tirto.id - Bacaan doa sebelum dan sesudah bangun tidur adalah salah satu doa yang sebaiknya diamalkan setiap muslim.
Umat Islam telah dibekali doa yang menemani aktivitas sepanjang harinya. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi telah disyariatkan doa-doa bagi umat Islam. Kehadiran doa dalam keseharian umat Islam mampu merupakan sebuah cara untuk senantiasa dekat dengan Allah.
Melansir dari laman NU Online, doa merupakan sarana seorang hamba untuk memohon pertolongan atau menyampaikan hajatnya kepada Allah Swt sebagai tempat satu-satunya yang pantas untuk dimintai pertolongan. Doa bernilai ibadah sekaligus menjadi pertanda tunduk dan patuhnya seorang hamba kepada Tuhan-Nya.
Menyertai seluruh aktivitas dengan berdoa menjadi sebuah keutamaan bagi umat Islam. Bahkan Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk senantiasa berdoa sebagaimana yang terdapat dalam QS Al-Ghafir ayat 60:
“Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan,” (QS. Al-Ghafir: 60).
Dengan berdoa, diharapkan seluruh aktivitas yang dilakukan mendapat kemudahan, kelancaran, dan keberkahan. Tak lupa ridha Allah senantiasa mengiringi dalam setiap aktivitas baik yang dilakukan.
Termasuk saat aktivitas bangun tidur dan akan tidur yang dituntunkan doa tersendiri. Doa bangun tidur dan akan tidur diucapkan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah karena tidur merupakan bagian dari nikmat Allah yang harus disyukuri.
Bacaan Doa Bangun Tidur
Saat membuka mata kembali setelah tertidur lelap sejatinya nyawa manusia dikembalikan lagi ke dunia. Untuk mengawali hari saat membuka mata ini pula umat Islam telah dibekali sebuah doa, yakni doa bangun tidur.
Mengutip dari E-Book Kumpulan Doa Kemenag, berikut adalah bacaan doa bangun tidur:
الحَمْدُ لِلهِ الًّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ
Alhamdulillâhil ladzî ahyânâ ba‘da mâ amâtanâ wa ilaihin nusyûr
Artinya: "Segala Puji bagi Allah yang menghidupkan kami sesudah mati/tidur kami, dan kepada-Nya kami kembali."
Bacaan Doa Sebelum Tidur
Doa sebelum tidur dilafalkan ketika akan merebahkan badan untuk beristirahat tidur. Melansir dari E-Book Doa Kemenag, berikut merupakan bacaan doa sebelum tidur:
بِاسْمِكَ اللهُمَّ أَحْيَا وَأَمُوْتُ
Bismika, Allâhumma bismika ahyâ wa amût.
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah yang menghidupkan dan mematikan."
Sunah-sunah Sebelum Tidur
Membaca doa sebelum tidur merupakan salah satu sunah atau adab yang dituntunkan saat akan tidur. Melansir dari laman Muhammadiyah, sunah-sunah lain yang dituntunkan sebelum tidur meliputi:
1. Tidur pada Awal Malam
Amalan ini berdasarkan hadis fi'liyah Nabi Muhammad Saw tentang kurang baiknya berbincang-bincang sesuatu yang kurang bermanfaat setelah waktu isya. Dari Abu Barzah: “Bahwasanya Rasulullah Saw tidak menyukai tidur sebelum salat Isya’ dan berbincang-bincang setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
2. Mengambil Air Wudhu
Amalan mengambil air wudhu didasarkan pada hadis Al-Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk salat,” (HR. Bukhari no. 247).
3. Tidur dengan Posisi Berbaring pada Sisi Kanan
Tidur dengan berbaring pada sisi kanan badan dilandaskan pada hadis Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi Saw: “Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk salat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu,” (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).
4. Meniup Kedua Telapak Tangan & Membaca QS. Al-Ikhlas, QS. Al-Falaq, Dan QS. An-Naas, Masing-Masing Sekali
Amalan ini dilakukan dengan meniup kedua telapak tangan lalu membaca QS. Al-Ikhlas, QS. Al-Falaq, dan QS. An-Naas, masing-masing sekali. Setelah itu, mengusap kedua tangan ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau sebanyak tiga kali. Amalan ini dicontohkan oleh Nabi sebagaimana hadis riwayat Aisyah, beliau berkata:
“Nabi Saw ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali,” (HR. Bukhari no. 5017).
5. Membaca Ayat Kursi
Landasan amal ini terjadi ketika Abu Hurairah ditugasi menjaga harta zakat Ramadan kemudian ada seseorang yang mencuri harta tersebut. Namun, Abu Hurairah kembali merebut kembali harta tersebut.
Kejadian tersebut sampai pada Rasulullah kemudian Abu Hurairah menceritakan suatu hadis berkenaan dengan ini: “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala,” (HR. Bukhari no. 3275).
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani