Menuju konten utama

Asesmen MPLS Ramah 2025, Apa itu dan Bagaimana Alurnya?

Asesmen MPLS Ramah 2025 dilakukan selama pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah. Apa itu dan bagaimana alurnya?

Asesmen MPLS Ramah 2025, Apa itu dan Bagaimana Alurnya?
Sejumlah siswa baru menyimak penjelasan guru saat mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran 2025-2026 di SD Negeri 1 Kota Ternate, Maluku Utara, Senin (14/7/2025). ANTARA FOTO/Andri Saputra/rwa.

tirto.id - Salah satu kegiatan yang menjadi bagian dari rangkaian Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Ramah tahun 2025 adalah pelaksanaan asesmen numerasi dan literasi.

Asesmen MPLS Ramah 2025 tidak untuk mencari nilai, peringkat, atau membandingkan kemampuan antar siswa. Tujuan utamanya adalah memberikan gambaran awal kepada guru mengenai kemampuan dasar masing-masing siswa, baik dalam hal numerasi maupun literasi.

Informasi asesmen diyakini dapat membantu guru dalam merancang strategi pembelajaran yang lebih tepat sasaran, sesuai dengan kebutuhan dan tingkat pemahaman siswa di awal tahun ajaran.

Bagi siswa yang hasil asesmennya menunjukkan masih membutuhkan bantuan atau dukungan tambahan, guru dapat segera memberikan pendampingan dan bimbingan sejak dini agar mereka tidak tertinggal dalam proses pembelajaran.

Apa itu Asesmen MPLS Ramah 2025 dan Tujuannya?

Asesmen dalam rangkaian kegiatan MPLS Ramah merupakan salah satu langkah awal yang dilakukan sekolah untuk mengukur kemampuan literasi dan numerasi peserta didik jenjang SMP, SMA, SMK, atau yang sederajat.

Dalam asesmen literasi, sekolah mengukur kemampuan siswa dalam memahami, menggunakan, mengevaluasi, dan merefleksikan berbagai jenis teks. Kemampuan ini sangat penting karena membantu siswa menyelesaikan berbagai persoalan serta mengembangkan pemikiran kritis sebagai bekal untuk menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab.

Dalam asesmen numerasi, siswa dilatih untuk berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika. Asesmen ini tidak hanya menilai kemampuan berhitung, tetapi juga mengukur sejauh mana siswa dapat menganalisis dan menyelesaikan masalah yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari di berbagai situasi.

Data hasil asesmen bersifat internal dan hanya digunakan oleh pihak sekolah, sehingga tidak perlu dilaporkan kepada pihak luar, termasuk orang tua maupun instansi pemerintah. Tujuan utama asesmen adalah untuk membantu guru memahami kemampuan awal siswa, bukan sebagai alat penilaian yang bersifat kompetitif.

Hasil asesmen juga tidak boleh dijadikan dasar untuk persaingan antar sekolah. Bagi pendidikan khusus, asesmen disesuaikan dengan kemampuan siswa. Dalam kondisi tertentu, siswa dengan hambatan intelektual tidak disarankan mengikuti asesmen.

Pembukaan MPLS di Jawa Timur

Pelajar membentangkan poster anti judi online (judol) dan Bendera Merah Putih saat pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan tema Ramah untuk jenjang SMA, SMK dan SLB di halaman SMA Hang Tuah 1, Surabaya, Jawa Timur, Senin (14/7/2025). ANTARA FOTO/Moch Asim/YU

Alur Pelaksanaan Asesmen MPLS Ramah 2025

Pelaksanaan asesmen dalam kegiatan MPLS Ramah dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu menggunakan kertas (paper-based) atau melalui komputer (computer-based test).

Asesmen dirancang untuk mengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa dan dilaksanakan melalui beberapa tahapan.

Pertama, pada tahap persiapan dan pengarahan awal, guru menjelaskan tujuan asesmen secara singkat dan mudah dipahami oleh siswa. Guru juga memastikan bahwa seluruh perlengkapan yang diperlukan, seperti alat tulis untuk asesmen berbasis kertas atau perangkat digital untuk asesmen berbasis komputer, sudah siap digunakan.

Tahap berikutnya adalah pengisian asesmen. Untuk asesmen berbasis kertas, siswa akan menerima lembar soal yang berisi pilihan ganda dan pilihan ganda kompleks, kemudian langsung mengerjakannya.

Sementara itu, untuk asesmen berbasis komputer, siswa akan mengakses formulir asesmen secara daring dan mengerjakan soal dengan jenis yang sama. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan asesmen ini adalah 60 menit, baik untuk metode kertas maupun komputer.

Setelah asesmen selesai, guru melanjutkan proses di luar jam pelaksanaan dengan memeriksa jawaban siswa menggunakan kunci jawaban yang akan tersedia pada Jumat, 18 Juli 2025.

Selain itu, guru juga dapat menggunakan dokumen alternatif pembelajaran yang disertakan dalam kunci jawaban sebagai bahan dalam merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa.

Baca juga artikel terkait MPLS atau tulisan lainnya dari Anne Anisa

tirto.id - Edusains
Kontributor: Anne Anisa
Penulis: Anne Anisa
Editor: Beni Jo