Menuju konten utama

Cara Mengajarkan dan Membiasakan Anak Shalat Lima Waktu

Cara mengajarkan anak shalat lima waktu dan membiasakan shalat, makna dan pentingnya shalat lima waktu.

Cara Mengajarkan dan Membiasakan Anak Shalat Lima Waktu
Ilustrasi Salat. foto/istockphoto

tirto.id - Shalat atau sholat lima waktu bagi muslim adalah wajib hukumnya. Terlebih bagi setiap orang yang telah memasuki masa akil baligh.

Dengan menjalankan shalat lima waktu, umat muslim juga telah menjalankan salah satu rukun Islam yang menjadi sendi agama Islam itu sendiri.

Sejak usia dini, anak-anak sebaiknya dilatih dan membiasakan diri melaksanakan salat. Sehingga, mereka akan memiliki kesadaran dalam melakukan ibadah tersebut.

Berikut ini cara melatih atau mengajarkan anak salat lima waktu dan membiasakannya seperti direkomendasikan Sahabat Keluarga Kemendikbud:

  1. Orang tua harus mencontohkan. Di usia tiga tahun, anak akan meniru apa yang dilakukan orang di sekelilingnya. Kemudian akan muncul rasa ingin tahu pada anak tersebut, barulah orangtua mengajak anak untuk salat. Harus diingat, jangan sampai menyuruh anak segera berwudu, sedang orangtua masih asyik dengan gawai atau aktivitas lainnya.
  2. Nasihati anak tentang pentingnya salat. Orangtua dapat meluangkan waktunya untuk berkomunikasi dan menasihati anak. Kemudian jika anak tidak melaksanakan salat berikan nasihat tentang akibat dari tidak melaksanakan salat. Cara ini dilakukan agar anak takut dan muncul rasa bersalah jika meninggalkan salat.
  3. Berikan hukuman dan hadiah. Jika anak tidak melaksanakan salat, beri ia hukuman yang sifatnya mendidik. Misalnya, tidak memberikan uang jajan. Kemudian jika anak rutin melaksanakan salat lima waktu, ajak pergi berjalan-jalan ke tempat yang ia sukai, sehingga ia akan merasa dihargai..
  4. Mendoakan anak. Doa merupakan senjata yang paling ampuh, terlebih doa orangtua untuk anaknya. Sembari melakukan cara-cara di atas, doa juga harus dipanjatkan. Di antara doa yang biasa dibacakan yakni, Robbij’alna muqiimash-sholaah wa min dzurriyyatina, Robbana wa taqobbal du’aa.
Orangtua merupakan pihak yang berperan penting dalam menumbuhkan kesadaran salat lima waktu pada anak. Beberapa usaha yang dilakukan orangtua harus dibarengi dengan doa agar hasil yang akan didapat lebih maksimal.

Makna dan Pentingnya Salat

Secara bahasa, salat berarti doa. Hal tersebut dituliskan dalam firman Allah pada Q.S. At-Taubah (9:103) seperti berikut:

وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Artinya, “Dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Sementara, secara istilah, Syekh Muhammad bin Qasim as-Gharabili dalam kitab Fathul Qarib menyebutkan:

وشرعا - كما قال الرافعي: أقوالٌ وأفعال مُفتَتحَةٌ بالتكبير، مختتمةٌ بالتسليم بشَرائطَ مخصوصةٍ

Artinya, “Dan secara (istilah) syara’–sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ar-Rofi’i, (salat ialah) rangkaian ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbir, diakhiri dengan salam, beserta syarat-syarat yang telah ditentukan,”

Sementara, dilansir dari NU Online, berikut adalah hikmah dari didirikannya salat:

  1. Dalam salat, ada sujud, sebuah posisi di mana kita merendahkan diri hingga mencium tanah. Ini merupakan pengingat bagi kita akan kerendahan kita di hadapan Allah Sang Pencipta, karena sesungguhnya di hadapan Allah, kita hanyalah hamba yang mutlak sepenuhnya milik Allah
  2. Menyadarkan kita bahwa pada hakikatnya tiada yang mampu memberikan pertolongan pada kita selain Allah
  3. Salat dilakukan sehari semalam sebanyak 5 kali. Ini berarti ada 5 kali dalam sehari semalam kita bisa bertobat, kembali kepada Allah, karena memang pada dasarnya dalam sehari semalam, tidaklah mungkin kita terluput dari dosa, baik disengaja ataupun tidak.
  4. Memperkuat akidah dan keimanan kita pada Allah SWT, karena sesungguhnya sehari-hari godaan kenikmatan duniawi dan godaan setan senantiasa mengganggu akidah kita hingga kita lupa akan keberadaan Sang Khaliq yang Maha Mengawasi.
  5. Dengan melakukan ibadah salat, kita kembali mempertebal keyakinan dan keimanan kita, sebagaimana tumbuhan kering yang segar kembali sesudah diguyur hujan.

Baca juga artikel terkait CARA SHALAT atau tulisan lainnya dari Dinda Silviana Dewi

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Dinda Silviana Dewi
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno