Menuju konten utama

Bacaan Doa Jumat Terakhir Bulan Ramadhan: Arab, Latin, & Artinya

Bacaan doa Jumat terakhir bulan Ramadhan dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya. Lengkapi ibadahmu di akhir bulan suci dengan doa penuh makna ini.

Bacaan Doa Jumat Terakhir Bulan Ramadhan: Arab, Latin, & Artinya
Ilustras Dzikir. foto/IStockphoto

tirto.id - Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan ladang pahala bagi umat Islam. Keistimewaannya semakin bertambah ketika memasuki Jumat terakhir di penghujung Ramadhan, di mana umat Muslim mendapatkan kesempatan istimewa untuk memanjatkan doa Jumat terakhir bulan Ramadhan untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.

Jumat terakhir di bulan Ramadhan dianggap sebagai hari penuh ampunan dan waktu mustajab untuk berdoa. Selain menjadi momen untuk memperbanyak doa, hari ini juga menjadi kesempatan emas untuk mendapatkan pahala berlipat ganda serta merenungi dan mengevaluasi diri setelah menjalani ibadah bulan Ramadhan selama sebulan penuh.

Jika Jumat terakhir ini bertepatan dengan malam ganjil dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan, maka ada kemungkinan bertepatan dengan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.

Lalu, apa saja amalan Jumat terakhir bulan Ramadhan yang dianjurkan agar mendapatkan rahmat dan limpahan berkah dari Allah SWT? Simak penjelasannya berikut ini.

Bacaan Doa Jumat Terakhir Bulan Ramadhan dalam Arab, Latin, dan Artinya

ilustrasi berdoa

ilustrasi berdoa. foto/istockphoto

Membaca doa Jumat terakhir bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Dailami:

"Ada lima malam di mana doa tidak akan tertolak, yaitu malam pertama bulan Rajab, pertengahan bulan Sya'ban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam Idul Adha." (HR. Ibnu Dailami)

1. Doa Agar Ramadhan Ini Bukan yang Terakhir

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah SAW bersabda:

"Barang siapa membaca doa ini pada hari terakhir Ramadhan, ia akan mendapatkan salah satu dari dua kebaikan: dipertemukan kembali dengan Ramadhan berikutnya atau mendapatkan pengampunan dan rahmat Allah."

Berikut bacaan doa Jumat terakhir bulan Ramadhan:

اللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْنِي مَرْحُوْمًا وَلاَ تَجْعَلْنِي مَحْرُوْمًا

Latin: Allāhumma lā taj‘alhu ākhiral ‘ahdi min ṣiyāminā iyyāh, fa-in ja‘altahu fa-j‘alnī marḥūman wa lā taj‘alnī maḥrūman.

Artinya: "Ya Allah, janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai yang terakhir dalam hidupku. Jika Engkau menetapkan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati, bukan yang sia-sia."

2. Doa Memohon Dipertemukan dengan Ramadhan Tahun Depan

Selain memohon agar Ramadhan ini tidak menjadi yang terakhir, kita juga dianjurkan untuk meminta keberkahan dan kesempatan bertemu dengan Ramadhan berikutnya. Apa bacaan doa hari Jumat terakhir bulan Ramadhan yang bisa dipanjatkan?

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Latin: Allāhumma bārik lanā fī Rajaba wa Sha‘bāna wa ballighnā Ramaḍāna.

Artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan."

3. Doa Agar Ibadah Puasa Diterima oleh Allah SWT

Tak hanya memohon untuk dapat dipertemukan di Ramadhan berikutnya, dianjurkan pula untuk melafalkan doa Jumat terakhir bulan Ramadhan agar seluruh ibadah di bulan Ramadhan, terutama puasa, diterima oleh Allah SWT.

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِيْ إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـيْ رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِيْ مُتَقَبَّلاً

Latin: Allāhumma sallimnī ilā Ramaḍāna wa sallim lī Ramaḍāna wa tasallamhu minnī mutaqabbalan.

Artinya: "Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, serta terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan."

5 Amalan yang Dianjurkan pada Jumat Terakhir Bulan Ramadhan

Anak muda Muslim membaca quran

Anak muda Muslim membaca Quran . FOTO/iStockphoto

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA dalam HR Muslim, disebutkan bahwa 10 hari terakhir bulan Ramadhan adalah waktu di mana Rasulullah SAW meningkatkan ibadahnya dengan sangat bersungguh-sungguh.

“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.” (HR. Muslim)

Selain membaca doa malam Jumat terakhir bulan Ramadhan, terdapat beberapa amalan utama yang dianjurkan untuk dilakukan menjelang akhir Ramadhan.

Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, berikut adalah beberapa amalan penting yang dapat dilakukan di hari-hari terakhir Ramadhan:

1. Tilawah Al-Qur’an

Selain membaca doa pada malam Jumat terakhir bulan Ramadhan, tilawah Al-Qur’an juga menjadi salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Membaca dan mengkhatamkan Al-Qur’an di akhir Ramadhan memiliki keutamaan besar, karena bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an.

Tilawah Al-Qur’an bisa dilakukan di masjid sepanjang malam atau di rumah bersama keluarga. Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an di 10 hari terakhir Ramadhan, terutama jika belum menyelesaikan khataman.

2. Memperpanjang Sholat Malam

Dalam HR Al-Bukhari dan HR Muslim dari Aisyah RA, disebutkan bahwa Rasulullah SAW memperpanjang ibadah sholat malam di akhir bulan Ramadhan.

"Beliau (Rasulullah SAW) sangat bersungguh-sungguh dalam beribadah pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, lebih dari malam-malam lainnya." (HR Al-Bukhari & Muslim)

Sholat malam di akhir Ramadhan bisa dilakukan dengan:

  • Sholat Tahajud, minimal 2 rakaat dan lebih utama 8 rakaat.
  • Sholat Witir, sebagai penutup sholat malam.
  • Dzikir dan doa, untuk memohon ampunan dan keberkahan.

3. I’tikaf

I’tikaf adalah amalan dengan berdiam diri di masjid untuk beribadah kepada Allah SWT. Ini adalah salah satu amalan yang paling dianjurkan di 10 hari terakhir Ramadhan, termasuk pada Jumat terakhir bulan Ramadhan.

Orang yang beri’tikaf hanya keluar dari masjid untuk keperluan mendesak, seperti makan dan ke kamar mandi. Selama i’tikaf, dianjurkan untuk membaca Al-Qur'an, sholat sunnah dan fardhu, memperbanyak istighfar dan dzikir, dan membaca doa Jumat terakhir bulan Ramadhan.

Beri’tikaf di malam-malam ganjil Ramadhan juga memiliki peluang besar untuk mendapatkan Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari 1000 bulan.

4. Memperbanyak Sedekah

Ilustrasi Sedekah
Ilustrasi Sedekah. foto/IStockphoto

Bersedekah di akhir bulan Ramadhan adalah salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat Ramadhan. Selain itu, sedekah juga bisa menjadi sarana berbagi kebahagiaan dengan sesama, terutama kepada fakir miskin.

Allah SWT berfirman dalam QS. As-Sajdah ayat 16 mengenai orang-orang yang bangun di malam hari untuk beribadah dan bersedekah:

تَتَجَافٰى جُنُوْبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُوْنَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَّطَمَعًاۖ وَّمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ

Latin: Tatajâfâ junûbuhum ‘anil-madlâji‘i yad‘ûna rabbahum khaufaw wa thama‘aw wa mimmâ razaqnâhum yunfiqûn.

Artinya: "Lambung mereka jauh dari tempat tidur (untuk sholat malam), seraya berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut (akan siksa-Nya) dan penuh harap (akan rahmat-Nya), serta menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka."

5. Sholat Dhuha

Selain empat amalan yang dianjurkan di bulan Ramadhan di atas, sholat Dhuha juga menjadi amalan utama di akhir Ramadhan. Dalam HR Tirmidzi dan Ibnu Majah, disebutkan bahwa orang yang melakukan sholat Dhuha sebanyak 12 rakaat akan diberikan istana di surga:

"Barang siapa sholat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga." (HR Tirmidzi & Ibnu Majah)

Selain diberikan istana di surga, sholat Dhuha juga dapat menjadi jalan untuk memohon ampunan dosa kepada Allah SWT, membuka pintu rezeki, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan lebih khusyuk.

Ada banyak keberkahan dan kemuliaan yang bisa didapatkan dengan doa Jumat terakhir bulan Ramadhan dan mengamalkan amalan yang dianjurkan dilakukan di akhir Ramadhan. Perbanyaklah perbuatan baik di bulan Ramadhan, manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk memohon ampunan dan mendekatkan diri kepada Sang Maha Pencipta.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2025 atau tulisan lainnya dari Marhamah Ika Putri

tirto.id - Edusains
Kontributor: Marhamah Ika Putri
Penulis: Marhamah Ika Putri
Editor: Yulaika Ramadhani