Menuju konten utama

Tata Cara Shalat Witir Ramadhan 2022, Jumlah Rakaat, Hukum, & Niat

Tata cara shalat Witir yang dikerjakan setelah shalat tarawih pada Ramadhan. Jumlah rakaat shalat witir selalu ganjil. Berikut bacaan niat shalat witir.

Tata Cara Shalat Witir Ramadhan 2022, Jumlah Rakaat, Hukum, & Niat
Ilustrasi Salat. foto/Istockophoto

tirto.id - Tata cara shalat witir dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil seperti 1, 3, 5, dan yang paling banyak 11 rakaat. Shalat witir adalah shalat penutup yang dilaksanakan setiap malam, pada malam-malam di luar Ramadhan dikerjakan setelah shalat tahajud, sedangkan pada malam-malam bulan Ramadhan bisa dilakukan setelah shalat tarawih jika seseorang tidak berniat menambah ibadah dengan tahajud.

Witir dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil selaras dengan asal kata witir, yakni witr yang berarti ganjil. Salat witir dapat dikerjakan pada malam apapun secara munfarid (sendiri). Akan tetapi, pelaksanaan salat witir pada malam hari bulan Ramadan, biasanya dikerjakan secara berjamaah bakda salat tarawih.

Mazhab Syafi’i menghukumi bahwa pengerjaan salat witir adalah sunah muakkad (salat sunah yang dianjurkan untuk ditunaikan). Pendapat ini merujuk kepada pendapat mayoritas ulama dari kalangan sahabat, tabi’in, dan generasi selanjutnya.

Syekh Nawawi Al Bantani dalam kitab Al Majmu Syarah Al Muhadzadzab menjelaskan, hanya Abu Hanifah yang berpendapat bahwa witir wajib (tidak fardhu). Bila seorang tidak shalat witir hingga terbit fajar, ia berdoa dan harus mengqadha shalat tersebut. Abu Hanifah dalam sebuah riwayat pendapat lain bahkan menyebutkan hukumnya fardhu.

Riwayat yang paling umum digunakan oleh mayoritas ulama untuk hukum shalat witir adalah sunah muakkad.

Salah satu keutamaan salat witir adalah pengerjaanya lebih baik dari pada unta merah. Unta merah adalah harta yang sangat istimewa di masa Rasulullah Saw. Keutaamaan salat witir ini termuat dalam sebuah hadis riwayat Kharijah bin Hudzafah, bahwasanya Nabi Muhammad saw. bersabda sebagai berikut:

“Sesungguhnya Allah telah menganugerahi kepada kalian shalat yang dia lebih baik dari unta merah, yaitu shalat witir, Allah telah jadikan waktunya bagi kalian antara shalat isya' sampai terbit fajar.” (Hadits Jami' At-Tirmidzi No. 414)

Waktu dan Jumlah Rakaat Shalat Witir

Waktu penyelenggaraan shalat witir adalah bakda salat isya hingga sebelum subuh atau salat sunah fajar. Salat witir dapat dikerjakan baik pada permulaan malam maupun pada akhir malam. Waktu pengerjaan witir dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat Aisyah ra. sebagai berikut:

“Dari setiap malam, Nabi Muhammad saw. pernah mengerjakan salat Witir di permulaan malam, tengah malam, akhiran malam, dan berakhir pada waktu subuh,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Meskipun demikian, waktu pengerjaan salat witir yang utama adalah pada akhir malam. Secara sederhana, waktu penempatan salat witir, yakni sebagai salat malam penutup setelah tahajud. Hal ini juga termuat dalam sebuah hadis riwayat Nafi’ dan Ibnu Umar, bahwasanya Rasulullah saw. bersabda sebagai berikut:

“Jadikanlah shalat witir sebagai akhir shalatmu di malam hari.” (HR. Muslim)

Sementara itu, pengerjaan jumlah rakaat salat witir tidak ada aturannya secara khusus, yang penting hitunganya ganjil. Pengerjaan salat witir dapat dilaksanakan sebanyak 1 rakaat, 3 rakaat maupun 5 rakaat. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat sebagai berikut:

“(Shalat) witir adalah hak bagi semua umat Islam, maka barang siapa yang suka untuk melakukan witir dengan lima rakaat, maka lakukanlah. Barang siapa yang suka melakukan witir dengan tiga rakaat, maka lakukanlah. Dan, barang siapa yang yang suka melakukan shalat witir dengan satu rakaat, maka lakukanlah.” (HR Abu Dawud, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Dilansir dari lamanNU Online, Habib Zain bin Ibrahim bin Sumaith dalam kitab Taqrirat as-Sadidah menjelaskan bahwa jumlah rakaat paling sedikit dalam shalat witir adalah satu rakaat. Hanya saja, makruh hukumnya jika hal ini dilakukan secara terus-menerus tanpa disertai dengan adanya udzur.

Melakukan shalat witir dengan jumlah tiga rakaat lebih baik dari satu rakaat, sedangkan paling sempurna adalah dilakukan sampai sebelas rakaat.

Bacaan Niat Salat Witir 1, 2, dan 3 Rakaat

Berikut ini bacaan niat shalat witir untuk 1, 2, dan 3 rakaat yang dilafalkan imam, makmum, dan jika dikerjakan seorang diri (munfarid).

1. Niat Salat Witir Dua Rakaat Sebagai Imam

اُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah bagian dari salat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Ta'ala."

2. Niat Salat Witir Satu Rakaat Sebagai Imam

اُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT."

-------------------------

3. Niat Salat Witir Dua Rakaat Sebagai Makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an makmūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah bagian dari salat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

-------------------------

4. Niat Salat Witir Sendiri Satu Rakaat

أصلى سنة من الوتر ركعة لله تعالى

Bacaan latinnya: Ushallii sunnatam minal witri rak'atal lillaahhi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat shalat sunnat witir satu rakaat karena Allah ta'ala."

5. Niat Salat Witir Sendiri Dua Rakaat

أصلى سنة من الوتر ركعتين لله تعالى

Bacaan latinnya: Ushallii sunnatam minal witri rak'ataini lillaahhi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat shalat sunnah witir 2 rakaat karena Allah ta'ala."

6. Niat Salat Witir Sendiri 3 Rakaat 1 Salam Sendirian

Bacaan niat salat witir sendiri untuk 3 rakaat sekaligus (satu salam) adalah sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka‘âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: "Aku berniat salat sunah salat Witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala."

-----------------------------

7. Niat Salat Witir 3 Rakaat 2 Salam Bagi Makmum

Bacaan niat sholat witir dua rakaat pertama bagi makmum adalah sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةَ مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: Ushalli sunnatan minal witri rak’ataini mustaqbilal qiblati ada’an makmuman lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku menyengaja salat sunah bagian dari salat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum, karena Allah Ta’ala.”

8. Niat Salat Witir 3 Rakaat 2 Salam Bagi Imam

Bacaan niat sholat witir dua rakaat pertama bagi imam adalah sebagai berikut:

اُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latinnya: Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunnah bagian dari salat Witir 2 rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam, karena Allah SWT."

9. Niat Salat Witir 3 Rakaat dengan 1 Kali Salam Sebagai Imam

Bacaan latinnya: Usholli sunnatal witri tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaan imaaman lillahi ta’aala

Artinya: “Aku menyengaja salat sunah witir tiga rakaat, dengan menghadap kiblat, sebagai imam, karena Allah Ta’ala.”

10. Niat Salat Witir Tiga Rakaat dengan 1 Kali Salam Sebagai Makmum

Bacaan latinnya: Usholli sunnatal witri tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaan ma’muuman lillahi ta’aala

Artinya: “Aku menyengaja salat sunah witir 3 rakaat, dengan menghadap kiblat, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Salat Witir 2 Rakaat

Urutan tata cara salat Witir 2 rakaat (pembuka dari 3 rakaat) adalah sebagai berikut:

  • Mengucapkan bacaan niat salat witir untuk 2 rakaat
  • Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati
  • Baca Surat Al-Fatihah
  • Setelah itu, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
  • Rukuk
  • Itidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Berdiri kembali pada rakaat kedua
  • Baca surat Surat Al-Fatihah
  • Kemudian, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
  • Rukuk Itidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Duduk tasyahud akhir
  • Salam.

Tata Cara Salat Witir 1 Rakaat 1 Salam

Urutan tata cara salat Witir 1 rakaat dengan 1 salam (rakaat penutup) adalah sebagai berikut:

  • Mengucapkan bacaan niat salat witir untuk 1 rakaat
  • Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati
  • Baca Surat Al-Fatihah
  • Setelah itu, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
  • Rukuk
  • Itidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Duduk tasyahud akhir
  • Salam.

Tata Cara Salat Witir 3 Rakaat

Urutan tata cara salat Witir 3 rakaat langsung adalah sebagai berikut:

  • Mengucapkan bacaan niat salat witir untuk 3 rakaat
  • Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil membaca niat di dalam hati
  • Baca Surat Al-Fatihah
  • Setelah itu, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
  • Rukuk
  • Itidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Berdiri kembali pada rakaat kedua
  • Baca surat Surat Al-Fatihah
  • Kemudian, membaca salah satu surat dalam Al-Quran
  • Rukuk Itidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Berdiri kembali pada rakaat ketiga
  • Baca surat Surat Al-Fatihah
  • Kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Quran
  • Rukuk
  • Itidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Duduk tasyahud akhir
  • Salam.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fitra Firdaus