tirto.id - Paus Fransiskus sedang melakukan Perjalanan Apostolik ke-45 dengan mengunjungi empat negara di Asia dan Oseania, salah satunya adalah Indonesia. Lalu, apa arti Perjalanan Apostolik?
Pesawat Paus Fransiskus mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta, hari ini, Selasa (3/9/2024) pukul 11.30 WIB. Rencananya Paus Fransiskus akan berada di Indonesia sampai Jumat (6/9/2024).
Sebelum melakukan Perjalanan Apostolik ke-45, Paus Fransiskus mengirimkan telegram kepada Presiden Italia, Sergio Mattarella. Paus Fransiskus dalam telegramnya menyampaikan bahwa dirinya ingin berjumpa dengan saudara dan saudara seiman dan semua orang di empat negara yang akan ia kunjungi.
Orang-orang di negara tersebut menurut Paus kaya akan nilai-nilai kemanusiaan, solidaritas, dan persekutuan, meskipun kerap dihadapkan dengan banyak cobaan.
“Saya akan melakukan Perjalanan Apostolik saya ke Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura, didorong oleh keinginan untuk bertemu dengan saudara dan saudari kita dalam iman dan semua orang di negara-negara yang kaya akan nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual ini, telah memberikan kesaksian tentang solidaritas, persekutuan, dan dialog bahkan di saat-saat dan situasi yang diwarnai dengan cobaan,” tulisnya kepada Presiden Italia dikutip Vatican News.
Lebih lanjut, kabar mengenai Perjalanan Apostolik juga disampaikan Paus Fransiskus melalui akun X resminya @Pontifex. Ia memohon umat untuk mendoakan perjalanannya supaya membuahkan hasil yang baik.
“Hari ini saya memulai sebuah Perjalanan Apostolik ke beberapa negara di Asia dan Oseania. Mohon doanya agar perjalanan ini dapat membuahkan hasil,” tulisnya, hari ini. Selasa (3/9/2024).
Apa Arti Perjalanan Apostolik?
Perjalanan Apostolik adalah istilah yang digunakan untuk merujuk kunjungan resmi Paus Fransiskus ke luar negeri. Perjalanan Apostolik dilakukan Paus Fransiskus sebagai Pemimpin Gereja Katolik Dunia.
Istilah Perjalanan Apostolik merujuk kepada fakta bahwa Paus Fransiskus adalah penerus Rasul Petrus. Umat Katolik meyakini bahwa Rasul Petrus merupakan pemimpin pertama Gereja Katolik. Maka itu, Perjalanan Apostolik juga kerap disebut dengan Perjalanan Kerasulan.
Selain itu, sebagai pemimpin dari sebuah entitas berdaulat internasional (Takhta Suci) dan Kepala Negara Kota Vatikan, maka dari sudut pandang Hukum Internasional, Perjalanan Apostolik biasanya termasuk dalam kategori Kunjungan Kenegaraan, dengan semua elemen yang disediakan oleh protokol diplomatik untuk kasus-kasus semacam itu.
Dengan demikian, Perjalanan Apostolik termasuk ke dalam kunjungan yang bersifat ganda yaitu diplomatik dan religius.
Kunjungan Paus Fransiskus dalam Perjalanan Apostolik biasanya diawali dengan undangan yang diterima oleh Paus Fransiskus dari Kepala Negara tuan rumah dan para Uskup dari Gereja Katolik setempat. Kedua undangan diperlukan agar Perjalanan Apostolik dapat dilaksanakan.
Agenda Perjalanan Apostolik Paus Fransiskus di Indonesia
Pada kunjungannya ke Indonesia, Pemimpin Gereja Katolik Dunia tersebut akan melaksanakan sejumlah agenda. Pada Rabu (4/9/2024), Paus Fransiskus akan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
Kemudian, pada Kamis (5/9/2024), dalam Perjalanan Apostolik ke-45 itu, Paus Fransiskus akan menghadiri pertemuan antar agama di Masjid Istiqlal, Jakarta. Selanjutnya, Paus Fransiskus, akan menghadiri pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Lalu, sore harinya, Paus Fransiskus akan memimpin Misa Agung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) dan Stadion Madya. Acara keagamaan itu diperkirakan akan dihadiri sebanyak 86 ribu umat Katolik.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra