Menuju konten utama

Apa Saja Unsur-unsur Penting dalam Sejarah?

Unsur-unsur penting dalam sejarah mencakup manusia, ruang, dan waktu. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Apa Saja Unsur-unsur Penting dalam Sejarah?
Sejarah Masjid Sunan Ampel di Surabaya. wikimedia commons/free

tirto.id - Peristiwa kemerdekaan Republik Indonesia merupakan salah satu contoh sejarah. Namun, kejadian masa lalu yang dialami seseorang juga bisa dikatakan sebagai sejarah.

Ada beberapa pengertian sejarah menurut para ahli, mulai dari Ibnu Khaldun hingga Mohammad Yamin.

Menurut Mohammad Yamin, misalnya, sejarah adalah ilmu yang disusun atas hasil penyelidikan peristiwa yang dapat dibuktikan.

Jika dibedah lebih jauh, sejarah memiliki empat fungsi. Keempat fungsi sejarah tersebut yakni sebagai bahan edukasi, inspirasi, instruksi, dan rekreasi.

Lantas, bagaimana sebuah peristiwa disebut sebagai sejarah? Apa saja unsur-unsur penting dalam sejarah?

Apa Tiga untuk Penting dalam Sejarah?

Terdapat tiga unsur penting dalam sejarah, yakni unsur manusia, ruang, dan waktu. Ketiga unsur tersebut saling terkait dalam proses terjadinya maupun ketika diceritakan kembali. Apabila salah satu unsur tidak terpenuhi, kejadian itu tidak dikatakan sebagai peristiwa sejarah.

Berikut penjelasan terkait unsur-unsur tersebut:

1. Unsur manusia dalam sejarah

Manusia secara etimologi berasal dari bahasa Sanskerta, yakni manu dan sia. Manu adalah leluhur manusia pada setiap manwantara, kurun zaman dalam satu kalpa--istilah waktu dalam agama Hindu yang setara dengan 4 juta tahun. Sementara itu, sia artinyaketurunan.

Dalam bahasa Latin, manusia berasal dari kata mens yang berarti berpikir, berakal budi. Singkatnya, manusia adalah makhluk yang berakal budi.

Sebagai makhluk hidup berakal, manusia mengikuti hukum alam, tumbuh, berkembang, dan berinteraksi dengan sesama dan lingkungannya. Interaksi itulah yang kemudian membentuk peristiwa. Sebagai contoh, manusia pada zaman batu bertahan hidup dengan berburu, meramu, makan, dan berkelompok.

Manusia dan sejarah tidak dapat dipisahkan, karena satu kesatuan. Manusia berperan sebagai subyek sedangkan sejarah sebagai objek. Apabila manusia dipisahkan dari sejarah, mereka hanya makhluk biasa sejenis seperti hewan.

2. Unsur ruang dalam sejarah

Unsur ruang dalam sejarah berkaitan dengan konsep spasial.

Dimensi spasial dapat diartikan sebagai ruang atau tempat terjadinya peristiwa yang dialami oleh manusia. Ruang biasanya berkaitan dengan aspek geografis.

Seperti dibahas sebelumnya, manusia hidup dengan cara berinteraksi, baik dengan alam maupun sesama. Dalam proses interaksi itu pasti terdapat ruang atau tempat kejadian.

Oleh karenanya, kehidupan manusia tidak bisa lepas dari konsep ruang atau tempat.

Sebagai contoh, banyak sumber dan sejarawan mencantumkan Jakarta sebagai lokasi bersejarah peristiwa Reformasi Indonesia pada 1998.

Unsur ruang dalam sejarah membuat pemahaman bahwa suatu peristiwa itu adalah kenyataan. Ruang juga memungkinkan orang mengategorisasi peristiwa sejarah, misalnya, sejarah lokal, daerah, nasional, atau dunia.

3. Unsur waktu dalam sejarah

Unsur waktu dalam sejarah juga tidak bisa dilepaskan. Konsep temporal ini berkaitan dengan masa terjadinya suatu peristiwa. Segala peristiwa sejarah memiliki latar waktu tertentu.

Sebagai misal, manusia purba berburu hewan untuk dijadikan makanan (unsur manusia), di hutan belantara (unsur ruang), pada siang hari (unsur waktu), karena pada waktu tersebut pandangan mereka masih jelas. Sementara itu, pada malam hari, mereka memilih untuk berlindung di gua.

Konsep waktu dalam sejarah mencakup dua hal. Pertama, proses kelangsungan dari suatu peristiwa dalam batasan waktu tertentu. Kedua, kesatuan kelangsungan waktu, yakni waktu pada masa lampau, sekarang, dan mendatang.

Mengapa Manusia, Ruang, dan Waktu Merupakan Unsur Penting dalam Sejarah?

Manusia, ruang, dan waktu, merupakan unsur penting dalam sejarah.

Ingatan manusia berguna untuk menggali berbagai pengalaman yang telah dialami di masa lalu. Toh, pelaku dalam sebuah peristiwa masa lalu itu juga mereka sendiri, manusia.

Namun, ingatan manusia memiliki keterbatasan sehingga membutuhkan tulisan untuk mengabadikannya. Dari tulisan itu, manusia mencatat pengalaman yang telah dialami kemudian dituturkan menggunakan bahasa lisan. Dapat dikatakan bahwa manusia adalah sumber sejarah.

Unsur ruang dalam sejarah juga harus ada, dan bisa dibilang merupakan keniscayaan. Sebab, ruang adalah panggung peristiwa sejarah. Peristiwa atau kejadian sejarah akan selalu berlangsung dalam batasan ruang atau tempat tertentu.

Selain dimensi ruang, unsur waktu dalam sejarah juga penting. Peristiwa yang dialami manusia tidak dapat dilepaskan dari waktu. Waktu juga membuat manusia bisa mengategorikan suatu peristiwa itu terjadi di masa lalu, masa kini, atau harapan masa mendatang. Peristiwa sejarah menempati unsur waktu yang bergerak secara dinamis.

Baca juga artikel terkait ILMU SEJARAH atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin