memorinya.

3. Biasakan rapi dan disiplin

Biasakan anak rapi dan disiplin untuk mengatur barang-barang sesuai dengan tempatnya. Misalnya tempat tidur bukan tempat untuk peralatan sekolahnya, buku pelajaran, alat bermain alat, peralatan.

Hal ini untuk membantu anak tidak melupakan barang-barangnya dan tidak teledor. Musik, seni dan olahraga Di pagi hari, hidupkan musik yang dinamis, siang hari musik yang lebih menenangkan agar anak bisa tenang. Musik apapun yang merupakan stimulan yang ampuh untuk membuat kita tenang atau memberikan dorongan semangat.

4. Dorong anak mengembangkan bakat seni atau olah raga yang nampak disenangi.

Bermain yang membutuhkan banyak gerakan fisik juga merupakan salah satu bentuk olahraga ringan yang bagus untuk berkomunikasi dengan otak kanannya seperti yang disiarkan. Akan lebih bagus lagi menghabiskan lebih rutin dan terkontrol seperti berenang, lari pagi setiap minggu, hingga kegiatan karate.

5. Membaca yang baik dan benar

Kebiasaan membaca buku-buku yang memiliki kata kosa dan dialog baik merupakan contoh yang bisa dilakukan anak sehari-hari. Maka diberikan buku-buku bacaan yang berkualitas.

Demikian pula cara kita berbicara akan sering didengar anak dan menjadi contoh pula percakapan orang lain, jadi gunakan cara yang benar. Membacakan cerita sebelum tidur, bisa menambah kosa kata anak dan emngembangkan imajinasinya.

6. Melatih daya tahan terhadap rasa kecewa

Biarkan dan ajarkan anak untuk merasakan bagaimana rasanya ditolak keinginannya, bagaimana menahan keinginan, ataupun rasa kecewa ketika gagal mencapai suatu hal.

Caranya, dengan penjelasan yang tepat, cobalah untuk sekali-kali menolak permintaan atau keinginan anak.

Hal ini sangat berguna untuk merangsang kemampuan mengontrol diri dan melatih stabilitas emosinya.bTentu saja jangan biarkan anak frustrasi berkepanjangan, komunikasi dan berikan pengertian sehingga anak bisa belajar mentoleransi dan beradaptasi dengan rasa kecewanya.

Baca juga artikel terkait POLA ASUH ANAK atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari