Menuju konten utama
Relationship

Apa Ciri-ciri Hubungan Kodependen & Bagaimana Cara Mencegahnya?

Mengenal apa saja ciri-ciri hubungan Kodependen dan bagaimana cara mencegahnya?

Apa Ciri-ciri Hubungan Kodependen & Bagaimana Cara Mencegahnya?
Ilustrasi pasangan yang berharap dapat hadiah dari pacarnya. Foto/iStock

tirto.id - Hubungan Kodependen atau Codependent Relationship adalah sebuah relasi yang tidak seimbang.

Jika kamu selalu merasa menjadi the giver dan pasanganmu selalu menjadi the taker, maka kemungkinan besar kamu berada dalam sebuah hubungan kodependen.

Menurut Cleveland Clinic, dalam hubungan kodependen cenderung ada ketidakseimbangan kekuasaan yang cukup parah.

Seringkali satu orang, mungkin saja kamu, memberikan lebih banyak waktu, tenaga dan fokus kepada pasangannya.

Akibatnya, secara sadar atau tidak sadar, pasangannya ini memanfaatkan hal itu agar semua keinginan dan kebutuhannya terpenuhi.

Jika kamu ada dalam relasi kodependen, kamu cenderung akan melupakan kebutuhanmu sendiri.

Akhirnya, relasi kodependensi akan menjadi siklus, di mana the giver akan terus memberi, dan si taker akan terus mengambil keuntungan.

Ujung-ujungnya, relasi yang terjadi menjadi tidak seimbang dan disfungsional.

Tanda-tanda Hubungan Kodependen

Ini adalah tanda-tanda yang dilansir dari Psych Central yang harus kamu ketahui kalau kamu berada dalam relasi kodependen.

  1. Kamu selalu memiliki kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain atau pasanganmu.
  2. Harga diri atau nilai dirimu tergantung pada apa yang orang lain pikirkan tentang kamu.
  3. Kamu sering mengambil lebih banyak pekerjaan daripada yang bisa kamu tangani sendiri secara realistis, baik untuk mendapatkan pujian atau meringankan beban orang yang kamu cintai.
  4. Kamu sering sekali meminta maaf atau menjadi sasaran untuk disalahkan agar perdamaian tetap terjaga.
  5. Kamu selalu berusaha menghindari konflik.
  6. Kamu sering sekali mengabaikan keinginan diri sendiri.
  7. Kamu terlalu khawatir akan kebiasaan atau perilaku orang yang kamu cintai.
  8. Kebiasaan membuat keputusan untuk orang lain atau mencoba mengatur dengan baik orang yang kamu cintai.
  9. Suasana hatimu seringkali mencerminkan perasaan orang lain, bukan perasaanmu sendiri.
  10. Kamu sering merasa bersalah ketika melakukan sesuatu untuk kebahagiaan diri sendiri.
  11. Kamu sering melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak ingin kamu lakukan, hanya agar orang lain bahagia.
  12. Kamu terlalu mengidealkan pasangan atau orang tersayang, sering kali sampai mempertahankan hubungan sesungguhnya membuatmu menderita.
  13. Ketakutan yang luar biasa terhadap penolakan atau pengabaian.

Cara Mencegah atau Keluar dari Codependent Relationship

Untuk keluar dari relasi yang tidak seimbang ini, maka kamu bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Kamu harus belajar teknik berkomunikasi yang baik dengan pasanganmu.
  • Berlatihlah untuk lebih berani mengekspresikan apa yang kamu butuhkan, dan beranilah meminta bantuan jika kamu memang membutuhkan bantuan.
  • Kamu harus berlatih dan lebih cermat membedakan antara relasi yang sehat dengan relasi yang kodependen.
Nah, agar kamu tidak terjebak lagi dalam relasi kodependen ini maka kamu harus:

1. Mulai memperhatikan dirimu sendiri dengan sebaik-baiknya dan belajarlah untuk mencintai dirimu sendiri.

2. Perbanyaklah waktu untuk dirimu sendiri, artinya kamu harus memiliki relasi yang baik dengan dirimu sendiri, sebelum memiliki relasi yang baik dengan orang lain.

Ketika kamu banyak menghabiskan waktu dengan diri sendiri kamu bisa berlatih untuk:

  • Mengenali emosi-emosi yang ada di dalam dirimu;
  • Berefleksi dari berbagai pengalaman keseharianmu;
  • Mengisi ulang energimu;
  • Berlatih merawat dirimu sebaiknya-baiknya, agar dirimu selalu sehat secara fisik dan psikis.
3. Terakhir, dan sering terlupakan dari orang yang terbiasa kodependen adalah, mengejar apa yang menjadi passion atau apa yang benar-benar kamu sukai dan bisa menjadikanmu pribadi yang penuh

Baca juga artikel terkait HUBUNGAN KODEPENDEN atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno