Menuju konten utama

Apa Tujuan Pembelajaran Sosial Emosional dan Manfaatnya?

Pelajari manfaat dan tujuan pembelajaran sosial emosional untuk program yang mengembangkan kompetensi sosial, empati, dan kesejahteraan siswa.

Apa Tujuan Pembelajaran Sosial Emosional dan Manfaatnya?
Ilustrasi siswa SD. ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.

tirto.id - Istilah Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) atau Social Emotional Learning (SEL) kini semakin dikenal dalam dunia pendidikan. Pengembangan keterampilan non-akademik ternyata juga penting dan sangat mendukung tingkat kesuksesan siswa di masa depan.

Dalam hal ini, CASEL (Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning), merupakan organisasi nirlaba yang fokus melakukan pengembangan dan promosi Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) atau Social Emotional Leadning (SEL) di lingkungan sekolah.

Menurut CASEL, Pembelajaran Sosial Emosional adalah proses yang membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap untuk memahami serta mengelola emosi, menetapkan, dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati, membangun hubungan sehat, serta membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Di Indonesia sendiri, metode pembelajaran ini sudah mulai diterapkan pada Kurikulum Merdeka. Kemdikbud melalui Program Sekolah Penggerak juga menekankan pentingnya Pembelajaran Sosial Emosional sebagai upaya untuk mendukung kesejahteraan psikologis siswa.

Dengan adanya penerapan SEL, tujuan Pembelajaran Sosial Emosional adalah untuk program pendidikan yang tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga pembentukan karakter, keterampilan hidup, serta kompetensi pembelajaran sosial emosional yang berkelanjutan.

Rencana penyaluran 15 ribu laptop untuk siswa sekolah rakyat

ilustrasi siswa. ANTARA FOTO/Anis Efizudin/tom.

Manfaat Pembelajaran Sosial Emosional

Sebelum membahas apa saja kompetensi pembelajaran sosial emosional, penting untuk memahami apa saja manfaat dari penerapan SEL di sekolah. Salah satu tujuan Pembelajaran Sosial Emosional adalah untuk pengembangan siswa agar lebih seimbang antara prestasi akademik dan keterampilan sosial-emosionalnya.

Melansir dari laman The Circle Education, ada banyak manfaat yang bisa dirasakan baik oleh siswa maupun lingkungan belajar yang menerapkan SEL. Berikut ini merupakan beberapa manfaat Pembelajaran Sosial Emosional, diantaranya:

1. Prestasi Akademik Meningkat

Manfaat pertama yang dapat dirasakan siswa adalah meningkatnya prestasi akademik. Ketika siswa merasa didengarkan, dihormati, dan diterima di kelas, mereka lebih fokus dalam belajar.

Salah satu tujuan Pembelajaran Sosial Emosional adalah untuk program pendidikan yang mendukung suasana kelas positif, sehingga siswa lebih percaya diri dalam mengeksplorasi kemampuan akademiknya.

2. Kesadaran Diri dan Rasa Percaya Diri Meningkat

Kompetensi Pembelajarasn Sosial Emosional mendorong siswa untuk mengenal dirinya sendiri. Dengan demikian, anak yang biasanya bergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan, perlahan belajar lebih percaya diri dan mampu menetapkan arah hidupnya.

Hal ini tentu saja sejalan dengan tujuan Pembelajaran Sosial Emosional yang membantu siswa memahami dampak keputusan mereka terhadap diri sendiri maupun orang lain.

3. Rasa Empati Terhadap Orang Lain Meningkat

Empati merupakan salah satu keterampilan sosial yang sangat penting, namun sering kali kurang diperhatikan dalam kurikulum pendidikan di Indonesia. Dengan SEL, siswa belajar memahami perspektif orang lain.

Dengan demikian, akan tercipta sikap saling menghargai dan peduli pada siswa, yang akhirnya memperkuat interaksi sosial di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

4. Meningkatkan Keterampilan Membangun Hubungan Baik

Selain empati, kompetensi Pembelajaran Sosial Emosional juga mencakup kemampuan bekerja sama dan membangun hubungan sosial yang sehat. Dengan SEL, siswa mampu mengenali perasaan orang lain, menyelesaikan konflik, dan bekerja sama dalam tim.

Pada akhirnya, tujuan Pembelajaran Sosial Emosional adalah untuk program yang menyiapkan siswa agar sukses tidak hanya di sekolah, tetapi juga di dunia kerja, hingga dalam kehidupan sosial bermasyarakat.

5. Mengurangi Tekanan Emosional

Penerapan SEL di sekolah dapat membantu siswa mengelola stres, kecemasan, maupun tekanan akademik. Dengan kemampuan regulasi diri, siswa nantinya lebih kompeten dalam menghadapi tantangan dengan tenang.

Dengan demikian siswa mendapatkan bekal keterampilan dalam menghadapi tekanan hidup, sehingga mereka lebih sehat secara mental dan lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

6. Mendorong Perilaku Sosial yang Positif

Menurut penelitian terbaru dari The Circle Education, siswa menunjukkan perilaku sosial yang lebih positif dengan teman sebaya, guru, dan orang tua ketika kegiatan SEL diterapkan di kelas.

Siswa yang dibekali keterampilan mengelola emosi dan mempraktikkan control diri, akan lebih sedikit peluang untuk berperilaku agresif. Saat siswa membangun keterampilan kerja sama tim atau saat berinteraksi dengan orang lain, mereka merasa lebih percaya diri dalam interaksi sosial. Sehingga mereka mampu menangani konflik interpersonal dengan cara yang baik dan produktif.

Menghias sekolah bernuansa merah putih di Bali

Siswa SD menghias sekolah bernuansa merah putih di SD Negeri 9 Sumerta, Denpasar, Bali, Rabu (13/8/2025).ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nz

Tujuan Pembelajaran Sosial Emosional

Setelah memahami berbagai manfaat Pembelajaran Sosial Emosional, penting untuk mendalami tujuan Pembelajaran Sosial Emosional yang diterapkan di lingkungan pendidikan.

Tujuan Pembelajaran Sosial Emosional adalah untuk program pendidikan yang seimbang antara kecerdasan akademik dan kecerdasan emosional. Dengan demikian, siswa lebih siap menghadapi berbagai rintangan dan tekanan di kehidupan sosial.

Dirangkum dari CSEL dan National University, tujuan Pembelajaran Sosial Emosional adalah sebagai berikut:

1. Membantu siswa memahami diri sendiri dan orang lain

Siswa diajak mengenali emosi, nilai, dan identitas mereka, sekaligus belajar menghormati perbedaan dengan orang lain.

2. Mengembangkan keterampilan sosial dan emosional

Tujuan pembelajaran sosial emosional adalah untuk program yang mengajarkan keterampilan regulasi emosi, komunikasi, hingga pengambilan keputusan yang bijak.

3. Mengurangi stres dan tekanan belajar

Dengan SEL, siswa lebih mampu mengelola stres sehingga proses belajar menjadi lebih nyaman.

4. Meningkatkan kesejahteraan psikologis

Siswa tidak hanya sukses secara akademik, tetapi juga mampu menjalani kehidupan yang bahagia, seimbang, dan penuh empati.

5. Mempersiapkan siswa untuk keberhasilan hidup

Kompetensi pembelajaran sosial emosional membantu siswa agar siap menghadapi tantangan masa depan, baik dalam karier maupun hubungan sosial.

Apa saja 5 Komponen Pembelajaran Sosial Emosional?

Selain tujuan, penting juga untuk memahami lima komponen utama dalam SEL. CASEL menjelaskan bahwa tujuan Pembelajaran Sosial Emosional adalah untuk program yang terintegrasi melalui lima komponen.

Kelima komponen ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa di sekolah, tetapi juga menjadi bekal mereka dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan. Berikut ini 5 komponen Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) atau Social Emotional Learning (SEL):

1. Kesadaran Diri (self-awareness)

Kesadaran diri berarti kemampuan siswa mengenali dan memahami emosi, pikiran, nilai, serta identitas dirinya. Siswa yang memiliki kesadaran diri tinggi mampu menyadari hubungan antara perasaan dengan perilaku yang ditunjukkan. Mereka juga dapat mengidentifikasi kelebihan serta kelemahannya, sehingga lebih percaya diri dan optimis menghadapi tantangan.

Kompetensi pembelajaran sosial emosional ini penting karena siswa yang sadar diri biasanya memiliki motivasi belajar lebih kuat dan tidak mudah goyah dengan tekanan sosial. Tujuan pembelajaran sosial emosional adalah untuk program yang menumbuhkan keyakinan diri sehingga siswa mampu mengembangkan potensinya.

2. Manajemen Diri (self-management)

Komponen ini berhubungan dengan kemampuan mengatur emosi, pikiran, dan perilaku dalam berbagai situasi. Siswa belajar mengendalikan emosi ketika marah, kecewa, atau stres, sekaligus melatih disiplin diri untuk tetap fokus pada tujuan.

Kompetensi pembelajaran sosial emosional berupa manajemen diri juga mencakup keterampilan mengatur waktu, merencanakan langkah untuk mencapai target, dan tetap tegar menghadapi kesulitan. Tujuan pembelajaran sosial emosional adalah untuk program yang membantu siswa lebih resilien, sabar, dan konsisten dalam belajar maupun kehidupan sehari-hari.

3. Kesadaran Sosial (social awareness)

Kesadaran sosial adalah kemampuan untuk memahami, menghormati, dan berempati terhadap orang lain, termasuk mereka yang berasal dari latar belakang budaya atau sosial yang berbeda. Siswa dengan kesadaran sosial tinggi akan lebih toleran, mampu menempatkan diri, serta menghargai perbedaan pendapat.

Melalui kompetensi pembelajaran sosial emosional ini, siswa dilatih untuk memahami bahwa setiap orang memiliki perasaan dan perspektif yang berbeda. Tujuan pembelajaran sosial emosional adalah untuk program yang menumbuhkan kepedulian sosial dan empati, sehingga siswa dapat hidup rukun dalam keberagaman.

4. Keterampilan Berhubungan (relationship skills)

Keterampilan membangun hubungan baik adalah inti dari kehidupan sosial. Komponen ini mengajarkan siswa untuk berkomunikasi dengan efektif, mendengarkan orang lain, menyelesaikan konflik dengan damai, serta menjalin kerja sama tim.

Kompetensi pembelajaran sosial emosional ini sangat relevan untuk menyiapkan siswa menghadapi dunia kerja maupun kehidupan bermasyarakat. Dengan kemampuan menjalin relasi yang sehat, siswa dapat membangun pertemanan yang positif dan memperkuat jaringan sosialnya. Tujuan pembelajaran sosial emosional adalah untuk program yang menekankan pentingnya kolaborasi, empati, dan komunikasi yang sehat.

5. Pengambilan Keputusan Bertanggung Jawab (responsible decision-making)

Komponen terakhir adalah kemampuan membuat keputusan yang tepat dengan mempertimbangkan etika, konsekuensi, dan tanggung jawab pribadi maupun sosial. Siswa yang memiliki keterampilan ini akan mampu menganalisis masalah, menimbang pilihan, serta bertindak dengan bijak.

Kompetensi pembelajaran sosial emosional dalam hal pengambilan keputusan mendorong siswa untuk berpikir kritis, tidak gegabah, serta berani menanggung hasil dari keputusannya. Tujuan pembelajaran sosial emosional adalah untuk program yang membentuk pribadi mandiri, rasional, dan bertanggung jawab dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

Lima kompetensi ini menjadi dasar bahwa tujuan pembelajaran sosial emosional adalah untuk program pendidikan yang menyeluruh, mempersiapkan siswa menjadi pribadi berkarakter, percaya diri, dan berempati.

Baca juga artikel terkait PEMBELAJARAN atau tulisan lainnya dari Robiatul Kamelia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Robiatul Kamelia
Penulis: Robiatul Kamelia
Editor: Robiatul Kamelia & Yulaika Ramadhani