tirto.id - Musik merupakan salah satu cabang seni yang menggunakan bunyi dan suara sebagai medianya.
Dilansir dari Modul Seni Budaya yang ditulis oleh Wisnu Wirandi, musik dapat didefinisikan sebagai bentuk ekspresif manusia, yaitu kebutuhan manusia untuk menampilkan perasaan, emosi, atau gagasan tentang berbagai aspek kehidupan.
Berdasarkan jenis dan pengaruhnya, musik dibagi menjadi musik kontemporer dan musik tradisional. Musik tradisional merupakan musik yang dipengaruhi oleh unsur adat, tradisi, dan budaya masyarakat tertentu.
Sementara menurut buku Keragaman Musik Tradisional, musik tradisional secara umum dimengerti sebagai seni budaya yang sejak lama turun temurun telah hidup dan berkembang pada daerah tertentu.
Musik tradisional merupakan musik yang bersifat khas dan mencerminkan kebudayaan atau etnis atau kelompok masyarakat daerah tertentu. Oleh karena itu, musik tradisional merupakan wujud nilai budaya sesuai tradisi masyarakat pendukungnya yang mengangkat tema-tema kehidupan dan budaya setempat.
Ciri-Ciri Musik Tradisional
Musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di suatu daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun antar generasi. Berikut adalah ciri-ciri musik tradisional:
1. Ide musik baik vokal maupun cara memainkan peralatannya ditularkan dan diwariskan secara langsung tidak tertulis yang kemudian dihafalkan
2. Jika dengan vokal, syair lagunya harus berbahasa daerah
3. Alunan melodi dan iramanya juga menunjukkan ciri khas kedaeraan
4. Menggunakan alat-alat musik khas daerah.
Fungsi Musik Tradisional
Fungsi musik tradisional menunjukkan kedudukan dan peran dalam tradisi maupun kehidupan masyarakat daerah tertentu sehari-hari. Berikut adalah fungsi-fungsi musik tradisional
1. Sarana upacara adat budaya (ritual)
Banyak upacara adat di berbagai daerah di Indonesia selalu melibatkan musik tradisi sebagai pengiringnya. Pada umumnya kehadiran musik tradisional dalam upacara adat ini bersifat mutlak dan sama pentingnya dengan ritual itu sendiri.
2. Pengiring tarian
Musik tradisional juga sering digunakan sebagai pengiring tari-tarian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Karena musik tradisional membawa ciri khas dari daerah itu maka musik tradisional selalu menjadi pengiring tari-tarian tradisional.
3. Sarana hiburan
Selain dalam fungsinya yang terkait dengan budaya dan tradisional, musik tradisional juga berfungsi sebagai hiburan sebagaimana musik kontemporer atau modern.
4. Sarana komunikasi
Musik yang memiliki unsur bunyi-bunyian juga dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi atau tanda pemberitahuan. Contohnya adalah ketukan dari kentongan, bedhug, atau lonceng sering dijadikan kode atau pola yang bermakna situasi tertentu seperti keadaan darurat, berkumpul antar warga, dan peristiwa khusus seperti kematian, pencurian, dan lain-lain.
Unsur-Unsur Musik Tradisional
Berikut ini merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam musik tradisional.
1. Irama
Irama merupakan gerak atau detak yang berlangsung secara teratur sehingga membentuk pola tertentu. Irama bisa terbentuk dari rangkaian bunyi yang bernada atau tidak bernada yang panjang pendeknya berbeda dan teratur.
2. Sistem Nada
Sistem nada atau tangga nada adalah susunan nada yang berurutan dengan jarak (interval) tertentu. Pada musik kontemporer, tangga nada yang digunakan adalah tangga nada diatonis yaitu tangga nada yang berisi 7 buah nada yaitu Do Re Mi Fa So La Si. Musik tradisional biasanya menggunakan tangga nada pentatonis yang memiliki 5 nada khas dari daerah masing-masing, contohnya adalah tangga nada sunda yang dikenal dengan Da Mi Na ti La.
3. Notasi
Notasi merupakan sistem penulisan nada yang membedakan tinggi rendah dan panjang pendeknya sebuah nada. Notasi terdapat dua jenis yaitu notasi angka dan notasi balok.
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yulaika Ramadhani