tirto.id - Turnamen tenis internasional Grand Slam bertajuk US Open atau AS Terbuka saat ini sedang digelar di New York, Amerika Serikat. Namun, tahukah Anda bahwa sejarah terciptanya olahraga tenis lapangan konon bermula dari permainan yang digemari oleh Raja Perancis yakni Louis X?
Akar dari permainan tenis diyakini muncul pada abad ke-12 Masehi di bagian utara Perancis. Dikutip dari Tennis: A Cultural History (1997) karya Heiner Gillmeister, cikal-bakal tenis kemungkinan berasal dari permainan yang dikenal dengan nama jeu de paume.
Jeu de paume ini kerap dimainkan oleh Raja Louis X, penguasa Kerajaan Perancis yang bertakhta sejak 4 April 1305 hingga 5 Juni 1316. Cara memainkannya adalah memukul bola yang terbuat dari gulungan wol dengan kepalan tangan.
Permainan ini terkenal di kalangan bangsawan dan elite Perancis kala itu. Boleh dibilang, jeu de paume menjadi sarana refreshing yang menyehatkan bagi masyarakat papan atas.
Paul B. Newman dalam Daily Life in the Middle Ages (2001) menyebutkan bahwa Louis X adalah orang yang mempopulerkan permainan ini. Terlebih, sang raja memiliki lapangan khusus di istananya untuk memainkan jeu de paume.
Permainan ini tetap dimainkan dengan kepalan tangan hingga abad ke-16 sebelum akhirnya raket diperkenalkan sebagai alat ganti untuk memukul bola. Pada era inilah muncul istilah tenez yang merupakan kata seru dengan arti “ayo!” atau “segera!” yang biasa diteriakkan pemain di lapangan.
Perkembangan Tenis Modern
Istilah tenez pada akhirnya dilafalkan menjadi “tenis”. Tahun 1872, klub tenis pertama di dunia didirikan oleh Harry Gem dan Augurio Perera di Leamington, Inggris. Di sinilah istilah “tenis” mulai digunakan.
Dikutip dari Grass Tennis Court: How to Construct and Maintain Them (2000) suntingan J. Perris, Wingfield berjasa dalam mengembangkan peraturan tenis modern. Melalui relasinya, Wingfield mempopulerkan permainan ini dengan mengirimkan berbagai kelengkapannya, seperti net, tiang net, raket, dan tentunya bola.
Selain itu, Wingfield juga merancang aturan untuk memainkan tenis sehingga permainan ini dapat berjalan dengan atraktif.
Pada 1874, diadakan turnamen tenis pertama di Birmingham, Inggris. Tiga tahun kemudian, All England Lawn Tennis and Croquet Club mengadakan turnamen serupa di Wimbledon. Inilah cikal-bakal turnamen Wimbledon Grand Slam yang dikenal saat ini.
Lahirnya US Open/AS Terbuka
Tanggal 21 Mei 1881, di Amerika Serikat didirikan United States National Lawn Tennis Association (USNLTA ) atau yang sekarang dikenal sebagai United States Tennis Association (USTA). Asosiasi ini bertugas mengelola kompetisi dan turnamen, serta menyeragamkan peraturan olahraga tenis.
Belum genap setahun berdiri, USNLTA menggelar turnamen tenis bertajuk The U.S. National Men’s Singles Championship yang digelar di Newport Casino, Pulau Rhode.
Menyusul kemudian turnamen tenis untuk wanita yakni The U.S National Women’s Singles Championship yang dihelat pada 1887 di Philadelphia.
Pada perkembangannya, dua turnamen ini digabungkan dan diberi nama US Open atau AS Terbuka. Bersama Wimbledon, French Open, dan Australian Open, US Open menjadi empat turnamen Grand Slam paling bergengsi di dunia.
Induk olahraga tenis sedunia atau The International Lawn Tennis Federation (ILTF) atau yang kini bernama International Tennis Federation (ITF) dibentuk pada 1 Maret 1913 dalam suatu konferensi olahraga internasional di Paris, Perancis.
Perintis pendirian ILTF digagas oleh sejumlah negara seperti Austria, Belgia, Denmark, Perancis, Jerman, Inggris, Hungaria, Italia, Belanda, Rusia, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia Swiss, juga Australia dan Selandia Baru.
ILTF atau ITF selanjutnya mengelola berbagai turnamen tenis lapangan yang masih bertahan hingga kini seperti rangkaian turnamen Grand Slam, Davis Cup, Fed Cup, Hopman Cup, dan masih banyak yang lainnya.
Editor: Iswara N Raditya