Menuju konten utama

Telemedicine: Menguji Efektivitas dan Tip Memaksimalkannya

Telemedisin sebagai pelayanan medis jarak jauh oleh kalangan profesional kesehatan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Telemedicine: Menguji Efektivitas dan Tip Memaksimalkannya
Ilustrasi Telemedicine. foto/istockphoto

tirto.id - Selama pandemi, telemedicine atau telemedisin mengambil peranan penting memberi layanan kesehatan kepada masyarakat. Beragam pembatasan saat pandemi membuat layanan ini kian populer.

Tiga atau empat tahun ke belakang mungkin kita tidak membayangkan, berkonsultasi dengan tenaga kesehatan bisa semudah menghubungi teman dekat lewat aplikasi obrolan.

Tapi aktivitas tersebut jadi lumrah akibat penjarakan sosial serta ketimpangan jumlah antara tenaga kesehatan dengan pasien.

“Pandemi kemarin itu pasien (Covid-19) jadi membludak, tapi jumlah dokter terbatas. Telemedisin salah satu yang bisa diandalkan untuk pasien isoman,” ujar Daeng M Faqih, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dalam diskusi virtual bertajuk “Peranan Dokter dalam Masa Depan Layanan Kesehatan Berbasis Digital”, Jumat, (22/10/2021).

Ia berkisah, sebelum pandemi menyerang, Daeng sempat diprotes karena mendukung layanan telemedisin. Alasannya karena sejawat menganggap aplikasi ini menggantikan “tugas” dokter memberi pelayanan medis.

Nyatanya kondisi pandemi justru membikin telemedisin jadi “penting” dan lumrah dilakukan.

Bahkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ikut mendukung pelayanan telemedisin dengan menggratiskan obat-obatan bagi pasien Covid-19 isoman.

“Konsultasi dan obat bisa dipesan secara virtual. Ke depannya kami akan mengembangkan layanan telemedisin,” kata Setiaji, Chief Digital Transformation Office Kementkes dalam acara yang sama.

Keunggulan Telemedisin

Definisi telemedisin tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Telemedisin.

Permenkes tersebut menjabarkan telemedisin sebagai pelayanan medis jarak jauh oleh kalangan profesional kesehatan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Pelayanan ini mencakup pertukaran informasi diagnosis, penelitian dan evaluasi, pencegahan penyakit, pengobatan, serta pendidikan berkelanjutan penyedia layanan kesehatan, demi meningkatkan kesehatan masyarakat.

Menurut Daeng, ada tiga keunggulan telemedisin dalam membantu meningkatkan layanan kesehatan masyarakat.

    • Cepat: Beberapa rumah sakit atau aplikasi telemedisin mengharuskan pasien membuat jadwal konsultasi, tapi ada juga yang langsung memilih tenaga kesehatan sesuai keluhan. Konsultasi dilakukan tanpa harus mengantre.
    • Murah: Biaya yang dibebankan tidak semahal konsultasi tatap muka. Bahkan beberapa aplikasi ada yang menggratiskan layanan konsultasi umum.
    • Menjangkau luas: Telemedisin membantu mempercepat penetrasi layanan kesehatan bagi masyarakat.
Menyoal kompetensi, masyarakat tak perlu risau karena para tenaga kesehatan tetap diberi pelatihan berkala dan evaluasi.

Selain itu, Permenkes Nomor 20 Tahun 2019 juga mengharuskan layanan telemedicine dilakukan tenaga kesehatan yang memiliki izin praktik di fasilitas pelayanan kesehatan.

Tip Memaksimalkan Telemedisin

Tirto merangkum beberapa tip agar layanan telemedisin Anda efektif.

    • Menyiapkan pertanyaan dan hasil pemeriksaan lab terbaru agar dokter dapat memperoleh data pasien lengkap sehingga diagnosis yang diberikan juga tepat.
    • Paparkan keluhan dan jawab anamnesa dengan rinci.
    • Pasien yang berusia lanjut sebaiknya ditemani anggota keluarga yang lebih muda untuk memudahkan komunikasi dokter-pasien.
    • Ruangan dan kamera menjangkau gerakan pasien seperti angkat tangan atau menggerakkan kaki.
    • Melaporkan obat-obatan yang sudah pernah dikonsumsi.
    • Minta dokter membuat rangkuman pemeriksaan.

Baca juga artikel terkait TELEMEDISIN atau tulisan lainnya dari Aditya Widya Putri

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Aditya Widya Putri
Editor: Dhita Koesno