tirto.id - Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) resmi dimulai secara serentak di 63 Sekolah Rakyat pada Senin, 14 Juli 2025. Kegiatan yang sama akan menyusul digelar di 37 Sekolah Rakyat lainnya pada akhir Juli mendatang. Dengan demikian, pada bulan ini, total akan ada 100 Sekolah Rakyat yang mulai melaksanakan kegiatan pendidikan.
Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar acara pembukaan resmi MPLS tersebut di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menjelaskan sebanyak 63 Sekolah Rakyat yang memulai kegiatan MPLS pada hari ini tersebar di seluruh Indonesia, dari Sumatera hingga Papua.
Sebaran lokasi 63 Sekolah Rakyat itu berada di Sumatra (13 titik), Jawa (34 titik), Bali dan Nusa Tenggara (3 titik), Kalimantan (2 titik), Sulawesi (8 titik), Maluku (2 titik), serta Papua (1 titik).
Lebih dari 6.000 peserta didik mengikuti MPLS di 63 Sekolah Rakyat. Mereka terbagi dalam 256 rombongan belajar (rombel). Detailnya adalah 3 rombel SD (75 murid), 112 rombel SMP (2.800 murid), dan 141 rombel SMA (3.225 murid).
Gus Ipul menjelaskan program pengenalan sekolah ini akan berlangsung selama dua pekan. Selepas MPLS, para murid Sekolah Rakyat menjalani program matrikulasi.
"Masa orientasi ini waktunya nanti 2 minggu Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah, terus disusul dengan program matrikulasi persiapan antara 2 sampai 3 bulan karena semua perlu orientasi kepala sekolah, guru, maupun siswa," kata Gus Ipul saat menghadiri pembukaan MPLS di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Kabupaten Bogor.
Pada hari pertama pelaksanaan MPLS, Gus Ipul menambahkan, muatan pokok programnya adalah pemeriksaan kesehatan, pemaparan materi kedisiplinan, dan pemetaan talenta atau potensi siswa.
Pemetaan talenta merupakan program untuk mengenali kepribadian, peluang karier, sampai dengan gaya belajar siswa. Talent mapping ini berguna membantu para guru mengarahkan bakat dan minat siswa Sekolah Rakyat sesuai dengan potensinya masing-masing.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Pemberdayaan, Muhaimin Iskandar, yang meresmikan pembukaan MPLS, menilai bahwa muatan pokok MPLS Sekolah Rakyat dapat membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya.
"Alhamdulillah dengan talent mapping ini semua terdeteksi dari awal sehingga masing-masing anak punya peta masa depannya," kata Muhaimin.
Setelah meninjau langsung seluruh fasilitas penunjang pembelajaran di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Bogor yang berada di kawasan Sentra Terpadu Inten Soeweno, Muhaimin menilai sekolah ini telah siap untuk memulai proses belajar-mengajar.
"Sentra Terpadu Inten Soeweno ini sangat siap untuk dimulai belajar mengajar Sekolah Rakyat, beserta 100 titik lainnya, karena itu insyaallah sudah sangat siap untuk diresmikan oleh Pak Presiden awal Agustus nanti," ujar Muhaimin.
Selain MPLS, berbagai kegiatan lainnya di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Bogor juga telah dimulai. Pada hari ini, siswa telah mulai makan siang bersama dan mengenali asrama sebagai tempat tinggal mereka selama proses belajar.
Hasil Cek Kesehatan Siswa Sekolah Rakyat
Hadir bersama Gus Ipul dan Muhaimin, Menteri Kesehatan, Budi Gunawan Sadikin meninjau langsung pemeriksaan kesehatan para siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 Bogor.
Menurut dia, siswa dalam lingkungan asrama rentan terkena penyakit menular. Oleh sebab itu, pemeriksaan kesehatan tahap awal dinilai penting.
“Tugas saya memastikan semua siswanya sehat. Jangan sampai sakit, sampai selesai sekolahnya kalau bisa jangan sakit, karena mereka berasrama rawan penyakit menular. Makanya diperiksa dulu kalau ada langsung diobati, kalau perlu dikarantina dulu sebentar ruangannya terpisah,” jelas Budi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Budi mengungkapkan tiga masalah kesehatan utama yang dialami sebagian siswa yaitu permasalahan gigi, penglihatan, dan hipertensi.
"Kita sudah lakukan tadi, saya baru cek 18 anak, masalah paling banyak adalah gigi. Kemudian mata, jadi mesti dikasih kacamata. Kalau enggak [dikasih kacamata] nanti belajarnya kasihan, sama juga yang bikin kaget ada hipertensi lumayan," ujarnya.
"Jadi nanti anak-anak ini akan kita urus supaya enggak pernah sakit, kalau bisa selama sekolah sehat terus," tambah dia.
Editor: Addi M Idhom
Masuk tirto.id

































