Menuju konten utama

Bacaan Niat & Tata Cara Sholat Witir Jamaah di Rumah saat Corona

Tata cara sholat witir berjamaah di rumah saat pandemi Corona dapat dilakukan dengan tiga rakaat sekali salam atau dua kali salam. Niat salat tarawih dibedakan untuk imam dan makmum.

Bacaan Niat & Tata Cara Sholat Witir Jamaah di Rumah saat Corona
Ilusrasi Ibadah di Rumah. foto/istockphoto

tirto.id - Salat witir adalah salat sunah berjumlah ganjil yang digunakan sebagai penutup salat sunah lain, seperti salat tahajud, salat hajat, salat istikharah, atau salat tarawih saat bulan Ramadan. Salat witir saat Ramadan dapat dikerjakan secara berjemaah atau sendiri.

Terkait waktu pengerjaan salat witir, diriwayatkan Nabi Muhammad saw. bersabda, "Kerjakanlah salat witir sebagai salat malam terakhirmu" (H.R. Bukhari dan Muslim). Salat witir tidak dianjurkan untuk dikerjakan secara berjamaah, kecuali pada bulan Ramadan.

Salat Tarawih dan Witir di Rumah dalam Pandemi Corona

Pada Ramadan 1441H, umat Islam menjalani bulan puasa dalam pandemi virus Corona (COVID-19). Terdapat Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah COVID-19. Bagian fatwa tersebut yang berkaitan dengan salat tarawih dan witir adalah sebagai berikut.

  1. Jika seseorang berada di suatu kawasan yang potensi penularannya tinggi atau sangat tinggi berdasarkan ketetapan pihak berwenang, maka ia boleh meninggalkan salat Jumat dan menggantikannya dengan salat zuhur di tempat kediaman, serta meninggalkan jamaah salat lima waktu/rawatib, Tarawih, dan Ied di masjid atau tempat umum lainnya.
  2. Jika seseorang berada di suatu kawasan yang potensi penularannya rendah berdasarkan ketetapan pihak yang berwenang maka ia tetap wajib menjalankan kewajiban ibadah sebagaimana biasa dan wajib menjaga diri agar tidak terpapar virus Corona, seperti tidak kontak fisik langsung (bersalaman, berpelukan, cium tangan), membawa sajadah sendiri, dan sering membasuh tangan dengan sabun.
  3. Dalam kondisi penyebaran COVID-19 tidak terkendali di suatu kawasan yang mengancam jiwa, umat Islam tidak boleh menyelenggarakan salat Jumat di kawasan tersebut, sampai keadaan menjadi normal kembali dan wajib menggantikannya dengan salat zuhur di tempat masing-masing. Demikian juga tidak boleh menyelenggarakan aktivitas ibadah yang melibatkan orang banyak dan diyakini dapat menjadi media penyebaran COVID-19, seperti jamaah salat lima waktu/ rawatib, salat Tarawih dan Ied di masjid atau tempat umum lainnya, serta menghadiri pengajian umum dan majelis taklim.
Sementara itu, berdasarkan Surat Edaran Menteri Agama (Menag) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Panduan Ibadah Ramadan dan Idul Fitri 1 Syawal 1441H di tengah Pandemi Covid-19, umat Islam dianjurkan untuk melakukan salat tarawih, dalam hal ini juga salat witir, secara individual atau berjemaah bersama keluarga inti di rumah.

Jumlah Rakaat Salat Witir

Salat witir dikerjakan minimal satu rakaat dan maksimal 11 rakaat. Umumnya, salat ini dikerjakan tiga rakaat. Dalam hal ini terdapat perbedaan cara mengerjakan salat witir tiga rakaat.

Yang pertama, salat witir tiga rakaat dikerjakan dengan dua kali salam, yaitu dua rakaat kemudian salam, diikuti satu rakaat kemudian salam.

Terkait hal ini, dalam "Shalat Witir Tiga Rakaat Sekaligus Bolehkah?" oleh M. Ali Zainal Abidin, disebutkan bahwa di mazhab Syafi'i, memisahkan salat witir dengan salam pada rakaat kedua dianggap lebih utama daripada menyambung tiga rakaat sekaligus.

Disebutkan, Syekh Sulaiman al-Bujairami dalam Hasyiyah al-Bujairami ala al-Manhaj menyatakan, "Bagi orang yang melaksanakan witir lebih dari satu rakaat maka boleh baginya untuk menyambung witir dengan satu tasyahud di akhir rakaat atau dua tasyahud di dua rakaat terakhir. Hal ini berdasarkan hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Namun, praktik yang pertama (satu tasyahud) lebih utama."

Yang kedua, salat witir tiga rakaat dikerjakan dengan sekali salam, atau tiga rakaat sekaligus.

Dalam Tuntunan Ibadah pada bulan Ramadhan di Masa Darurat COVID-19 (2020) oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah (hlm. 42--43) dinukilkan riwayat dari Aisyah, "Nabi saw tidak pernah melakukan salat sunah di bulan Ramadan dan bulan lainnya lebih dari sebelas rakaat. Beliau salat empat rakaat dan jangan engkau tanya bagaimana bagus dan indahnya. Kemudian beliau salat lagi empat rakaat, dan jangan engkau tanya bagaimana indah dan panjangnya. Kemudian beliau salat tiga rakaat.”

Salat witir tiga rakaat ini mengikuti salat tarawih yang dilakukan 8 rakaat dengan 4 rakaat kemudian salam dan diikuti 4 rakaat lainnya.

Niat Salat Witir Berjamaah

Terkait niat salat witir berjemaah, terdapat perbedaan antara bacaan niat sebagai makmum dan imam. Selain itu, juga ada perbedaan niat saat mengerjakan satu rakaat dengan dua rakaat.

Berikut niat salat witir yang sudah dibedakan berdasarkan imam, makmum, satu rakaat, dan dua rakaat yang dikutip dari laman NU Online dalam artikel berjudul "Ini Lafal Niat Shalat Witir" dan "Ini Tata Cara Shalat Witir Satu Rakaat" oleh Alhafiz Kurniawan.

Niat Salat Witir Dua Rakaat Sebagai Imam

اُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah bagian dari salat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Niat Salat Witir Dua Rakaat Sebagai Makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ مِنَ الوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan minal Witri rak‘ataini mustaqbilal qiblati adā’an makmūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah bagian dari salat witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Niat Salat Witir Satu Rakaat Sebagai Imam

اُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT."

Niat Salat Witir Satu Rakaat Sebagai Makmum

اُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal Witri rak‘atan mustaqbilal qiblati adā’an makmūman lillāhi ta‘ālā.

Artinya, "Aku menyengaja salat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Niat Salat Witir Tiga Rakaat Sebagai Imam

Usholli sunnatal witri tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaan imaaman lillahi ta’aala

Artinya, “Aku menyengaja salat sunah witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta’ala”

Niat Salat Witir Tiga Rakaat Sebagai Makmum

Usholli sunnatal witri tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaan ma’muuman lillahi ta’aala

Artinya, “Aku menyengaja salat sunah witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”

Tata Cara Salat Witir di Rumah

Salat witir memang dapat dikerjakan dengan batas minimum satu rakaat. Namun, sebaiknya dilakukan dengan minimal tiga rakaat demi keutamaan salat. Tara caranya adalah sebagai berikut ini.

Tata Cara Salat Witir 2 Rakaat + 1 Rakaat

  • Pelafalan niat salat witir sesuai dengan posisinya sebagai imam atau makmum dan berdasarkan jumlah rakaat
  • Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram
  • Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati
  • Baca taawud dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an
  • Rukuk
  • Itidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Rakaat kedua, mengulang yang dikerjakan pada rakaat pertama, diikuti salam.
  • Takbir untuk menjalankan satu rakaat lagi, kemudian salam.

Tata Cara Salat Witir 3 Rakaat Sekaligus

  • Pelafalan niat salat witir sesuai dengan posisinya sebagai imam atau makmum dan berdasarkan jumlah rakaat
  • Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram
  • Mengucapkan takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati
  • Baca taawud dan Surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an
  • Rukuk
  • Itidal
  • Sujud pertama
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Rakaat kedua, mengulang yang dikerjakan pada rakaat pertama
  • Rakaat ketiga, mengulang yang dikerjakan pada rakaat pertama dan kedua
  • Salam.

Baca juga artikel terkait SALAT WITIR atau tulisan lainnya dari Beni Jo

Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus