tirto.id - Bisnis di bidang kesehatan akan semakin dibutuhkan dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, profesi sebagai healthpreneur dinilai sangat menjanjikan baik di masa kini maupun di masa yang akan datang.
Pengertian healthpreneur adalah sebutan yang dipakai untuk menyebut profesi wirausahawan di bidang kesehatan. Menjadi seorang healthpreneur yang sukses tentunya dibutuhkan usaha dan strategi yang tepat.
Kabar baiknya, ada beberapa tips sukses yang bisa diterapkan calon pebisnis kesehatan. Namun, sebelum mengenal lebih jauh cara sukses menjadi healthpreneurada baiknya mengenal apa itu healthpreneur terlebih dahulu.
Apa Itu Healthpreneur?
Healthpreneur merupakan istilah yang berasal dari gabungan kata 'health' dan 'enterpreneur.' Keduanya sama-sama berasal dari bahasa Inggris, di mana 'health' artinya kesehatan dan 'enterpreneur' artinya pengusaha.
Jika digabungkan menjadi satu kata, maka healthpreneur merujuk pada seorang pengusaha di bidang kesehatan.
Sementara itu, menurut Nurelah dan Mawardani dalam Dasar-Dasar Layanan Kesehatan (2022), healthpreneur adalah orang yang melakukan dan mengoperasikan bisnis di bidang kesehatan.
Menjadi seorang healthpreneur bukanlah tugas yang mudah. Profesi ini mengharuskan pelakunya memiliki pengetahuan yang mendalam soal kesehatan sekaligus memiliki keterampilan berbisnis dan memasarkan.
Para healthpreneur juga dituntut untuk senantiasa beradaptasi dengan perubahan tren kesehatan yang akan selalu ada. Adapun bisnis yang dilakukan oleh healthpreneur beragam, bisa berupa pemberian layanan jasa hingga penjualan barang kesehatan.
Dikutip dari Small Biz Trends, berikut ini daftar profesi healthpreneur yang umum saat ini:
- Penjual alat kesehatan
- Penyedia jasa layanan penagihan medis
- Penyedia jasa klinik hewan
- Penyedia jasa asuransi kesehatan
- Penyedia jasa layanan konsultasi kesehatan online
- Pengembang teknologi kesehatan
- Penyedia jasa pembersihan dan sanitasi medis
- Pengengembang layanan digital dan aplikasi kesehatan
- Pendiri apotek ritel
- Penyedia layanan laboratorium kedokteran
- Penyedia jasa pembuangan limbah medis
- Pengusaha pengujian narkoba
- Penyedia layanan klinik gigi
- Penyedia layanan klinik ibu dan anak
- Personal trainer (PT)
- Konselor kesehatan jiwa
- Penyedia layanan fisioterapi
- Penyedia layanan okupasi terapi
- Penyedia layanan terapi wicara.
- Pendiri klinik tumbuh kembang.
Cara Sukses Menjadi Seorang Healthpreneur
Cara sukses menjadi seorang healthpreneur memerlukan kerja keras, ketelitian, dan langkah-langkah yang tepat. Masih menurut Nurelah dan Mawardani berikut ini beberapa cara sukses menjadi seorang healthpreneur:
1. Mengamati pasar
Langkah pertama untuk menjadi seorang healthpreneur sukses adalah melakukan observasi pasar. Pelaku bisnis perlu memahami tren dan kebutuhan yang ada dalam industri kesehatan.
Penting untuk memahami demografi target pasar, kebutuhan kesehatan mereka, dan apa yang sedang dicari oleh konsumen. Melalui pemahaman yang mendalam tentang pasar, peluang bisnis bisa diidentifikasi dengan lebih baik.
2. Merencanakan layanan sesuai kebutuhan masyarakat
Setelah memahami pasar, langkah berikutnya adalah merencanakan layanan atau produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Langkah ini bisa dilakukan menyediakan layanan medis yang spesifik, produk kesehatan inovatif, atau solusi lain yang dapat meningkatkan kualitas hidup konsumen.
Pastikan rencana bisnis berfokus pada memberikan nilai tambah kepada konsumen dan memecahkan masalah kesehatan mereka.
3. Mengumpulkan tenaga kerja yang terampil
Setelah merencanakan layanan, langkah ketiga adalah mengumpulkan tenaga kerja yang terampil.
Seorang healthpreneur harus bekerja sama dengan profesional kesehatan yang berkompeten dan berpengalaman. Pemenuhan tenaga kerja yang terampil ini berguna untuk memastikan layanan ditawarkan berkualitas dan dapat diandalkan.
4. Mengurus perizinan sesuai regulasi
Mengurus perizinan sesuai regulasi adalah langkah penting yang dalam perjalanan menjadi healthpreneur. Mengurus izin usaha kesehatan dilakukan untuk memastikan bahwa semua aspek bisnis sudah mematuhi standar yang berlaku.
Sebaliknya, usaha bisnis kesehatan yang tidak memiliki izin akan rentan mengalami masalah di kemudian hari. Menurut Kementerian PANRB alah satu izin yang diperlukan oleh healthpreneur dalam menjalankan bisnisnya adalah Surat Izin Usaha Kesehatan (SIUK).
5. Melaksanakan rencana bisnis secara bertahap
Setelah semua persiapan, rencana, dan perizinan berhasil dipenuhi, selanjutnya adalah memberikan pelayanan prima kepada calon konsumen.
Pada tahap ini operasi bisnis resmi dimulai dan dapat dilakukan secara bertahap. Pastikan semua proses berjalan lancar dan sesuai prosedur yang berlaku. Fokus pada kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan adalah kunci dalam fase ini.
6. Melakukan evaluasi secara berkala
Langkah terakhir dalam menjadi seorang healthpreneur yang sukses adalah melakukan evaluasi secara berkala terhadap bisnis. Tinjau kembali rencana bisnis, analisis kinerja, dan pelanggan.
Identifikasi area-area di mana pelaku bisnis dapat meningkatkan dan berinovasi lebih lanjut. Bisnis kesehatan selalu berubah, dan pengusaha harus siap untuk beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Editor: Dhita Koesno