tirto.id - Sudah tahukah kamu tentang olahraga padel? Sekilas olahraga padel, tenis, dan squash memang terkesan mirip. Ketiganya merupakan olahraga yang menggunakan raket, namun masing-masing mempunyai perbedaan.
Padel dimainkan di lapangan yang lebih kecil dari tenis dan dikelilingi oleh dinding kaca atau besi. Dengan begitu bola yang memantul ke dinding tetap dianggap sah dan bagian dari permainan seperti halnya dengan squash.
Olahraga yang berasal dari Meksiko dan populer di Eropa ini masuk ke Indonesia lewat kota-kota besar, seperti Jakarta dan Bali. Sebagai kota tujuan wisatawan dari seluruh penjuru dunia, Bali beberapa kali dipercaya menjadi tuan rumah turnamen padel berskala internasional.
Perbedaan Olahraga Padel, Tenis, dan Squash
Meski usia padel di Indonesia baru seumur jagung, namun olahraga raket yang satu ini mulai diminati banyak orang. Hal tersebut terbukti dengan terbentuknya induk padel nasional, Perkumpulan Besar Padel Indonesia (PB Padel Indonesia), pada 9 Agustus 2023.
Kemudian, pada Mei 2024 secara resmi PB Padel Indonesia menjadi anggota dari Federasi Padel Internasional (FIP). Daya tarik dari olahraga padel adalah aksesibel, sosial, dan fun.
Padel relatif mudah dipelajari bagi pemula dan tidak membutuhkan Teknik dan kekuatan fisik yang tinggi. Lantas, apa saja perbedaan antara olahraga padel, tenis, dan squash?
Raket
Raket padel mempunyai gagang yang lebih pendek dan ukurannya lebih kecil. Berbeda dengan tenis dan squash, raket padel tidak menggunakan senar dan permukaanya solid dengan lubang kecil.Biasanya raket padel berbahan busa EVA dan fiberglass/karbon, sedangkan tenis dan squash menggunakan material aluminium, grafit, atau karbon.
Dari spesifikasi tersebut, raket padel memang didesain untuk kontrol dan reaksi cepat, bukan hanya kekuatan pukulan semata.
Lapangan
Menurut aturan FIP, lapangan padel berukuran 20 x 10 meter, sedangkan tennis berukuran 23,77 x 10,97 meter (ganda) dan 8,23 (tunggal) dan squash berukuran 9,75 x 6,4 meter.Selain itu, permukaan lapangan padel menggunakan rumput sintetis dan semua sisi dilengkapi dengan kaca dan pagar kawat.
Berbeda dengan squash yang tidak menggunakan net, lapangan padel dilengkapi dengan net dengan tinggi 88-92 cm, sedangkan tennis 91,4 cm.
Bola
Secara ukuran bola padel mirip dengan bola tenis namun tekanan udaranya lebih ringan, sedangkan bola squash jauh lebih kecil.Dengan begitu pantulan bola padel lebih lambat dan lebih rendah dari tennis. Kebalikan dari kedua olahraga tersebut, bola squash hampir tidak memantul kecuali dipukul dengan kuat.
Aturan Main
Padel dimainkan dengan format ganda. Berbeda dengan tenis dan squash yang dapat dimainkan secara tunggal atau ganda. Pantulan bola ke dinding pada padel dianggap sah dan menjadi bagian dari strategi permainan, kebalikan dari olahraga tenis. Sedangkan dalam squash hal tersebut menjadi inti dari permainan squash.Berbeda dengan tenis dan squash, servis padel dilakukan dengan posisi underhand dengan satu kali pantulan di tanah dan harus diagonal. Sistem skor olahraga padel sama persis dengan tennis, yaitu 15-30-40-deuce.
Dari sekian perbedaan antara olahraga padel, tenis, dan squash, padel lebih cocok dimainkan oleh pemula dan dari segala usia. Dinamika permainan yang lebih lambat dari tenis dan squash ditunjukkan karakter bola dan kecepatannya. Dengan begitu padel termasuk mudah dipelajari dan bersifat sosial.
Ketiga olahraga ini mempunyai karakteristik masing-masing dan daya tawar yang berbeda-beda. Dengan mengetahui karakter masing-masing olahraga, dapat membantu untuk memilih sesuai preferensi dan kebutuhan fisik Anda.
Penulis: Arif Budiman
Editor: Indyra Yasmin
Masuk tirto.id







































