Menuju konten utama

Ramai ChatGPT OpenAI Error 6 Februari 2025, Apa Penyebabnya?

ChatGPT dilaporkan mengalami error pada Kamis (6/2/2024). Simak berbagai alternatif chatbot selain ChatGPT.

Ramai ChatGPT OpenAI Error 6 Februari 2025, Apa Penyebabnya?
ilustrasi chat AI. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ramai chatbot artificial intelligence (AI), ChatGPT mengalami error pada Kamis (6/2/2025) siang. Lalu, apa penyebabnya?

Para mengguna mengeluhkan masalah chatbot buatan OpenAI tersebut di media sosial (medsos). Terlebih ChatGPT dikenal sebagai salah satu chatbot paling populer di dunia.

Situs Down Detector mendeteksi, terdapat laporan errorChat GPT. Terbanyak, tercatat pada Kamis (6/2) pukul 11.19 WIB dengan total 442 laporan.

Error setidaknya sudah terjadi pada pukul 11.05 WIB dengan jumlah 16 laporan. Hingga pukul 12.19 WIB, masih ditemukan 4 laporan terkait down ChatGPT di situs tersebut.

Warganet mengeluhkan masalah tersebut di sejumlah paltform medsos, salah satunya di X (Twitter). Para warganet itu melaporkan, error terjadi ketika mereka sedang menggunakan ChatGPT untuk sejumlah keperluan.

chatgpt mati ketika saya sangat membutuhkannya,” tulis akun @AN*IP*NKER, Kamis (6/2 pukul 11.19 WIB.

chatgpt selalu down saat mengerjakan tugas saya,” tulis akun lain @wonyricdiary, Kamis (6/2/2025) pukul 11.19 WIB.

Penyebab ChatGPT OpenAI Error

ChatGPT belum memberi keterangan terkait situs down atau error yang terjadi pada Kamis (6/2/2025) siang waktu Indonesia. Namun, Money Control melaporkan pada Kamis pagi sekira pukul 05.28 WIB aplikasi kecerdasan buatan tersebut memang mengalami error.

Dalam laporan tersebut, Money Control menyebutkan OpenAI –selaku pengembang ChatGPT– terus menyelidiki sambil mengamati tanda-tanda pemulihan pada layanan application programming interface (API) dan Sora.

Bukan hari ini saja ChatGPT dilaporkan mengalami masalah. Gangguan serupa di tahun ini pernah dilaporkan terjadi pada 23 Januari 2025. Kala itu, OpenAI melalui akun Twitter-nya (X) mengatakan jika terjadi kesalahan juga pada API,

Sementara itu, ChatGPT merupakan program yang diluncurkan OpenAI pada November 2022. GPT ialah singkatan dari Generative Pre-Trained Transformer, yang artinya mereka mempelajari apa yang harus dilakukan dengan mengambil informasi dari internet.

ChatGPT banyak digunakan sebagai salah satu chatbot paling populer di dunia. Program tersebut memiliki 300 juta pengguna aktif setiap minggu, serta 1 miliar pengirim pesan setiap hari, menurut klaim OpenAI pada 5 Desember 2024.

Beberapa pengguna juga mengakses ChatGPT dengan status berlangganan. Di sisi lain, chatbot tersebut juga menyediakan layanan gratis. Langganan tersebut berharga US$20/bulan (Rp320 ribu) untuk pengguna Plus, lalu Pro US$200/bulan (Rp3,2 juta).

Pengguna biasanya mengakses ChatGPT untuk menunjang berbagai kegiatan, termasuk pekerjaan. Pengembang memang membuat OpenAI untuk menjawab pertanyaan dan menemukan informasi.

Alternatif Platform AI Selain ChatGPT

ChatGPT bukan satu-satunya chatbot AI yang umum digunakan di dunia. Sebut saja DeepSeek yang merupakan platform kecerdasan buatan startup AI asal China. DeepSeek didirikan Desember 2023 oleh Liang Wenfen

DeepSeek dirancang untuk membantu pengguna dalam berbagai tugas, mulai dari analisis data hingga pengembangan aplikasi berbasis AI. DeepSeek memiiki teknologi berbasis machine learning dan Natural Language Processing (NLP) untuk memberikan solusi yang akurat dan efisien.

Program ini menawarkan berbagai fitur, seperti pembuatan konten otomatis, analisis prediktif, dan integrasi dengan sistem lain. Platform ini disebut memiliki biaya produksi 20-50 kali lebih murah dibanding OpenAI.

Namun demikian, DeepSeek bukan satu-satunya platform AI yang menawarkan kemampuan serupa ChatGPT. Berikut ini alternatif pilihan AI selain ChatGPT:

  • DeepSeek
  • YouChat
  • Jasper
  • ChatSonic
  • Google Platform AI
  • Bing AI
  • QuoraPoe
  • Rytr
  • Perplexity AI

Baca juga artikel terkait VIRAL atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Teknologi
Kontributor: Dicky Setyawan
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Balqis Fallahnda & Dipna Videlia Putsanra