Menuju konten utama

Apakah Rekaman CCTV Timothy Anugerah Unud yang Beredar Asli?

Beredar video rekamaman CCTV terkait kematian Timothy Anugerah, lalu bagaimana kebenarannya? Simak pula kabar terbaru kasus dugaan perundungan di Unud.

Apakah Rekaman CCTV Timothy Anugerah Unud yang Beredar Asli?
Karangan bunga di depan Gedung Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Udayana untuk mengenang Timothy Anugerah Saputra, Senin (20/10/2025). Tirto.id/Sandra Gisela

tirto.id - Rekaman CCTV yang diduga memperlihatkan detik-detik terakhir Mahasiswa Universitas Udayana (Unud), Timothy Anugerah Saputra, sebelum meninggal dunia beredar di media sosial. Lantas, apakah video tersebut asli?

Pasca-viralnya kasus kematian Timothy Anugerah, rekaman CCTV yang diduga memperlihatkan mendiang Timothy sebelum meninggal viral di media sosial, utamanya di TikTok.

Salah satu video yang beredar adalah rekaman CCTV yang diunggah oleh akun @mustofahh.jatuh.c pada Minggu (19/10/2025).

"Ini rekaman cctv di universitas udayana dalam rekaman cctv itu ada timothy anugrah saputra," tulis narasi dalam video yang beredar tersebut.

Video tersebut memperlihatkan area lorong dan area tangga sebuah gedung. Dalam durasi 10 detik, terlihat beberapa orang yang berlari di lorong dan berlari menuruni tangga.

Akan tetapi, sejauh ini, belum ada keterangan resmi, baik dari pihak Unud maupun kepolisian, yang menyebut apakah video tersebut merupakan rekaman CCTV Unud yang asli atau tidak.

Sebelumnya, pada Senin (20/10) pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Denpasar Barat menuturkan bahwa CCTV yang diterima kepolisian tidak lengkap. CCTV di lantai 4 yang diduga jadi lokasi Timothy jatuh, disebut polisi mati.

Benarkah CCTV Lantai 4 Unud Mati?

Pernyataan bahwa CCTV lantai 4, yang diduga jadi lokasi Timothy jatuh, tidak berfungsi sebelumnya diutarakan oleh Kapolsek Denpasar Barat, Kompol Laksmi Trisnadewi.

Ketika diwawancarai wartawan, Kompol Laksmi menyebut bahwa analisis CCTV dalam kasus kematian Timothy memang menunjukkan detik-detik terakhir mahasiswa tersebut sebelum ditemukan meninggal dunia.

Namun, menurut Kompol Laksmi, CCTV hanya memperlihatkan momen ketika Timothy masuk ke gedung dan saat ia terjatuh.

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya ada CCTV di lantai 4 gedung yang diduga jadi tempat Timothy jatuh, namun CCTV itu ia sebut rusak.

Akan tetapi, pernyataan Kompol Laksmi itu dibantah pihak Unud. Pasca-konferensi pers pada Senin sore, Ketua Unit Komunikasi Publikasi Unud, Dewi Pascarini, menyatakan tidak ada perangkat CCTV yang rusak.

Dewi menyatakan bahwa ia telah melihat sendiri rekaman CCTV di dalam gedung yang diduga jadi tempat Timothy jatuh. Hanya, posisi kamera tidak mencakup area tertentu.

Sementara itu, melansir Antara, proses investigasi kasus kematian Timothy Anugerah masih berjalan hingga kini.

Pada Minggu, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Brian Yuliarto, menyebut bahwa pihak Rektorat Unud telah membentuk tim investigasi khusus.

"Pihak rektor sudah membentuk tim untuk menginvestigasi, mengecek apa yang sebenarnya terjadi," katanya, usai mengikuti rapat terbatas bersama Prabowo Subianto di Jakarta Selatan.

Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, juga buka suara terkait kasus kematian Timothy. Pada Selasa (21/10), ia menyebut telah mengirim tim khusus ke Bali untuk mengecek apa yang terjadi pada kasus tersebut.

"Saya sudah perintahkan staf saya di Bali untuk cek, ... tiga hari lalu saya sudah perintahkan," tutur Pigai pada Selasa.

Meskipun begitu, Pigai menyatakan belum bisa mengambil keputusan terkait kasus ini karena masih menunggu laporan dari Kementerian HAM Kantor Wilayah Bali.

Ia hanya menekankan bahwa jika memang terjadi pelanggaran hukum dalam kasus tersebut, maka ia meminta aparat kepolisian dapat menghukum pihak yang terlibat.

"Tidak boleh biarkan bully itu berlangsung," katanya.

Isu dugaan perundungan memang menjadi salah satu pembicaraan publik dalam kasus kematian Timothy.

Isu itu berkembang, terutama, setelah beredarnya tangkapan layar percakapan sejumlah mahasiswa yang mengolok foto Timothy saat tewas setelah jatuh dari gedung kampus.

Terkait dugaan perundungan, Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, meminta pihak kampus untuk menghukum pelaku jika memang terbukti ada bullying di balik kematian Timothy.

"Memastikan bahwa mereka yang melakukan tindakan ini [perundungan] mendapat sanksi yang setimpal," tuturnya pada Selasa.

Dalam kesempatan tersebut, Hetifah juga menyesalkan masih adanya perundungan di lingkup perguruan tinggi.

"Yang kami sesalkan sampai hari ini, kejadian-kejadian seperti perundungan dan bentuk-bentuk kekerasan lain, bukan hanya kekerasan fisik, tetapi juga kekerasan mental, yang berujung pada hilangnya nyawa maupun dampak jangka panjang lainnya, masih terjadi," katanya.

Baca juga artikel terkait VIRAL atau tulisan lainnya dari Rizal Amril Yahya

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Rizal Amril Yahya
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Dicky Setyawan