tirto.id - Emotional intelligence atau emotional quotient (EQ) atau kecerdasan emosional yang merupakan kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, mengendalikan, dan mengekspresikan emosi.
Kecerdasan emosional membantu seseorang untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain, mengatasi sebuah situasi, serta mengembangkan pola pikir yang jernih.
Konsep kecerdasan emosional pertama kali dicetuskan pada tahun 1985 oleh Wayne Leon Payne dalam disertasinya.
Payne percaya bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan yang melibatkan hubungan antara rasa takut, sakit, dan kehendak atau kemauan.
Kecerdasan emosional berkaitan erat dengan perasaan yang akan menentukan baik atau tidaknya sikap seseorang.
Kecerdasan emosional juga akan berpengaruh pada kehidupan pribadi, bermasyarakat, serta pekerjaan seseorang.
Orang tua memiliki peran penting dalam perkembangan emosional anak. Orang tua dapat membantu anak belajar cara mengekspresikan perasaannya melalui pengajaran, pemodelan, dan pembimbingan dalam menerapkan keterampilan manajemen emosi.
Sangat penting bagi setiap orang tua untuk dapat memahami bagaimana cara mengembangkan kecerdasan emosional buah hatinya sedini mungkin sebagai bentuk dukungan untuk proses tumbuh kembang.
Melansir Student Health Service, Department of Health Hong Kong, berikut adalah cara-cara yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu mengembangkan kecerdasan emosional anak.
1. Bantu anak untuk mengenali perasaannya sendiri
Langakah awal yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak mengenali perasaannya sendiri adalah dengan meningkatkan kosa kata anak.
Hal ini disarankan agar anak dapat mengekspresikan perasaannya yang berbeda-beda secara lebih baik lagi.
Selain itu, mengajari anak untuk memahami dan mengekspresikan emosi dapat dilakukan dengan cara mendiskusikan perasaan yang anak rasakan berkaitan dengan peristiwa yang terjadi sehari-hari.
Dorong pula anak untuk memahami pikiran dan perasaan orang lain. Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan cara membaca buku cerita bersama anak lalu mendiskusikan perasaan tokoh dan situasi tokoh tersebut terlibat.
2. Berikan anak kesempatan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri
Saat anak sedang frustasi karena sebuah kesalahan ataupun suatu kegagalan yang telah dialaminya, hal ini justru merupakan sebuah kesempatan bagi orang tua untuk dapat membantu mengembangkan kecerdasan emosional anak.
Orang tua dapat memanfaatkan momen tersebut agar anak dapat mencoba memecahkan masalahnya sendiri.
Biarkan anak untuk berpikir strategi pemecahan masalahnya serta biarkan anak memetik pelajaran dari kesalahannya sendiri.
Terkadang, anak juga membutuhkan bantuan orang tua untuk bertukar pikiran. Berilah jawaban-jawaban yang justru mendorong anak untuk memikirkan cara-cara alternatif untuk menyelesaikan masalahnya.
3. Peka terhadap perasaan anak
Orang tua terkadang lupa bahwa ia tak selalu benar. Terkadang, orang tua sering lupa untuk memikirkan bahwa sang buah hati juga memiliki perasaan.
Untuk membantu anak meningkatkan kemampuan emosional, orang tua dapat memulainya dengan bersikap empatik terhadap perasaan anak.
Ketika anak merasa kesal dan tertekan, cobalah untuk merefleksikan perasaan anak secara verbal sehingga orang tua dapat membantu memberitahukan apa yang akan dikatakan anak.
Hindari bersikap menghakimi dan memberi nasihat sebelum anak memberi tahu orang tua tentang masalahnya.
4. Menghabiskan lebih banyak waktu bersama anak
Bekerja tak membuat orang tua jadi lengah dan enggan untuk menghabiskan waktu bersama buah hatinnya.
Mengembangkan kecerdasan emosional dapat dilakukan dengan berusaha untuk terlibat dalam kegiatan yang menjadi minat anak.
Jadwalkan waktu untuk berdialog secara khusus dengan anak untuk membicarakan tentang apa yang anak alami setiap harinya.
Hal ini dapat dilaksanakan pada waktu sebelum anak tidur ataupun saat makan bersama. Orang tua harus paham dan memastikan bahwa anak memberitahukan tentang kegiatan apa yang lakukannya, apa minatnya, bagaimana perasaannya, tentang masalah yang mungkin dialaminya, dan tentang keberhasilan yang mungkin diraihnya akhir-akhir ini. Dengan mengetahui informasi-informasi tersebut, orang tua dapat membangun ikatan yang lebih kuat dengan anak, karena anak merasa nyaman dengan orang tua.
5. Beritahu anak mengenai perasaan orang tua
Salah satu cara terbaik untuk menumbuhkan kecerdasan emosional adalah dengan cara menunjukkannya.
Menunjukkan emosi atau perasaan orang tua pada anak sebenarnya sah-sah saja. Namun, seringkali, orang tua hanya menunjukkan emosi kecewa, sedih atau marah pada anak.
Sangat penting bagi orang tua sesekali menunjukkan serta membicarakan mengenai emosi positif.
Sebagai orang tua, emosi kadang dapat dipicu oleh sesuatu hal baik atau buruk yang dilakukan oleh anak.
Salah satu hal terpenting yang perlu diingat oleh orang tua adalah jangan pernah menyalahkan anak karena anak telah memicu perasaan marah atau sedih pada orang tua.
Orang tua sendirilah yang membuat dirinya marah atau sedih dan bukan buah hatinya.
Penulis: Budwining Anggraeni Tiyastuti
Editor: Nur Hidayah Perwitasari