tirto.id - Para Guru Penggerak menjalankan aktivitas tertentu berdasarkan modul, salah satunya ada yang membahas tentang praktik coaching. Lantas, apa yang dimaksud coaching dan apa contoh sekaligus elemennya?
Dinukil dari BGP Lampung Kemdikbud, pernah dilaksanakan kegiatan bertajuk "PGP Angkatan 9, Lokakarya 4: Penguatan Praktik Coaching". Tema itu dipakai agar calon guru penggerak bisa melatih, mengidentifikasi, mengembangkan, dan merencanakan perbaikan proses pembelajaran.
Kita bisa menggambarkan coaching secara garis besar sebagai strategi pembelajaran untuk pelajar. Secara khusus, ketentuan berlaku dalam Kurikulum Merdeka sekarang yang lebih memusatkan sistem belajar dan mengajar kepada peserta didik.
Berikut keterangan mengenai arti, tujuan, elemen, dan contoh coaching.
Arti dan Tujuan Coaching dalam Praktik Guru Penggerak
Dikutip dari laman SMKN 1 Payakumbuh, coaching merupakan fasilitas yang dibuat untuk membimbing peserta didik menemukan tujuannya. Adapun arti coaching dalam modul terbitan Kemendikbudristek, proses yang fokus pada solusi.
Dalam praktik Guru Penggerak, praktik coaching juga harus berorientasi kepada hasil yang sistematis. Dengan begitu, aktivitas pembelajaran dapat memberikan peningkatan performa kerja, pengalaman, pembelajaran, pertumbuhan pribadi murid.
Fasilitas ini juga diklaim sebagai wadah untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Adapun Guru Penggerak mengikuti kegiatan ini agar mendapatkan pandangan tertentu untuk menyelesaikan masalah belajar siswa.
Oleh sebab itu, tujuan coaching adalah menuntun coachee (peserta didik). Membimbing mereka supaya bisa mengatasi berbagai tantangan maupun memperoleh sejumlah informasi/ide baru demi tujuan yang diinginkan.
Dilansir dari modul terkait, coaching memang memberikan siswa kebebasan dengan pendidik yang menjadi penuntunnya. Dengan begitu, peserta didik akan diberikan sejumlah arahan agar tidak kebingungan dalam pencarian potensi.
Elemen-Elemen Penting dari Coaching Guru Penggerak
Dikutip dari Blog Merdeka Belajar, coaching bisa membantu seorang individu ataupun kelompok agar bisa menemukan tujuan. Jika dilihat secara garis besar, bukan hanya sekolah, elemen-elemen coaching bisa diterapkan di sektor lain.
Namun demikian, elemen yang dimaksud berupa tujuan, hubungan, dukungan, keterbukaan, bimbingan, kepercayaan, rasa hormat, dan umpan balik. Melalui sejumlah prinsip tersebut, coaching baru bisa dikatakan berjalan baik.
Elemen bimbingan dan umpan balik misalnya, Guru Penggerak biasanya memberikan arahan kepada peserta didik. Kemudian memberikan umpan balik seandainya siswa mengalami permasalahan dalam penerapannya.
Lantas, bagaimanakah contoh dan langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam praktik coaching?
Contoh dan Langkah-Langkah Melakukan Praktik Coaching
Guru Penggerak bisa melihat contoh praktik coaching lewat permasalahan yang sedang dihadapi oleh peserta didik masing-masing. Sebut misalnya ada peserta didik yang kurang disiplin, Anda bisa memberikan solusi agar ia memperoleh tujuan hidup lewat cara yang sesuai.
Berhubungan dengan itu, penerapan langkah-langkahnya terbilang harus kompeten lantaran harus ada hal-hal yang dipertimbangkan. Anda bisa memakai model TIRTA, sebagaimana diungkapkan lewat laman Guru Kemdikbud.
TIRTA sendiri merupakan singkatan dari Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, dan Tanggung Jawab. Berikut ini tahapan untuk praktik coaching berdasarkan metode TIRTA.
1. Tujuan
Anda mempertanyakan kepada peserta didik tentang apa tujuan mereka. Contohnya seperti: “Apa rencana dari pertemuan ini?” atau “Apa yang menjadi tujuannya?”2. Identifikasi
Proses identifikasi berarti mencari informasi terkait tujuan dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap siswa. Anda bisa mempertanyakan perihal kehebatan mereka, apa yang mereka suka, hingga seberapa besar prioritas untuk menjalankannya.3. Rencana Aksi
Langkah ketiga dijalankan dengan rencana aksi, di mana Guru Penggerak mempertanyakan perihal proyeksi peserta didik terhadap tujuan masing-masing. Di antaranya bisa mencakup strategi, jangka waktu yang diperlukan, hingga kepercayaan untuk keberhasilannya.4. Tanggung Jawab
Poin terakhir coaching tampak pada bagian tanggung jawab. Merujuk kepada pertanyaan yang membuat siswa mempertanyakan juga komitmennya.Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dhita Koesno