tirto.id - Sholat witir umumnya dikerjakan secara berjamaah setelah sholat tarawih pada Ramadhan. Di antara pengerjaannya, sholat witir dapat didirikan sebanyak 3 rakaat dengan formasi 2 rakaat 1 salam, kemudian disambung 1 rakaat 1 salam (berdasarkan mazhab Syafi'i). Berikut ini niat yang dapat dibaca dalam salat witir 1 rakaat sebagai makmum.
Secara umum, hukum pengerjaan salat witir adalah sunah muakadah (sangat dianjurkan pengerjaannya). Hukum ini merujuk pada pendapat mayoritas ulama dari kalangan sahabat, tabi’in, dan generasi selanjutnya. Tidak hanya itu, riwayat ini adalah yang paling umum digunakan oleh mayoritas ulama.
Di sisi lain, ada juga pendapat dari Imam Abu Hanifah (Mazhab Hanafi) yang mengatakan bahwa hukum salat witir adalah wajib. Menurut Abu Hanifah, apabila seseorang tidak melaksanakan salat witir hingga fajar, ia harus mengqadanya.
Pengerjaan salat witir di luar Ramadhan umumnya dikerjakan secara sendirian (munfarid), meskipun juga bisa dikerjakan berjemaah. Jumlah bilangan rakaat witir meliputi 1, 3, 5 sampai dengan 11 rakaat. Berdasarkan teladannya, Rasulullah SAW mengerjakan salat witir paling banyak mencapai 11 rakaat.
Hal ini senada dengan sebuah hadis dari jalur Aisyah RA: “Tidaklah pernah Nabi SAW melebihi salat malam [witir] melebihi dari sebelas rakaat,” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Waktu pengerjaan salat witir ialah dari bakda isya hingga sebelum salat subuh. Salat witir dapat dikerjakan di awal waktu, tengah, maupun akhir waktu pada sepertiga malam. Waktu pengerjaan salat witir dijelaskan dalam hadis riwayat Aisyah RA sebagai berikut:
“Dari setiap malam, Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan salat witir di permulaan malam, tengah malam, akhiran malam, dan berakhir pada waktu subuh,” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Ada banyak keutamaan salat witir, di antaranya pengerjaan salat witir dijanjikan pahala bagaikan seekor unta merah. Di masa silam, binatang itu adalah harta yang sangat istimewa. Keutaamaan salat witir ini termuat dalam hadis riwayat Kharijah bin Hudzafah sebagai berikut:
“Sesungguhnya Allah telah menganugerahi kepada kalian salat yang dia lebih baik dari unta merah, yaitu shalat witir. Allah SWT telah menjadikan waktunya bagi kalian antara salat isya sampai terbit fajar,” (H.R. Tirmidzi).
Niat Sholat Witir 1 Rakaat sebagai Makmum
Berikut ini niat salat witir 1 rakaat sebagai makmum lengkap dalam bahasa Arab dan latin beserta artinya.
أصلى سنة من الوتر ركعة لله تعالى
Bacaan latinnya: "Ushallii sunnatam minal witri rak'atal lillaahhi ta'aalaa"
Artinya: “Aku berniat salat sunah witir satu rakaat karena Allah ta'ala.”
Doa Setelah Sholat Witir
Selepas mengerjakan salat witir, sebaiknya diikuti dengan pembacaan doa. Berikut ini doa setelah salat witir yang banyak diamalkan oleh para ulama.
أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْاَلُكَ إِيْمَانًا دَاِئمًا وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَا فِيَةَ وَنَسْأَلُكَ تَمَّامَ الْعَافِيَّةِ وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَّةِ وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ
أَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَا مَنَا وَقِيَا مَنَا وَتَخَشُعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا أَللهُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Bacaan latinnya: "Allahumma inna nasaluka iimanan daaiman wa nasaluka qolban khoosyi'an wa nasaluka 'ilman naafi'an wa nasaluka yaqiinan shoodiqon wa nasaluka 'amalan sholihan wa nasaluka diinan qoyyiman wa nasaluka khoiron katsiiron wa nasalukal 'afwa wal 'afiayatan wanasalukassyukro 'alal 'afiyati wanasalukal ghina 'aninnaas.
Allahumma robbana taqobbal minna sholatana wa shiyamana wa qiyamana wa takhossyu'ana wa tadharru'ana wa ta'abbudana wa tammim taqshirona Yaa Allah Yaa Arhamarrohimin. Wa shallallhu 'ala khoiri kholqihi sayyidina muhammadin wa
ala aalihi wa ashhabihi ajma'iin walhamdulillahi robbil 'alamiin"
Artinya: “Ya Allah, kami mohon pada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyu', ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar,amal yang shalih, agama yang lurus, kebaikan yang banyak.kami mohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan, kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesama manusia.
Ya Allah, Tuhan kami terimalah dari kami: salat, puasa, ibadah, kekhusyu'an, rendah diri dan ibadah kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami. Ya allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad SAW, demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semesta alam.”
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Abdul Hadi