Menuju konten utama
Kemendagri:

Angka Kematian Ibu Indonesia Tinggi, Kalah dari Negara Tetangga

Angka kematian ibu di RI masih tinggi, bahkan lebih tinggi ketimbang negara-negara Asia Tenggara lain.

Angka Kematian Ibu Indonesia Tinggi, Kalah dari Negara Tetangga
Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah IV Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Paudah dalam acara Workshop Dukungan Lembaga Eksekutif dan Legislatif Dalam Rangka Implementasi PPT-Kespro di Daerah untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025). tirto.id/Qonita

tirto.id - Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah IV Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Paudah, mengungkapkan angka kematian ibu (AKI) Indonesia masih tinggi, bahkan lebih tinggi ketimbang AKI di negara-negara Asia Tenggara lain seperti Vietnam, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), angka kematian ibu masih sebesar 189 per 100 ribu kelahiran pada 2020. Padahal, pada saat yang sama, AKI di Vietnam berada di angka 59 per 100 ribu kelahiran hidup. Sementara untuk Malaysia, AKI berada di angka 29 per 100 ribu kelahiran hidup, Brunei Darussalam di angka 44 per 100 ribu kelahiran hidup, dan Thailand di angka 29 per 100 ribu kelahiran hidup.

“Kondisi ini membuat Indonesia mendapat peringkat kedua tertinggi di Asia dalam hal kematian ibu dan ini di atas negara Malaysia, Brunei, Thailand, dan Vietnam. Ini luar biasa karena Vietnam saja bisa di atas kita (lebih baik),” ujarnya dalam acara Workshop Dukungan Lembaga Eksekutif dan Legislatif Dalam Rangka Implementasi PPT Kespro di Daerah untuk Menurunkan Angka Kematian Ibu, di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025).

Berkaca dari kondisi tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka kematian ibu. Bahkan, di tahun ini pemerintah menarget penurunan angka AKI menjadi 122 per 100 ribu kelahiran hidup dan mencapai 77 per 100 ribu kelahiran hidup pada 2029.

“Memperhatikan lompatan target penurunan AKI sebesar 128 cukup signifikan, tentu akan menjadi pekerjaan besar bagi pemerintah, maupun pemerintah daerah. Karena target nasional tidak akan dapat tercapai tanpa dukungan dari pemerintah daerah, termasuk pemangku kepentingan terkait lainnya,” imbuh Paudah.

Menurutnya, pemerintah, khususnya pemerintah daerah memiliki peran penting dalam mengurangi angka kematian ibu. Sebab, dengan melihat sebaran penduduk yang tidak merata, pemerintah daerah memiliki andil lebih besar dalam penyediaan layanan kesehatan ibu dan anak.

Peningkatan layanan kesehatan pada ibu dan anak ini pun akan lebih mudah dicapai karena setiap pemerintah daerah memiliki organisasi perangkat daerah yang banyak tersebar hingga ke pelosok Tanah Air.

“Ini diharapkan mempunyai requirement dan sinergi untuk bagaimana menurunkan angka kematian ibu dan anak, yang tentu saja kita harus melalui, bagaimana kita melakukan perencanaan tambahan, dan penganggaran yang juga tepat, dan dalam konteks ini diperlukan sinergi yang dilakukan oleh pemerintah daerah,” tegas Paudah.

Baca juga artikel terkait ANGKA KEMATIAN IBU atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Flash News
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana