Menuju konten utama

Ciri Introvert, Ekstrovert & Ambivert: Ciri dan Perbedaan Karakter

Perbedaan karakter Introvert, Ekstrovert, Ambivert: ciri-ciri dan apa saja hal-hal dasar yang membedakan.

Ciri Introvert, Ekstrovert & Ambivert: Ciri dan Perbedaan Karakter
Ilustrasi Tes Kepribadian. foto/istockphoto

tirto.id - Ada beberapa jenis kepribadian yang dimiliki manusia diantaranya adalah introvert, ekstrovert dan ambivert. Pengkategorian ini dicetuskan pertama kali oleh Carl Gustav Jung, seorang psikolog yang hidup diawal tahun 1900-an dan teorinya banyak digunakan dalam ilmu psikologi.

Health Line melansir, untuk mengetahui jenis kepribadian seseorang, harus dilakukan tes khusus oleh psikolog dan sebaiknya tidak melakukan diagnosis sendiri.

Kepribadian atau karakter serta kadang disebut juga watak, merupakan ciptaan Tuhan yang punya keunikan masing-masing. Selalu ada sisi positif dan negatif pada masing-masing tipe kepribadian yang membuatnya menjadi unik.

Jenis kepribadian introvert, ekstrovert atau ambivert yang ada dalam karakter seseorang akan menentukan cara berpikir, bersikap serta berinteraksi dengan manusia lainnya termasuk jenis pekerjaan dan kecenderungan yang dimiliki. Karena itu mengetahui tanda, ciri dan perbedaan pada masing-masing karakter sangat penting.

Perbedaan Karakter Introvert, Ekstrovert, Ambivert

Berikut ini penjelasan tentang masing-masing kepribadian tersebut:

Introvert

Kepribadian introvert yang ada pada diri seseorang membuatnya lebih fokus pada perasaan internal, lebih suka mengamati dan fokus. Mereka mendapatkan energinya di situasi tenang, sendiri, dan tidak suka berada di situasi terlalu ramai.

Sebab itu orang melihat introvert sebagai penyendiri dan dingin serta antisosial, padahal introvert juga bisa bersosial namun dengan orang tertentu saja karena tidak suka basa-basi. Hormon dopamin lebih banyak dilepas ketika dalam situasi tenang dan rileks, pada otak kepribadian introvert.

Ciri Kepribadian Introvert:

  • Bekerja sendiri lebih disukai ketimbang kerja kelompok
  • Cara berfikirnya internal, lebih banyak riset dan lama sehingga sering dianggap melamun
  • Introspektif, berpikir di situasi tenang membuat idenya lebih banyak muncul
  • Lebih suka menulis dari pada bicara, walau jika sedang dalam kondisi semangat mereka bisa jadi pembicara yang baik.
  • Energinya cepat habis ketika sosialisasi dengan banyak orang
  • Introvert tidak sama dengan pemalu, karena introvert adalah jenis kepribadian sedangkan pemalu disebabkan karena banyak pemicu (bisa juga trauma).
  • Suka menyendiri
  • Bersosialisasi dengan orang ramai membuat energi habis
  • Memilih bekerja sendiri, kreatif
  • Kesadaran diri tinggi
  • Temannya sedikit
  • Memilih bekerja di belakang layar
  • Lebih suka menulis dan berkarya ketimbang ngobrol
  • Gemar mencari makna hakikat sesuatu
  • Berpikir sebelum bicara
  • Lebih menghargai dan empati pada orang lain
Ekstrovert

Kepribadian ekstrovert identik dengan banyak bicara, terbuka, senang bersosialisasi serta antusias. Mendapat energi di keramaian, suka diperhatikan, mendapat kegembiraan dari berbicara dan diskusi bersama banyak orang.

Neurologis percaya bahwa ekstrovert merespon lebih positif rangsangan yang datang dari luar karena otak melepas dopamin ketika di keramaian. Akibatnya mereka senang membuat koneksi sosial dan interaksi, memiliki jaringan pertemanan luas, banyak kenalan, melakukan aktivitas baru demi memperbanyak teman.

Ciri Kepribadian Ekstrovert

  • Bosan ketika sendiri
  • Suka mengambil resiko, menikmati situasi mengejutkan
  • Sosialisasi adalah hal yang mutlak
  • Mudah berteman, antusias, terbuka
  • Suka berbicara dan berdiskusi
  • Mudah didekati, feksibel
  • Senang menjadi pemimpin
  • Kepercayaan diri tinggi
  • Terbuka, suka menarik perhatian
  • Responsif, aktif
  • Terlihat selalu bahagia dan riang
Ambivert

Merujuk laman Science of People, ambivert adalah kepribadian yang berada diantara introvert dan ekstrovert sehingga dapat berubah menjadi salah satunya tergantung pada kondisi mood, konteks dan tujuan yang sedang mereka inginkan.

Ambivert kadang bisa disebut sebagai:

- Outgoing introvert: introvert yang bisa keluar dari kepribadian mereka ketika dalam situasi tertentu, atau kondisi terpaksa.

- Ekstrovert antisosial: ekstrovert yang membutuhkan waktu menyendiri setelah lama bersosialisasi untuk mengisi ulang energinya.

- Introvert sosial: introvert yang bisa berubah menjadi ekstrovert saat dibutuhkan.

Sangat mungkin terjadi perubahan kepribadian dari introvert saat kanak-kanak menjadi lebih ekstrovert saat dewasa. Gen juga berperan dalam penentuan jenis kepribadian, akan tetapi peran lingkungan tidak kecil pada perkembangan karakter seseorang.

Berada di pertengahan introvert dan ekstrovert membuat ambivert punya keunggulan tersendiri. Mereka bisa berinteraksi dengan banyak karakteristik orang dan punya ikatan yang lebih dalam serta mudah masuk ke berbagai situasi.

Adam Grant, profesor di Wharton School of University of Pennsylvania menyebut bahwa ambivert atau orang dengan kepribadian diantara introvert dan ekstrovert adalah tenaga penjualan (sales) yang terbaik.

Adam menyimpulkan hal itu setelah melakukan survei kepribadian dan mengumpulkan catatan penjualan selama tiga bulan dari 300 orang sales pria maupun wanita.

Ciri Kepribadian Ambivert

  • Bisa melakukan tugas/kerja kelompok maupun individu
  • Terlihat aktif bersosialisasi namun juga tak banyak bicara
  • Tidak suka jadi pusat perhatian dalam waktu lama
  • Bisa berinteraksi sosial, tapi kelelahan jika banyak orang
  • Fleksibel karena bisa beradaptasi dengan mudah
  • Stabil, karena ambivert memiliki keseimbangan antara sensitivitas milik introvert dan sikap dominan ekstrovert.
  • Intuitif, karena mereka tahu kapan harus bicara dan kapan harus diam. Kapan harus merespon dan kapan memperhatikan. Kapan harus menahan dan kapan harus mendorong.
  • Bisa jadi pendengar yang baik, dan pembicara yang baik.
  • Empati serta mudah memahami orang lain.

Baca juga artikel terkait INTROVERT atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yulaika Ramadhani