Menuju konten utama

Apa Itu Bronkopneumonia, Benarkah Hanya Disebabkan Polusi Udara?

Apa itu bronkopneumonia dan gejalanya? Benarkah hanya disebabkan polusi udara seperti curhatan seorang ibu yang viral di media sosial?

Apa Itu Bronkopneumonia, Benarkah Hanya Disebabkan Polusi Udara?
Ilustrasi sakit pernapasan pada balita. foto/istockphoto

tirto.id - Curhatan seorang ibu dengan akun @srinurdiyanti1314 viral di jagat maya. Ibu ini berkisah bahwa anaknya terkena bronkopneumonia akibat terpapar polusi udara yang sudah sangat buruk.

Ibu itu mengatakan bahwa anaknya harus 10 hari rawat inap di RS. Buah hatinya itu menampakkan sejumlah gejala awal, seperti batuk, pilek, dan demam tinggi.

Setelah dirontgen, ternyata anaknya itu terkena infeksi bakteri. Paracetamol dan antibiotik biasa, ternyata tidak mampu mengatasi berbagai gejala itu. Baru dengan antibiotik level tinggi, berbagai gejala itu bisa diatasi.

Kondisi semacam ini tentu amat mengkhawatirkan. Sebagai orang tua, Anda tentu perlu tahu apakah bronkopneumonia itu, apakah memang benar hanya disebabkan oleh polusi udara, dan bagaimana cara mengatasinya.

Berikut adalah penjelasannya:

Pengertian Bronkopneumonia

Bronkopneumonia menurut yankes.kemkes adalah jenis pneumonia yang terjadi pada bronkus dan alveolus. Kondisi ini merupakan peradangan atau infeksi akibat virus bakteri atau jamur.

Bronkus sendiri merupakan saluran udara yang bertugas memastikan udara bisa masuk dengan baik dari trakea ke alveolus.

Sementara alveolus adalah kantong udara kecil yang gunanya sebagai tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida.

Bronkopneumonia berbeda dengan bronkitis. Bronkitis merupakan infeksi yang hanya terjadi pada bronkus.

Sedangkan, pada bronkopneumonia, orang akan merasa sesak napas karena paru-paru mereka tidak mendapat suplai udara yang cukup.

Bronkopneumonia sering terjadi pada anak-anak, bahkan menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak pada anak balita.

Gejala Bronkopneumonia

Dikutip dari MedicalNewsToday, gejala bronkopneumonia amat bervariasi. Gejalanya amat tergantung pada tingkat keparahan kondisinya.

Gejala bronkopneumonia bisa amat parah pada orang yang memiliki sistem kekebalan lemah, seperti anak kecil, orang tua, atau orang yang memiliki kondisi medis tertentu atau sedang mengonsumsi obat tertentu.

Gejala bronkopneumonia di antaranya adalah:

  • Demam
  • Kesulitan bernapas, seperti sesak napas
  • Nyeri dada yang memburuk dengan batuk atau bernapas sangat dalam
  • Batuk lendir
  • Berkeringat
  • Menggigil
  • Nyeri otot
  • Lemas dan lelah
  • Kehilangan selera makan
  • Sakit kepala
  • Kebingungan atau disorientasi, terutama pada orang tua
  • Pusing
  • Mual dan muntah
  • Batuk darah

Penyebab Bronkopneumonia

Lalu apakah bronkopneumonia ini memang hanya disebabkan oleh polusi udara seperti yang dikisahkan oleh curhatan ibu yang viral tadi?

Masih menurut Medical News Today, bronkopneumonia ternyata tidak hanya disebabkan oleh polusi udara.

Penyebab paling umum dari bronkopneumonia adalah infeksi paru-paru oleh bakteri, seperti Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenza tipe b (Hib).

Selain itu, infeksi paru-paru oleh virus dan jamur juga dapat menyebabkan pneumonia.

Ketika kuman masuk ke bronkus dan alveoli, kuman ini pun mulai berkembang biak. Sistem kekebalan tubuh yang menghasilkan sel darah putih akhirnya menyerang kuman tersebut.

Akibatnya, terjadilah peradangan, dan muncullah berbagai gejala dari bronkopneumonia ini.

Beberapa faktor risiko yang bisa mengembangkan bronkopneumonia di antaranya adalah:

  • Berusia di bawah 2 tahun
  • Berusia di atas 65 tahun
  • Merokok atau mengonsumsi alkohol secara berlebihan
  • Mengalami infeksi pernapasan, seperti pilek dan flu
  • Mengidap penyakit paru-paru jangka panjang, seperti COPD, cystic fibrosis, bronkiektasis, dan asma
  • Memiliki kondisi kesehatan lainnya, seperti diabetes, gagal jantung, penyakit hati
  • Memiliki kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV atau gangguan autoimun tertentu
  • Sedang mengonsumsi obat untuk menekan sistem kekebalan tubuh, seperti untuk kemoterapi, transplantasi organ, atau penggunaan steroid jangka panjang
  • Baru saja menjalankan prosedur operasi
Perawatan untuk bronkopneumonia dapat bergantung pada jenis infeksi dan tingkat keparahan kondisinya.

Orang yang tidak memiliki masalah kesehatan lain biasanya sembuh dari bronkopneumonia dalam waktu 1 hingga 3 minggu.

Bronkopneumonia ringan dapat diobati di rumah dengan melakukan banyak istirahat dan minum obat-obatan dari dokter. Namun, kasus bronkopneumonia yang lebih parah mungkin memerlukan perawatan di rumah sakit.

Umumnya dokter mengobati orang yang menderita bronkopneumonia akibat infeksi bakteri dengan antibiotik. Obat-obatan ini bekerja dengan cara membunuh bakteri berbahaya di paru-paru.

Antibiotik tidak bekerja untuk infeksi virus. Untuk bronkopneumonia akibat virus, dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus untuk penderita flu, atau mereka mungkin akan mengarahkan terapi untuk mengobati gejalanya. Bronkopneumonia karena virus biasanya sembuh dalam 1 hingga 3 minggu.

Sementara untuk penderita bronkopneumonia akibat jamur, dokter mungkin akan meresepkan obat antijamur.

Saat pulih dari bronkopneumonia, penting bagi seseorang untuk:

  • Banyak beristirahat.
  • Minum banyak cairan untuk membantu mengencerkan lendir dan mengurangi rasa tidak nyaman saat batuk.
  • Minum semua obat, seperti yang diarahkan oleh dokter mereka.

Baca juga artikel terkait BRONKOPNEUMONIA atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno