tirto.id - Evaluasi Usaha adalah suatu aktivitas untuk melakukan analisis kinerja suatu usaha. Prinsip dasar utama dalam evaluasi usaha adalah membandingkan rencana usaha yang telah dibuat sebelum kegiatan dimulai dengan apa yang telah dicapai pada akhir masa produksi.
Sementara, tujuan evaluasi usaha adalah untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan sebuah usaha, apakah usaha tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Evaluasi ini berangkat dari kegiatan pemantauan setiap proses dalam usaha yang dijalankan, dari hasil pemantauan dapat dibuat analisis kemajuan, kemunduran dan pencapaian apa yang sudah dilaksanakan.
Evaluasi dan pemantauan bagi seorang wirausahawan sekaligus menjadi sarana belajar dan proses peningkatan kapasitas diri. dalam proses ini bisa jadi ditemukan hal-hal baru dan strategi baru mencapai sukses.
Hal-Hal yang Perlu Dievaluasi dalam Usaha
Mengutip modul Prakarya dan Kewirausahaan SMA Kelas X (2020), berikut ini hal-hal yang perlu dievaluasi dalam sebuah usaha:
1. Posisi Keseluruhan Usaha
Posisi keseluruhan usaha digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pencapaian hasil dari keseluruhan usaha.
Dengan begitu bisa diketahui berapa jumlah harta (modal/pendapatan usaha), berapa jumlah utang-utang pada pihak lain, berapa rata-rata pengeluaran dalam sebulan, dan berapa pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulannya.
2. Apakah Ada kemajuan atau Kemunduran Usaha
Setelah mengetahui posisi keuangan, selanjutnya melakukan evaluasi terhadap kegiatan usaha. Cara mudahnya adalah dengan membandingkan pada saat awal kalian menjalankan usaha dengan setelahnya.
Biasanya dengan jangka waktu pembanding yang waktunya dapat ditentukan sendiri, misalnya 3 bulan, 6 bulan, atau satu tahun sekali setelah usaha berjalan).
3. Langkah Perbaikan Atau Pengembangan
Hasil evaluasi usaha yang menunjukkan beberapa parameter dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan langkah selanjutnya. Caranya, berikanlah perhatian pada penjualan yang menurun, di mana kira-kira letak kesalahannya, sehingga kalian bisa melakukan langkah-langkah efektif untuk mengatasinya.
4. Target Usaha Selanjutnya
Evaluasi sebuah usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk merencanakan target pertumbuhan usaha selanjutnya.
Tahapan Analisis Evaluasi Usaha
Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang perlu Anda lakukan dalam tahapan analisis evaluasi usaha:
1. Analisis Aspek Pasar
Evaluasi aspek pasar sangat penting dilakukan karena tidak ada proyek bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang/jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut.
Pada dasarnya, analisis pasar bertujuan untuk mengetahui berapa besar luas pasar, pertumbuhan permintaan dan pangsa pasar dari produk yang bersangkutan.
2. Analisis Aspek Teknis
Analisis aspek teknis antara lain menentukan jenis teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan usaha yang dikaji.
Beberapa faktor yang dipertimbangan dalam pemilihan jenis teknologi antara lain:
- Jenis teknologi yang diajukan harus memenuhi mutu yang sesuai dengan keinginan pasar atau konsumen.
- Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produk yang ekonomis.
- Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk penerapannya.
- Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.
- Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan dengan baik.
3. Analisis Aspek finansial
Analisis aspek finansial dipergunakan untuk mengetahui karakteristik finansial dari suatu perusahaan melalui data-data akuntansinya. Karena dari data-data finansial tersebut dapat ditentukan bagaimana prospeknya di masa depan.
Metode Evaluasi Usaha
Berikut ini merupakan metode dalam melakukan evaluasi usaha:
- Menggunakan daftar pertanyaan untuk menganalisis masalah.
- Menggunakan laporan kinerja organisasi.
- Menyusun diagram alir untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan terjadi resiko pada masing-masing tahap.
- Inspeksi langsung.
- Melakukan interaksi intensif dengan unit-unit.
- Mengadakan studi banding dengan pihak luar untuk berbagi pengalaman.
- Melakukan analisis terhadap bentuk-bentuk kerjasama.
- Melakukan analisis lingkungan.
Editor: Addi M Idhom