tirto.id - Valentine Day 2025 jatuh tepat pada tanggal 14 Februari saat orang di seluruh dunia merayakan hari kasih sayang dengan berbagai cara, mulai dari memberikan hadiah, menghabiskan waktu bersama pasangan, hingga menyampaikan ungkapan cinta dan apresiasi atau sekadar menciptakan kenangan indah, baik bagi pasangan, keluarga, maupun sahabat.
Valentine sendiri merupakan momen spesial yang identik dengan ungkapan cinta, pemberian hadiah, makan bersama, atau sekadar menciptakan momen kebersamaan dengan orang terkasih.Tradisi tersebut berasal dari perayaan Saint Valentine, seorang tokoh yang dikaitkan dengan cinta dan pengorbanan.
Apakah tanggal 14 Februari yang bertepatan dengan Valentine diterapkan sebagai hari libur?
Walaupun Hari Valentine merupakan momen istimewa untuk mengekspresikan kasih sayang, secara resmi menurut Pemerintah Republik Indonesia, tanggal 14 Februari 2025 bukan merupakan hari libur nasional atau cuti bersama.
Penetapan hari libur nasional dan cuti bersama di Indonesia sudah diatur melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Dalam SKB tersebut, jumlah hari libur nasional untuk tahun 2025 tercatat sebanyak 17 hari, dengan 10 hari cuti bersama untuk momen-momen besar seperti Hari Raya Idul Fitri, Nyepi, dan perayaan keagamaan lain.
Mengapa Valentine Dirayakan Setiap 14 Februari?
Hari Valentine diperingati setiap tanggal 14 Februari karena asal-usul yang bercampur antara tradisi pagan dan legenda Kristen yang kemudian menginspirasi perayaan kasih sayang modern saat ini.
Pada masa Romawi kuno, terdapat festival Lupercalia yang diadakan pada pertengahan Februari. Festival tersebut merupakan perayaan kedatangan musim semi, yang melibatkan upacara kesuburan dan perjodohan antara pria dan wanita. Pasangan dipilih secara acak melalui lotre dan tradisi itu yang kemudian memberikan nuansa romantis pada musim tersebut.
Kemudian pada akhir abad ke-5, untuk menggantikan tradisi pagan tersebut dan dalam rangka mengkristenkan perayaan, Paus Gelasius I menetapkan tanggal 14 Februari sebagai Hari St. Valentine. Keputusan itu bertujuan agar perayaan kasih sayang yang semula berasal dari ritual kesuburan dapat diterima dalam kerangka ajaran Kristen.
Sebenarnya ada beberapa versi yang melatarbelakangi nama Valentine dengan perayaan tersebut. Salah satu legenda menceritakan tentang seorang pendeta (atau uskup) yang hidup pada abad ketiga di Roma.
Menurut cerita tersebut, Kaisar Claudius II melarang pernikahan bagi pria muda agar mereka dapat lebih mudah direkrut sebagai prajurit. Karena menentang perintah tersebut, pendeta itu secara rahasia menyelenggarakan prosesi pernikahan bagi pasangan muda, sehingga ia dihukum mati pada tanggal 14 Februari 270 Masehi.
Legenda lain mengatakan bahwa saat dipenjara, Valentine jatuh cinta pada putri sipir penjara dan mengirimkan surat sebagai ungkapan perpisahan, yang kemudian menjadi inspirasi ungkapan "From Your Valentine".
Meski terdapat beberapa versi, cerita-cerita tersebut menyatu dan menekankan nilai pengorbanan serta keberanian dalam cinta, sehingga hari tersebut menjadi simbol kasih sayang.
Dengan demikian, perayaan pada tanggal 14 Februari telah berkembang dari tradisi kuno dan legenda St. Valentine menjadi hari yang secara global identik dengan ekspresi cinta dan kasih sayang.
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Dipna Videlia Putsanra