Indeks Angka Kematian Ibu

Preeklampisia jadi momok yang menakutkan bagi para calon ibu. Tapi jangan khawatir, hal ini bisa dicegah kok, dengan beberapa tindakan preventif!

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lain yakni 189 per 100.000 kelahiran di tahun 2020. 

Tahun 2022 angka kematian ibu dan bayi di Kota Depok tercatat ada 92 kasus, meningkat dari 2021 yang jumlahnya mencapai 59 kasus.

Kanker dan infeksi jadi dua penyebab utama kematian pada ibu dan anak.

Angka kematian ibu melahirkan pada 2018/2019 berada di angka 305 per 1000 kelahiran hidup.

Kemenkes mengimbau masyarakat aktif mendonorkan darahnya, khususnya kaum muda, karena donor darah bisa memastikan ketersediaan darah yangg dibutuhkan untuk kasus Angka Kematian Ibu (AKI).

Mayoritas yang mengakses layanan konseling kehamilan yang tidak diinginkan ke PKBI adalah pasangan yang menikah.

Tapi pendapat kelompok pro-life sangat populer di tengah masyarakat yang memandang aborsi adalah perbuatan dosa.

Di Asia Tenggara, sekitar 3 dari 1.000 perempuan usia subur dirawat di rumah sakit setiap tahun karena komplikasi terkait aborsi.

Persalinan tanpa dampingan tenaga kesehatan profesional berisiko menyebabkan kematian ibu.

Kerja sama itu untuk mengoptimalkan dan mendukung peningkatan pelayanan kesehatan bagi perempuan, perinatal dan anak

Salah satu faktor penyebab kematian pada bayi adalah kurangnya perawatan kulit pada bayi yang bisa diatasi melalui pemijatan bayi

Melahirkan adalah salah satu fase yang dilalui kebanyakan perempuan. Ia adalah pertarungan penuh risiko, mulai dari rasa sakit yang biasanya hampir tak tertanggungkan, hingga risiko kematian.

Kematian ibu akibat melahirkan di Indonesia tergolong tinggi, karena masih banyak masyarakat yang bergantung pada layanan kesehatan tidak resmi untuk bersalin seperti dukun. Untuk mengatasinya, perlu perluasan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta kemitraan bidan dan dukun.

Kematian ibu akibat melahirkan di Indonesia tergolong tinggi, karena masih banyak masyarakat yang bergantung pada layanan kesehatan tidak resmi untuk bersalin seperti dukun. Untuk mengatasinya, perlu perluasan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), serta kemitraan bidan dan dukun.