Menuju konten utama

Cara Meningkatkan Imajinasi Anak Sesuai dengan Tahapan Perkembangan

Berikut adalah hal yang dapat dilakukan orang tua untuk meningkatkan imajinasi anak.

Cara Meningkatkan Imajinasi Anak Sesuai dengan Tahapan Perkembangan
Ilustrasi Imajinasi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Memiliki anak cerdas merupakan dambaan setiap orang tua. Namun sayangnya, kecerdasan tidak dapat muncul begitu saja. Perlu proses pembelajaran serta perkembangan yang harus dilalui sang anak. Salah satu cara meningkatkan kecerdasan anak adalah dengan mengembangkan imajinasinya.

Lantas apa yang dimaksud dengan imajinasi? Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang.

Imajinasi anak akan berkembang sesuai dengan tahapan usia. Meningkatkan imajinasi anak dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan permainan imajinatif dalam kegiatan sehari-hari. Permainan imajinatif memiliki banyak manfaat untuk anak karena permainan ini akan melibatkan perspektif, manipulasi ide serta emosi.

Mengutip Scholastic, perkembangan imajinasi anak terbagi dalam lima tahap. Berikut adalah tahapan dalam perkembangan imajinasi anak serta hal yang dapat dilakukan orang tua untuk meningkatkan imajinasi anak.

  • 0 hingga 2 bulan

Pada usia ini, anak mulai dapat menirukan apa yang setiap hari ia lihat. Mulai dari ekspresi wajah dan gerak tubuh orang di sekitanya. Tahap ini merupakan usia yang baik untuk perkembangan ingatannya, sehingga anak dapat mengingat apa yang mereka lihat, rasakan dan dengar.

Orang tua dapat memberikan permainan imajinatif dan kenangan yang hangat untuk meletakkan dasar imajinasi anak.

  • 12 hingga 14 bulan

Ini merupakan tahapan awal di mana anak mulai dapat menggunakan barang di sekitanya untuk berimajinasi dengan tepat dan spesifik. Saat usia ini juga, anak dapat menggunakan imajinasinya untuk memahami peristiwa nyata dalam hidupnya. Hingga akhirnya anak dapat membuat dan bercerita dengan karakter, aksi dan latar.

Memberikan anak mainan simbolik yang memiliki suara serta dapat digerakkan akan membuat anak dapat memaksimalkan imajinasinya. Selain itu, membantu anak dengan mengajarinya cara berekpresi terhadap suatu hal dan sesuai juga akan sangat membantu.

  • 2 tahun

Pada tahapan ini, anak mulai bisa menggunakan mainan yang bersifat imajinatif. Hal ini bisa dilakukan dengan barang dan mengimajinasikannya menjadi barang yang lain. Namun pemahamannya masih cukup terbatas. Sehingga membutuhkan peran orang tua untuk mengembangkan imajinasi anak.

Orang tua dapat membantu anak dengan memberikannya perhatian berupa pelukan untuk menenangkan serta mengembangkan fokusnya. Selain itu, memberikan mainan yang simbolik serta mendorong imajinasi juga hal yang tepat.

  • 3 hingga 4 tahun

Imajinasi anak pada usia ini biasanya ditopang berdasarkan pengalaman pribadi. Anak akan melakukan hal-hal yang pernah ia lihat. Selain itu, bahasa juga menjadi hal yang mendukung ekspresi anak.

Anak berusia tiga tahun akan sering bermain dan berbicara dengan temannya serta akan mulai menciptakan karakter dan perilaku lainnya.

Sedangkan pada usia empat tahun, anak mulai bertindak berdasarkan apa yang telah ia eksplorasi dengan menambahkan beberapa hal sehingga apa yang ia lakukan nampak lebih nyata.

Di usia ini, orang tua dapat memberikan beberapa alat peraga, buku imajinatif serta aktivitas yang membuatnya berpikir kreatif seperti menggambar.

  • 5 hingga 6 tahun

Anak dalam tahapan ini akan mulai mengatur apa yang ia ingin lakukan dan memilih hal yang ia sukai. Ia akan mulai menirukan dan menerapkan keterampilan mereka untuk mencontoh suatu hal, baik karakter sendiri maupun orang lain.

Orang tua dapat membantu dengan mendorong anak beraktivitas dalam banyak hal. Seperti mendramatisasi suatu karya sastra, membagikan cerita dengan versi yang berbeda, membuat alat peraga serta mengajak anak untuk berpikir kritis untuk memecahkan setiap masalah.

Baca juga artikel terkait PENDIDIKAN atau tulisan lainnya dari Endah Murniaseh

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Endah Murniaseh
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Alexander Haryanto