tirto.id - Muncul sejumlah pertanyaan terkait mandi wajib Idul Fitri. Salah satunya, yaitu sebelum sholat Idul Fitri apakah harus mandi besar?
Umat Islam sebentar lagi akan merayakan Hari Raya Idul fitri 1445 Hijriah. Menurut Kemenag, pemerintah bakal menentukan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1445 H setelah sidang isbat. Adapun sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1445 H bakal dilaksanakan pada 9 April 2024.
Di sisi lain, Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2024. Seturut Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024, Lebaran Idul Fitri 1 Syawal 1445 H bakal jatuh pada Rabu, 10 April 2024.
Dalam artikel ini akan dibahas soal niat mandi sholat Ied termasuk hal-hal terkait. Seperti, tata cara mandi Idul Fitri. Juga tentang menjawab pertanyaan soal apakah mandi Hari Raya Idul Fitri harus keramas.
Bacaan Niat Mandi Wajib Idul Fitri
Mandi Idul fitri merupakan amalan sunah yang dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW. Waktu pelaksanaan mandi sunah idul fitri ini dapat dilakukan sebelum atau sesudah subuh.
Mandi ini dapat dilakukan baik oleh muslim laki-laki maupun perempuan, meskipun sedang uzur untuk tidak mendirikan salat Idul fitri.
Seperti amalan sunnah lainnya dalam Islam, sebelum mandi hari raya Idul Fitri, dapat dilafalkan niat terlebih dahulu dalam bahasa Arab. Apa niat mandi hari raya Idul Fitri? Adapun niatnya ialah sebagai berikut.
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِعِيْدِ اْلفِطْرِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Arab latinnya: Nawaitul ghusla li ‘îdil fithri sunnatan lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Aku niat mandi untuk merayakan Idul Adha/Idul Fitri sebagai sunnah karena Allah taála.”
Tata Cara Mandi Idul Fitri
Setelah mengetahui niat mandi sholat Ied, selanjutnya ialah memahami bagaimana tata cara mandi Idul Fitri. Lantas, apakah mandi Idul Fitri harus keramas?
Pertanyaan apakah mandi Hari Raya Idul Fitri harus keramas bakal terjawab dalam tahapan terakhir dalam proses mandi tersebut. Adapun tata cara mandi Idul Fitri, termasuk di dalamnya soal cara mandi Idul Fitri laki laki ialah sebagai berikut:
- Terlebih dahulu membaca niat mandi hari raya Idul Fitri seperti yang telah dituliskan di atas
- Membasuh seluruh tubuh dari atas sampai bawah, kanan dan kiri, dengan menggunakan air suci yang menyucikan
- Pada guyuran atau basuhan air pertama, melafalkan niat mandi Hari Raya Idul Fitri di dalam hati
- Dahulukan mengguyur anggota tubuh bagian kanan. Setelah selesai baru mengguyur anggota tubuh bagian kiri
- Menggosok bagian lipatan tubuh, agar memastikan seluruh tubuh telah terkena air
- Terakhir, lanjutkan mandi seperti biasanya. Misalnya, menggunakan sabun, sampo untuk keramas, menyikat gigi, mencuci muka, dan seterusnya
Keramas Idul Fitri Dilakukan Kapan?
Salah satu amalan yang dilaksanakan oleh umat Islam sebelum mendirikan shalat Idul Fitri ialah mandi sunah. Mandi ini berlaku untuk umat Islam baik laki-laki maupun perempuan sebelum berangkat ke masjid atau tempat ibadah lainnya. Mandi ini juga disunahkan kepada mereka yang tidak dapat ikut mendirikan salat Idul Fitri seperti orang yang sakit, haid, nifas, dan sebagainya.
Anjuran pelaksanaan amalan sunah ini dicontoh langsung oleh Rasulullah SAW. Diriwayatkan dari jalur Ibnu Abbas, ia berkata, “bahwasanya Nabi SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha,” (H.R. Ibnu Majah).
Anjuran mandi sunah ini juga dijelaskan dalam riwayat dari Ali bin Abi Thalib, ia berkata, “Mandi pada hari Jumat, hari ‘Arafah, hari Idul Adha dan Idul Fitri,” (H.R. Al Baihaqi).
Waktu pelaksanaan mandi hari raya Idul fitri dapat dilakukan sebelum atau setelah salat subuh. Dalam “8 Kesunahan saat Idul Fitri dan Penjelasannya” (NU Online) oleh M. Mubasysyarum Bih, disebutkan, pemilihan waktu ini merupakan petunjuk Imam al-Ghazali dalam Majmu'ah Rasail.
Syekh al-Baijuri dalam kitab Hasyiyatu Asy-Syaikh Ibrahim al- Baijuri ala Syarh al-Allamah Ibn al-Qasim al-Ghazi ‘ala Matn asy-Syaikh Abi Syuja’ menjelaskan bahwa mandi hari raya Idul Fitri tersebut dapat dilaksanakan mulai tengah malam.
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Ibnu Azis