tirto.id - Menjadi pengusaha dan membangun usaha sendiri merupakan opsi karier yang cukup menjanjikan.
Membangun usaha dan bisnis sendiri memiliki peluang serta keuntungan yang lebih tinggi dibanding menjadi karyawan di perusahaan tertentu, namun di balik peluang itu juga terdapat risiko yang tidak kalah tingginya.
Dilansir dari OCBC NISP, risiko bisnis/usaha merupakan hasil usaha yang menunjukkan kerugian dan masalah dalam jangka waktu tertentu.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya risiko usaha seperti kondisi internal perusahaan, dan kondisi eksternal seperti masalah ekonomi di suatu negara, bencana alam, dan lain sebagainya.
Terdapat beberapa klasfikasi risiko usaha yang harus diketahui oleh pengusaha agar bisa diantisipasi lebih dulu.
Macam-Macam Risiko Usaha
Berdasarkan Sumbernya
1. Risiko Internal
Risiko ini timbul akibat permasalahan yang terjadi di dalam tubuh perusahaan itu sendiri seperti kelalaian karyawan, kerusakan operasional, dan kebocoran data.
2. Risiko Eksternal
Risiko ini timbul akibat pihak lain atau sesuatu yang berada di luar kendali perusahaan seperti pencurian, bencana alam, regulasi pemerintah, dan lain sebagainya.
Berdasarkan Sifatnya
1. Risiko Murni
Risiko usaha ini adalah kondisi di mana ada tingkat kepastian terjadinya kerugian yang nilainya besar, seperti kondisi bencana alam, pandemi, dan krisis ekonomi.
2. Risiko Spekulatif
Risiko ini adalah kondisi kerugian yang disebabkan oleh pengambilan keputusan yang tidak dipertimbangkan secara matang. Contohnya adalah hutang.
3. Risiko Fundamental
Risiko ini adalah risiko yang ditanggung sendiri oleh pihak perusahaan secara internal dan tidak bisa dilimpahkan ke pihak lain.
4. Risiko Khusus
Risiko ini timbul akibat peristiwa yang terjadi di luar kendali perusahaan dan bisa dimaklumi seperti masalah transportasi, kecelakaan, kebakaran, dan lain-lain.
5. Risiko Dinamis
Risiko ini adalah risiko yang terjadi akibat perkembangan teknologi dan pasar yang bisa mempengaruhi perusahaan.
Berdasarkan Perpindahannya
1. Risiko Dapat Dipindahkan
Risiko ini adalah risiko yang kerugiannya dapat dialihkan pada pihak lain sehingga masalah bisa teratasi. Contohnya adalah asuransi.
2. Risiko Tidak Dapat Dipindahkan
Risiko ini tidak dapat dialihkan kepada pihak lain sehingga perusahaan harus menanggungnya sendiri.
Setelah mengenali dan mengidentifikasi macam-macam risiko bisnis/usaha, yang harus dilakukan oleh pengusaha adalah menyiapkan rencana dan antisipasi untuk mengatasi risiko-risiko tersebut.
Dilansir dari Investopedia.com, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi dan mengantisipasi risiko usaha.
Cara Mengantisipasi Risiko Usaha
1. Menentukan Skala Prioritas
Dalam manajemen risiko usaha, rencana yang harus selalu disiapkan adalah menyusun prioritas.
Hal ini dapat dilakukan berdasarkan seberapa besar kemungkinan risiko tersebut terjadi. Melalui skala prioritas ini, perusahaan bisa mengantisipasi risiko terbesar terlebih dulu.
2. Asuransi
Menggunakan jasa asuransi dapat secara signifikan mengantisipasi dan mengatasi risik-risiko usaha terutama risiko yang dapat dipindahkan.
Asuransi yang bisa digunakan antara lain adalah asuransi jiwa, asuransi aset, dan asuransi usaha.
3. Membatasi Liabilitas
Salah satu cara lain untuk mengantisipasi risiko bisnis adalah dengan membatasi liabilitas yaitu dengan mengubah perusahaan menjadi Perseroan Terbatas (PT) sehingga pemilik bisnis tidak memiliki kewajiban dan tanggung jawab penuh terhadap hutang perusahaan.
4. Membatasi Pelanggan Berisiko Tinggi
Pelanggan berisiko tinggi yang dimaksud di sini adalah pelanggan yang mungkin menggunakan sistem kredit atau hutang dalam penggunaan jasa atau pembelian barang dari perusahaan.
Perusahaan harus bisa mengidentifikasi pelanggan semacam ini dan membatasinya, terutama untuk perusahaan yang baru saja merintis.
5. Memastikan Kualitas
Kunci utama dari sebuah usaha yang sukses dan berkelanjutan adalah kualitas produk yang terjaga.
Perusahaan bisa menjaga kualitas dengan melakukan percobaan atau tes terhadap produk sebelum diluncurkan ke pasar atau diubah.
6. Mengendalikan Perkembangan Perusahaan
Hal ini terkait dengan karyawan yang diberi target tertentu oleh perusahaan sehingga mereka memiliki kemungkinan untuk mengambil risiko tinggi demi mencapai target tersebut.
Risiko tinggi ini tentu bisa berdampak buruk pada perusahaan apabila gagal.
7. Membentuk Tim Manajemen Risiko
Dengan adanya tim khusus yang menangani managemen risiko, pengusaha dan perusahaan secara keseluruhan bisa fokus mengerjakan dan memperbaiki hal-hal fundamental lainnya sementara antisipasi risiko dilakukan oleh tim khusus tersebut.
Pemilihan anggota dalam tim ini juga penting karena dalam tim tersebut diperlukan seseorang yang sudah berpengalaman menangani risiko usaha.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Dhita Koesno