Menuju konten utama

Bagaimana Konsep Student Loan di Indonesia Usulan Sri Mulyani?

Menteri Keuangan Sri Mulyani berencana menerapkan konsep student loan di Indonesia. Berikut ini adalah penjelasannya.

Bagaimana Konsep Student Loan di Indonesia Usulan Sri Mulyani?
Ilustrasi sekolah kedinasan. FOTO/IStockphoto

tirto.id - Student loan menjadi perbincangan hangat setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani berencana menerapkan di Indonesia. Bagaimana sebenarnya konsep tersebut?

Pada Selasa, 30 Januari 2024, Sri Mulyani menyebutkan pihaknya bersama Dewan Pengawas LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) masih merancang konsep student loan atau bantuan pinjaman biaya pendidikan dengan bunga rendah untuk mahasiswa.

Skemanya masih dalam tahap pengkajian. Salah satu alasan dibuat student loan adalah masih terdapat mahasiswa yang membutuhkan pinjaman.

"Saat ini, terkait dengan adanya mahasiswa yang masih membutuhkan pinjaman kita sekarang sedang membahas dengan Dewan Pengawas LPDP meminta untuk mengembangkan student loan," papar Sri Mulyani, seperti dilaporkan Antaranews.

Selain itu, student loan juga dikatakan sebagai upaya mengatasi isu mahasiswa yang menggunakan pinjol (pinjaman online) hanya demi membayar UKT (Uang Kuliah Tunggal).

Kabar student loan yang disebutkan Sri Mulyani lantas menimbulkan perdebatan. Di media sosial X alias Twitter, seorang warganet membandingkan dengan konsep student loan yang sudah ada di Amerika Serikat. Ia mengkhawatirkan adanya jebakan utang.

"Student loan ala US banget nih Bu? Kalau lapangan kerjanya nggak bisa mengimbangi jumlah lulusan perguruan tingginya, akankah ini justru jadi debt trap buat para lulusannya??" tulis @faizfaizrahman.

Warganet lain juga menceritakan terkait kondisi student loan di AS. Sepasang suami istri harus mencicil sebesar $500 per bulan setelah mendapatkan kucuran dana $60 ribu. Alhasil, mereka baru bisa melunasi separuh utang selama 10 tahun disertai bunga yang tinggi.

"Pernah ada cerita pasangan Suami Istri US ngambil loan buat kuliah sebesar 60 ribu dollar. Setelah lulus mereka cicil 500 dollar per bulan. Selang 10 tahun, loan itu baru lunas setengahnya. Bunganya terlalu tinggi (8% untuk Federal Loan dan 11% untuk Swasta)," ujar @Y_D_Y_P.

Konsep Student Loan & Sumber Dana

Student loan merupakan pinjaman keuangan yang diberikan pemerintah atau lembaga swasta untuk membayar kuliah. Biaya pinjaman itu nantinya harus dikembalikan beserta besaran bunga.

Uang yang diperoleh dari student loan dapat digunakan untuk biaya kuliah, akomodasi, makan, membeli buku, dan keperluan lain. Meskipun demikian, terdapat pula mahasiswa yang memanfaatkan uang tersebut untuk kepentingan di luar urusan kuliah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menuturkan konsep student loan di Indonesia akan mengincar mahasiswa yang tidak mampu secara ekonomi dalam membayar kuliah.

Adapun sumber dana yang digunakan berasal dari dana abadi LPDP. Saat ini, besaran anggaran LPDP sudah mencapai Rp150 triliun.

Tujuan utama student loan adalah masyarakat dapat menikmati akses pendidikan. Oleh sebab itu, rencana ini dinilai bisa menjadi solusi jitu agar biaya pendidikan tidak semakin membebani mahasiswa, hingga terjadi gagal bayar seperti di AS.

"Kami sudah membahas dengan perbankan, LPDP nanti akan merumuskan bagaimana affordability pinjaman itu (student loan). Sehingga tidak memberatkan mahasiswa, tapi tetap mencegah terjadinya moral hazard, dan tetap memberikan afirmasi terutama kepada kelompok yang tidak mampu," tegas Mulyani.

Usulan Jokowi Sejak 2018

Pada Maret 2018, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sebuah rapat bersama petinggi perbankan di Istana Negara, Jakarta, sebenarnya sudah mengusulkan agar bank-bank memberikan pinjaman biaya pendidikan untuk para mahasiswa.

"Saya ingin memberi PR kepada bapak ibu sekalian. Dengan namanya student loan atau kredit pendidikan," beber Jokowi, dikutip situs web Vice.com.

Bagi Jokowi, student loan dapat memberikan kesempatan kepada pelajar untuk mencicil biaya kuliah pendidikan. Cara yang sama juga sudah dilakukan di sejumlah negara maju, semisal Amerika Serikat, Inggris, dan Australia.

Student loan menjadi upaya meningkatkan kualitas SDM (sumber daya manusia) secara jangka panjang. Ide ini dianggap bisa mengentaskan anak-anak kurang mampu dari kalangan keluarga miskin.

Namun, The Conversation menuliskan, Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi saat itu, M. Nasir, menilai skeptis rencana tersebut. Menurutnya, ada kekhawatiran pemberian pinjaman semakin memperlambat ekonomi di Indonesia.

Alasan lain adalah banyak sarjana yang sudah lulus kuliah dan justru mengalami gagal bayar utang, seperti kasus student loan di Amerika Serikat.

M. Nasir mengatakan dirinya pernah memperoleh bantuan serupa, yakni Kredit Mahasiswa Indonesia (KMI) dari sebuah bank pemerintah pada tahun 1985 sebesar Rp500 ribu–Rp1 juta.

Ia pun baru bisa melunasi setelah bekerja 2 tahun hingga menilai student loan adalah program gagal.

"Apa yang terjadi pada kasus periode saya, itu rata-rata pada tidak membayar semua. Nanti ijazahnya ditahan, tapi ternyata mereka tidak butuh ijazahnya, tapi hanya butuh fotokopi ijazah yang dilegalisir," ujar M. Nasir.

Di Indonesia, konsep KMI (Kredit Mahasiswa Indonesia) sudah ada sejak era 1980-an. Program ini dilaporkan mengalami kegagalan karena persyaratan mendapat ijazah adalah melunasi kredit pendidikan.

Sementara untuk mendapat pekerjaan, para mahasiswa hanya membutuhkan fotocopy ijazah yang dilegalisir dan tidak perlu ijazah asli lagi.

Baca juga artikel terkait SRI MULYANI atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra