tirto.id - Maulid Nabi Muhammad saw 2025 sebentar lagi akan dirayakan oleh umat Islam. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh umat Islam dalam merayakan maulid Nabi ialah dengan melakukan puasa Maulid Nabi. Berikut niat puasa Maulid Nabi Muhammad saw 2025, hukum, dan manfaatnya.
Maulid Nabi Muhammad saw diperingati setiap 12 Rabiul Awal, bulan ketiga dalam kalender Hijriah. Mengacu pada kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, 12 Rabiul Awal bertepatan dengan Jumat, 5 September 2025.
Peringatan Maulid Nabi di Indonesia digelar dengan pembacaan shalawat, pengajian umum, doa-doa, pujian-pujian, puasa, dan penceritaan riwayat Nabi Muhammad saw.
Hukum Puasa Maulid Nabi Muhammad saw
Mengutip laman resmi Baznas, salah satu bentuk penghormatan dan kecintaan kepada Rasulullah saw ialah berpuasa pada 12 Rabiul Awal. Puasa Maulid Nabi pada 12 Rabiul Awal merupakan cara untuk memperingati lahirnya Nabi Muhammad saw.
Mengutip tulisan Ahmad Karomi yang berjudul Cara Rasulullah Memperingati Hari Kelahirannya yang dimuat NU Online, Rasulullah saw menunaikan puasa di hari lahirnya semasa hidup. Hal ini dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur atas kelahirannya.
Kebiasaan Rasulullah saw ini termaktub dalam hadis shahih Imam Muslim dari Abu Qatadah berikut:
عَنْ أبِي قَتادَةَ الأنْصارِيِّ، أنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ؟ فَقالَ: فِيهِ وُلِدْتُ وفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ
Artinya: Diriwayatkan dari Abi Qatadah al-Ansari, sesungguhnya Rasulullah pernah ditanya tentang puasa hari Senin, beliau menjawab : Pada hari itu aku dilahirkan, dan pada hari itu diturunkannya Al-Qur’an kepadaku (HR.Muslim).
Dari hadis tersebut dapat diartikan bahwa Nabi Muhammad saw melaksanakan puasa hari kelahiran di hari Senin. Selain hari kelahiran, hari Senin juga bertepatan dengan Nabi Muhammad saw diangkat menjadi Nabi.
Berdasarkan ulasan tersebut, maka puasa 12 Rabiul Awal atau hari kelahiran Nabi hukumnya sunah. Bagi umat Islam yang menunaikan puasa Maulid Nabi akan mendapatkan pahala. Sementara itu, umat Islam yang tidak melakukannya tidak mendapat dosa.
Dalam masyarakat Jawa, puasa hari kelahiran dikenal dengan puasa weton. Puasa weton memiliki makna mensyukuri hari kelahiran.
Menganut kebiasaan Nabi Muhammad saw di atas, maka puasa weton diperbolehkan dan sebaiknya diisi dengan kebiasaan baik berupa ibadah puasa sunnah, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan kegiatan positif lainnya.
Niat Puasa Maulid Nabi Muhammad saw 2025 dan Manfaatnya
Puasa Maulid Nabi Muhammad saw 2025 dapat dilakukan dengan tujuan mendekatkan diri kepada Allah dan mengikuti jejak Rasulullah SAW. Puasa Maulid Nabi juga bagian dari bentuk penghormatan atas perjuangan Rasulullah SAW dalam menyebarkan ajaran Islam.
Secara umum, puasa Maulid Nabi dilakukan seperti umumnya puasa sunah yaitu mengucapkan niat di malam hari dan menjauhi seluruh hal-hal yang membatalkan puasa sejak matahari terbit hingga matahari terbenam.
Sebagai acuan umat Islam, berikut niat puasa Maulid Nabi Muhammad saw 2025:
Tulisan Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ مَوْلِدِ النَّبِيِّ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Tulisan Latin: Nawaitu shauma yauma maulidinnabi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: "Saya berniat puasa pada hari Maulid Nabi sunnah karena Allah Ta'ala"
Secara spiritual, puasa Maulid Nabi Muhammad saw pada 12 Rabiul Awal memiliki manfaat untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Melalui ibadah puasa tersebut, umat Islam mengisi waktu dengan menahan diri dari hawa nafsu dan godaan duniawi.
Selain itu, puasa Maulid Nabi Muhammad saw melatih umat Islam untuk bersabar dan berempati kepada penderitaan saudara yang kurang beruntung.
Selanjutnya, puasa sunah tersebut juga menjadi wasilah untuk mendapatkan ampunan dari Allah dan meningkatkan derajat umat Islam di sisi-Nya.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Beni Jo
Masuk tirto.id







































