tirto.id - Tahukah Anda, macam kecerdasan anak ternyata beragam, tidak hanya tentang IQ, namun juga kecerdasan bahasa, musik hingga visual-spasial.
Setiap manusia pasti mempunyai keterampilan dan kemampuannya masing-masing. Dapat dilihat dari beberapa orang yang mungkin lebih atletis dan mampu berkoordinasi dengan baik, beberapa orang lain yang mampu memahami bahasa dan kosa kata lebih cepat di usia muda, sementara yang lainnya pandai dengan penghitungan angka dan pola visualisasi.
Kemampuan-kemampuan tersebut termasuk dalam komponen kecerdasan pada manusia. Kecerdasan sering didefinisikan sebagai potensi intelektual yang dimiliki sejak lahir dan dianggap sebagai sesuatu yang dapat diukur.
Kecerdasan tentu sangat identik dengan konsep IQ (Intelligence Quetient) yang hanya mengacu pada tiga jenis kecerdasan yakni logika-matematika, linguistik dan spasial.
Dengan adanya konsep tersebut, maka sering terdengar bahwa seseorang yang memiliki IQ tinggi dianggap sebagai orang yang pandai dan orang yang memiliki IQ rendah dianggap sebagai orang yang bodoh.
Namun, pada tahun 1983 muncul seorang ahli psikolog dan profesor di Universitas Harvard bernama Howard Gardner yang membantah gagasan bahwa manusia dilahirkan dengan kecerdasan tunggal yang dapat diukur dengan tes IQ yang tidak dapat berubah.
Gardner juga menegaskan bahwa setiap orang memiliki profil kecerdasan yang unik dan berbeda melalui faktor biologis dan lingkungan. Oleh karena itu, berdasarkan analoginya kemudian dia memunculkan istilah multiple intelligence (Kecerdasan majemuk)
Teori kecerdasan majemuk, pertama kali diperkenalkan oleh Howard Gardner melalui bukunya yang berjudul “Frame Of Mind : The Theory of Multiple Intelligence””, ia menyatakan bahwa setidaknya ada delapan jenis kecerdasan manusia yang berbeda-beda.
Teori kecerdasan majemuk ini juga merupakan salah satu teori yang sangat populer di kalangan pendidik. Banyak guru yang menggunakan dan memanfaatkan teori kecerdasan majemuk pada anak dalam proses belajar-mengajar dengan mengintegrasikan teori Gardner ke dalam kelas
Manfaat memperdalam pemahaman tentang kecerdasan majemuk mampu membantu anak untuk mengembangkan kekuatan dan kemampuan dalam dirinya.
Macam-macam Kecerdasan Anak, Penjelasan dan Karakteristik
Berdasarkan laman VeryWell Mind dan paudpedia, berikut merupakan delapan jenis kecerdasan majemuk yang diidentifikasi oleh Howard Gardner :
1. Kecerdasan Visual-Spasial (Gambar-Warna)
Anak yang kuat dalam kecerdasan visual-spasial pandai memvisualisasikan sesuatu, seperti mahir dalam memahami petunjuk arah (peta), bagan, video dan gambar Kecerdasan ini didorong melalui menggambar, melukis dan membentuk.
Anak yang memiliki kecerdasan visual-spasial, sebaiknya orang tua dan guru memberi dukungan dengan menyediakan buku gambar, cat air, krayon, pensil warna dan lainya.
Karakteristik kecerdasan visual spasial pada anak :
• Menikmati aktivitas menggambar, melukis dan seni visual.
• Mampu menafsirkan gambar, grafik dan bagan dengan baik.
• Mempunya hobi membaca dan menulis.
• Pandai menyusun teka teki.
2. Kecerdasan Linguistik-Verbal (Kosa Kata)
Anak yang kuat dalam kecerdasan lingusitik-verbal mampu menggunakan dan menyusun kata-kata dengan tepat, baik saat menulis maupun berbicara. Kecerdasan ini biasa dilihat ketika anak bercerita, mendongeng dan berbicara di depan umum.
Selain itu, anak-anak yang memiliki kecerdasan linguistik pada umumnya mampu mendengarkan dengan cermat dan menanggapi komunikasi verbal, menulis dan berbicara secara efektif dan memiliki kosa kata yang luas.
Perkembangan kecerdasan linguistik-verbal dapat didorong oleh orang tua ataupun guru dengan membacakan buku cerita, memberikan anak kesempatan berbicara atau bercerita, bermain peran dan meinciptakan permainan yang memperkaya kosa kata.
Karakteristik kecerdasan lingusitik-verbal pada anak :
• Mudah mengingat informasi tertulis dan lisan.
• Senang membaca dan menulis
• Mampu menjelaskan seseuatu dengan baik
• Berbicara dengan gaya persuasif
3. Kecerdasan Logis-Matematika (Angka)
Anak yang kuat dalam kecerdasan logis-matematis pandai menalar, mengenali pola, dan menganalisis masalah secara logis. Anak- anak ini cenderung berpikir secara konseptual tentang angka, hubungan, dan pola.
Kecerdasan ini dapat dikembangkan dengan menggunakan media seperti maze, balok, puzzle, congklak dan bermain kelereng.
Karakteristik kecerdasan logis-matematis pada anak :
• Memiliki keterampilan pemecahan masalah yang sangat baik
• Memiliki pemikiran tentang ide-ide abstrak
• Senang melakukan eksperimen ilmiah
• Dapat menyelesaikan perhitungan angka yang rumit
4. Kecerdasan Kinestetik-Jasmani (Gerakan)
Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik yang tinggi mampu menggunakan tubuh atau gerak tubuh untuk mengekspresikan ide dan perasaan. Anakanak yang mahir dalam bidang ini umumnya memiliki keseimbangan, ketangkasan, kelincahan, kelenturan.
Anak yang memiliki kecerdasan kinestetik, baiknya orang tua dan guru mendukung dengan menciptakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan aktivitas fisik, seperti menari, senam dan olahraga sehingga kecerdasan tersebut terbangun dengan baik.
Karakteristik kecerdasan kinestetik pada anak :
• Terampil dalam menari dan olahraga
• Menciptakan sesuatu gerakan tangannya seperti menggambarkan kata “bus tinggi” “bus tinggi” dengan menunjukkan tangan ditarik keatas
• Memiliki koordinasi fisik yang sangat baik
• Mengingat sesuatu berdasarkan tindakan bukan melalui pendengaran ataupun penglihatan
5. Kecerdasan Musikal (musik-lagu)
Orang yang memiliki kecerdasan musik yang kuat pandai berpikir dalam pola, ritme, dan suara. Mereka memiliki apresiasi yang kuat terhadap musik dan seringkali pandai dalam memainkan instrumen dan pertunjukan musik.
kecerdasan musik pada anak dapat dikembangkan dengan memfasilitasi alat musik dan mengajak anak bernyanyi dan bermain musik sehingga kecerdasan tersebut terbangun dengan baik.
Karakteristik kecerdasan musikal pada anak :
• Mahir dalam bernyanyi dan bermain alat musik
• Mampu mengenali pola dan nada musik dengan mudah
• Mudah mengingat lagu, nada dan melodi
• Memiliki pemahaman yang kaya tentang struktur musik, ritme, dan nada.
6. Kecerdasan Interpersonal (Cerdas Sosial)
Anak yang memiliki kecerdasan interpersonal yang kuat, pandai memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Anak-anak tersebut juga terampil dalam memahami emosi, motivasi, keinginan, dan niat orang-orang di sekitar mereka
Selain itu, kecerdasan interpersonal membuat anak mudah beradaptasi dan menempatkan diri dalam pergaulan. Kecerdasan intrapersonal pada anak dapat dikembangkan dengan mendorong mereka untuk mengungkapkan perasaan dan motivasi mereka.
Karakteristik kecerdasan Interpersonal pada anak :
• Berkomunikasi dengan baik secara verbal
• Terampil dalam komunikasi nonverbal
• Mampu melihat situasi dari perspektif yang berbeda
• Menciptakan hubungan positif dengan orang lain
• Menyelesaikan konflik dalam pengaturan grup
7. Kecerdasan Intrapersonal (Cerdas Diri)
Anak yang kuat dalam kecerdasan intrapersonal pandai menyadari keadaan emosi, perasaan, dan motivasi mereka sendiri. Mereka cenderung menikmati refleksi dan analisis diri, termasuk melamun, mengeksplorasi hubungan dengan orang lain, dan menilai kekuatan pribadi mereka.
Kemampuan ini dapat dikembangkan melalui dukungan guru dan orang tua m emberikan kesempatan pada anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan sehingga kecerdasan tersebut terbangun dengan baik.
Karakteristik kecerdasan Intrapersonal pada anak :
• Mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan mereka dengan baik
• Menikmati kegiatan menganalisis teori dan ide
• Memiliki kesadaran diri yang sangat baik
• Memahami dasar motivasi dan perasaannya sendiri
8. Kecerdasan Naturalistik (Cerdas Alam)
Anak yang memiliki kecerdasan Naturalistik lebih selaras dengan alam dan sering tertarik untuk memelihara sesuatu seperti hewan dan tumbuhan, menjelajahi lingkungan, dan belajar tentang spesies-spesies lain.
Anak-anak yang memiliki kecerdasan naturalis antusias terhadap alam dan pada umumnya suka mengamati, mengidentifikasi, memperhatikan, merawat dan berinteraksi dengan benda-benda alam, tumbuhan atau hewan.
Anak yang memiliki kecerdasan visual-spasial, sebaiknya orang tua dan guru memberikan kesempatan pada anak untuk bereksplorasi di alam seperti contoh berkebun dan memelihara hewan.
Karakteristik kecerdasan Intrapersonal pada anak :
• Tertarik pada mata pelajaran seperti botani, biologi, dan zoologi
• Mampu mengkategorikan informasi katalog dengan mudah
• Menikmati kegiatan berkemah, berkebun, hiking, dan menjelajahi alam terbuka
• Tidak suka mempelajari topik asing yang tidak berkaitan dengan alam.
Penulis: Syafira Aulia Arsani
Editor: Yulaika Ramadhani